Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Mudah Sakit

Minggu, 5 November 2023 20:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Begini kalau mudah sakit. Apalagi selama tiga minggu tidak menerima pesan darimu jadi memperburuk kondisiku.

Teruntuk diriku.

Yang dulunya sangat kuat perlahan berubah menjadi mudah rapuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa kabar diriku? Bagaimana hari ini di rumah sakit? Membosankan? Atau malah makin sesak karna rasa rindu itu?

Gimana tulisan akhir-akhir ini? Naskahku masih saja terus mandet. Tidak tahu kapan akan kelar. Padahal sudah bertahun-tahun tapi aku masih saja belum menerbitkan buku terbaruku. Sudah ditunggu oleh banyak penggemar, katanya.

Siapa yang ingin membaca tulisanku? Isinya semua cerita-cerita 'sampah' hatiku. Maklum, terlalu banyak hal yang dipendam.

Aku memang bukan orang yang mudah berbagi. Aku pernah berbagi malah jadi negatif thinking. Takut malah dikhianati. Ceritaku biarlah ku simpan sendiri. Penaku menjadi saksi. Ini sahabat sejatiku, penaku.

Sekarang aku sedang berada di rumah sakit. Ya, aku begitu stres akhir-akhir ini. Dan memang selalu stres.

Apalagi aku benar-benar sendirian. Mengurus diriku sendiri. Meski terkadang aku merasa iri dengan teman-temanku yang memiliki pasangan. Mereka dirawat. Mereka diurus. Mereka tidak sendirian. Aku membandingkan dengan diriku sendiri.

Merasa sedih sudah pasti. Hampir setiap hari bahkan sepanjang waktu.

Tertawa keras.

Bagaimana bisa aku bertahan sampai hari ini? Aku mudah sakit.

Sekarang sakit, minggu depan sudah sembuh secara fisik. Tapi mental bagaimana? Aku menertawakan pertanyaan itu.

Aku benci sekali.

Kenapa aku tidak seperti yang lainnya? Aku menatap temanku yang lainnya. Mereka terlihat bahagia sekali. Sedangkan aku hanya pribadi yang mudah sakit. Seseorang yang merindukan kasih sayang. Dulu aku pernah mendapatkan itu tapi perlahan mulai sirna.

Aku menyayangi seseorang. Memberi segalanya bahkan aku mati-matian untuk itu. Diriku bagiamana? Lalu menjadi sia-sia lah semuanya.

Harus apa aku sekarang?

Aku bandingkan antara apa yang aku jalani dengan apa yang dijalani temanku.

Setiap hari aku menghayal. Semoga saja suatu saat nanti aku mendapatkan apapun yang hari ini ku doakan.

Tuhan, aku butuh teman.

Dimana dia? Mungkin setelah aku memiliki "teman" baru setelahnya aku menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit seperti sekarang ini aku terbaring lemah sendirian di ruangan ini.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Pengin Punya Rumah di Jakarta

Senin, 3 Juni 2024 08:38 WIB
img-content

Aku Kembali

Minggu, 2 Juni 2024 06:48 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua