Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Tak Lagi Sama

Rabu, 18 Oktober 2023 08:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hingga pada akhirnya waktu berbaik hati untuk menyembuhkan luka.

Hingga akhirnya waktu menjawab semua ini. Pertanyaanku sebelumnya. Aku sering bertanya saat berada di keheningan malam. Aku nikmati sepinya malamku. Setiap hari malam terasa sepi. Dingin dan menusuk.

Aku tanya, sampai kapan aku seperti ini? Aku butuh jawaban. Aku butuh kepastian. Kalau wanita ini bukan bagianku, segera pisahkan kami. Bawa dia pergi dariku. Ucapku begitu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semesta mulai bekerja mencari cara untuk memberitahuku bahwa wanita ini bukan seorang yang tepat.

Baiklah, tidak apa. Wanita ini memang ditakdirkan hadir di dalam hidupku untuk memberi pelajaran saja. Bukan untuk dimiliki karna memang bukan bagianku. Aku tidak berhak untuk itu.

Sekarang aku tidak akan lagi menunggunya. Walau sempat menjadi kegemaranku dan menggebu-gebu hatiku ini menanti kabarnya. Menebak apakah dia rindu padaku atau tidak. Ternyata dia datang saat dia merasa kesepian saja.

Lalu dia pergi lagi sesuka hatinya. Berhasil merepotkan hatiku yang aku kira dia juga cinta ternyata tidak. Ku kira perhatiannya karna menaruh rasa lebih. Harusnya aku sadar diri. Jangan terlalu bawa perasaan. Bisa aja dia senang becanda. Mungkin itu kesukaannya.

Apakah dulu dia pernah tersakiti? Merasakan sakit hati? Patah hati paling terhebat mungkin sudah pernah dia rasakan. Jadi menganggap aku akan sama seperti orang yang pernah melukai hatinya.

Hatiku lah yang dilukainya kali ini. Ya, mungkin aku pun dikirim padanya untuk menjadi pelajaran. Semesta ingin kami saling belajar. Bukan saling memiliki.

Jika suatu saat merindukan diriku yang dulu, ingatlah hari ini bagaimana caramu menyakitiku. Perkataanmu. Perlakuanmu. Ingat lagi. Dan aku sudah memaafkan segalanya.

Aku tidak marah.

Maaf, aku tidak akan pernah lagi sama. Aku berubah mulai hari ini. Tidak akan sehangat dulu. Semuanya sudah berakhir. Mungkin waktu "kita" yang sudah habis.

Jangan marah.

Kembali asing, bukan itu mauku. Tapi mungkin takdir kita. Tapi aku merasa itu karna ulahmu. Andai tahu caranya berempati dan menghargai perasaan seseorang yang tulus pada dirimu.

Seseorang itu adalah aku.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

img-content

Lo Memang Harus Pergi

Sabtu, 30 November 2024 09:21 WIB
img-content

Boboknya Jam 10 Ya Sayang

Jumat, 29 November 2024 20:37 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
Lihat semua