x

Iklan

Frank Jiib

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Rabu, 25 Oktober 2023 09:23 WIB

Penelusuran Berdarah (9)

Perjalanan dengan mengendarai mobil memakan waktu kurang lebih selama satu jam untuk tiba di lokasi penelusuran yang Ricky pilih. Selama dalam perjalanan tidak ada seorang pun yang berbicara, mereka semua seakan terhipnotis dengan suasana malam hari yang terlihat asing serta mencekam. Mobil Toyota Avanza yang Usman kendarai semakin lama—semakin masuk ke sebuah tempat yang sepertinya tidak berpenghuni, hanya ada hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi ke atas di kanan-kiri mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

11

Pada pukul lima sore, keempat sahabat itu terlihat tengah duduk bersantai di sebuah bangku kayu yang terletak di belakang penginapan sambil mendiskusikan serta mematangkan rencana akhir sebelum memulai penelusuran nanti malam. Hujan deras yang sebelumnya mengguyur sepanjang siang telah reda, dan sekarang cahaya keemasan matahari sore bersinar terang di atas puncak gunung yang tidak lama lagi akan segera tenggelam ke tempat peraduannya. Keempat sahabat itu terlihat begitu bersemangat untuk memulai penelusuran nanti malam ke sebuah tempat yang dianggap angker juga penuh dengan cerita misteri bagi warga yang tinggal di daerah Donomulyo. Sore itu semua seakan terbawa suasana bahagia, canda tawa terdengar di antara mereka. Dan sore itu, Andre yang menjadi bahan candaan teman-temannya karena sifat keluguan serta kepolosannya.

   Setelah memastikan semua rencana yang disusun telah siap, barulah mereka mulai memeriksa kondisi alat-alat yang akan digunakan dalam penelususran nanti malam. Karena ini adalah bagian yang paling krusial agar semuanya dapat berjalan dengan lancar saat melakukan penelusuran, dan seandainya ada keadaan darurat atau hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera melakukan pertolongan. Setelah semua peralatan, termasuk handphone, dan perlengkapan pendukung lainnya dalam kondisi siap untuk digunakan. Keempat sahabat itu menggunakan waktu yang ada untuk bersantai di dalam kamar guna menghemat tenaga. Karena mereka baru akan berangkat menuju ke lokasi penelusuran pada pukul sepuluh malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

&&&

12

Tepat pada pukul sepuluh malam, keempat sahabat itu mulai pergi meninggalkan kamar tempat mereka menghabiskan waktu dengan beristirahat seharian. Keempat sahabat dengan membawa perlengkapan di bahu masing-masing segera berjalan menuju ke mobil Toyota Avanza yang tengah terparkir. Setelah berada di tempat parkir, keempat sahabat itu segera memasukkan perlengkapan yang dibawa ke bagian belakang mobil, dan setelahnya keempat sahabat itu segera masuk ke dalam mobil. Malam ini yang duduk di balik kemudi adalah Usman dan di sampingnya duduk Ricky sebagai penunjuk jalan menuju ke lokasi penelusuran. Usman segera menyalakan mesin mobill dan membiarkannya selama beberapa saat. Setelah dirasa cukup, Usman segera memundurkan mobil, kemudian berjalan perlahan meninggalkan halaman parkir Penginapan Dahlia. Malam ini jalanan terlihat begitu sepi serta basah akibat diguyur hujan deras sepanjang siang hingga menjelang sore. Selama perjalanan terlihat beberapa rumah warga tertutup rapat dan tidak ada seorang pun yang berada di luar rumah, seakan malam ini orang-orang tidak berani untuk keluar rumah.

   Perjalanan dengan mengendarai mobil memakan waktu kurang lebih selama satu jam untuk tiba di lokasi penelusuran yang Ricky pilih. Selama dalam perjalanan tidak ada seorang pun yang berbicara, mereka semua seakan terhipnotis dengan suasana malam hari yang terlihat asing serta mencekam. Mobil Toyota Avanza yang Usman kendarai semakin lama—semakin masuk ke sebuah tempat yang sepertinya tidak berpenghuni, hanya ada hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi ke atas di kanan-kiri mereka. Saat ini jalan yang mereka lalui diliputi dengan kegelapan pekat sejauh mata memandang, dan cahaya dari lampu depan mobil seakan tidak mampu untuk menembusnya. Sekarang jalan yang Usman lalui telah berubah menjadi jalan tanah berlumpur yang sebelumnya adalah jalan beraspal. Kondisi jalan yang masih tanah dan bercampur lumpur, ditambah dengan hujan deras yang mengguyur pada siang hingga sore hari tadi, menyebabkan jalanan menjadi semakin licin dan sedikit berbahaya, jika pengemudi tidak berhati-hati serta waspada, mobil bisa terperosok ke dalam kubangan lumpur. Mobil Toyotaa Avanza yang dikemudikan Usman terus melaju dengn perlahan menembus gelapnya hutan belantara hingga akhirnya terdengar suara Ricky yang memecah keheningan:

   “lihat! Di depan ada sepetak tanah kosong, kita bisa berhenti di situ,” kata Ricky sambil menunjuk dengan tangan kanannya.

   Usman segera mengarahkan mobil Toyota Avanza menuju ke sepetak tanah kosong kecil yang langsung berbatasan dengan hutan belantara di sampingnya. Ketika mobil akhirnya benar-benar berhenti, tidak seorang pun dari penumpang yang berada di dalam mobil untuk segera turun. Usman dan Vanesa seakan tidak percaya dengan tempat yang telah Ricky pilih untuk melakukan penelusuran malam ini. Sedangkan Ricky dan Andre terlihat begitu santai dan seakan menikmati momen kemenangan karena telah berhasil membuat kedua sahabatnya tidak percaya dengan semua ini.

   “Usman, kenapa kamu terlihat tidak nyaman dengan tempat ini?” tanya Ricky dengan penuh rasa percaya diri seperti biasa.

   “Apakah ini tempat yang akan kamu jadikan lokasi penelusuran malam ini Ricky? Tempat ini sepertinya jarang atau bahkan tidak pernah dilalui oleh warga yang berada atau tinggal di sekitar sini. Dugaanku, di sekitar tempat kita berada sekarang tidak mungkin ada perkampungan warga,” ujar Usman tidak percaya. “Dan coba lihat, tempat ini terlihat begitu menyeramkan karena hanya ada kegelapan pekat yang menyelimutinya sejauh mata memandang,” imbuh Usman sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

   “Ricky, apa tidak terlalu riskan dan berbahaya apabila kamu melakukan penelusuran pada jam selarut ini di tempat yang asing dan terpencil seperti sekarang?” tanya Vanesa dari bangku tengah mobil.

   “Kalian semua tenang saja, aku yakin tidak akan terjadi apa-apa dengan penelusuran malam ini,” jawab Ricky santai. Kemduian, Ricky menoleh ke belakang sambil menatap Andre dan berkata, “kamu sudah siap untuk memulai petualangan malam ini, Andre?”

   “Aku sudah siap dan rasanya aku ingin segera memulainya,” jawab Andre dengan senyum lucunya.

   “Ayo kita turun dari mobil dan mulai melakukan persiapan. Tepat pada pukul dua belas dini hari, kita akan memulai penelusuran ke dalam hutan Donomulyo.”

&&&

Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu