x

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

Iklan

Suhana Lim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Criminal Mind

Mengapa Bertendensi Jahat?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Criminal Mind

Oleh: Suhana Lim

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu itu kompleks perkuburan Kampung Gusti di kawasan Angke – Jakarta Barat masih ada. Belum disulap menjadi kompleks pemukiman Duta Harapan Indah. Daerah Angke seliwat Teluk Gong masih termasuk kawasan “Wild West” yang cukup rawan, especially malam hari. Kompleks pelacuran Kalijodo dan perkuburan Kampung Gusti merupakan dua hot sopts nya.

 

Kawasan yang tidak aman bagi banyak orang, ternyata bisa menjadi “baik” bagi orang lain. Ada seorang teman yang punya creative mind, sayangnya kreativitasnya ke sisi yang negatif. Waktu itu Ahaw (sebut saja begitu) menyampaikan idenya ke saya. Katanya ada teman nya yang mau minta tolong. Nanti temannya itu akan melaporkan bahwa motornya di rampok di depan Kampung Gusti, jadi akan claim asuransi. Motornya sendiri perlu disembunyikan, dipereteli dan spare partsnya akan dijual terpisah. Saya ditawari “deal” karena Ahaw dan temannya perlu tempat untuk menyimpan motornya. Rumah saya memiliki back garden yang cukup besar, dan menurut mereka adalah tempat yang cocok untuk “clever mind” mereka tadi.

 

Tentu saja saya tidak berani dan menolak, meski diiming-imingi half dari uang hasil jualan bangke motornya. Pertama saya tidak berani untuk urusan-urusan begituan. Kedua, tidak bisa bayangkan kemurkaan ortu kalau tau. Belakangan saya tidak mengikuti lagi berita diatas.

 

Belakangan dengan bertambahnya usia, saya juga ada kenalan yang “spesialis” mengklaim uang asuransi kebakaran. Jadi individu tersebut “hobi” membakar rumah dan tempat usahanya. Ada lagi kenalan spesialis menjadi penjambret pakai motor. Ada pula yang “gemar” pinjam uang dan tak pernah bayar.

 

Dalam bergaul, kita pernah atau sering berinteraksi dengan individu yang bertendensi punya banyak ide negatif, istilahnya person with criminal mind. Ada baiknya untuk menjaga jarak, agar tidak terpengaruh atau kalau lagi sial malah salah-salah bisa ketiban pulung bin kena getah nya.

 

What is wrong with these type of people? Apakah mereka memang dilahirkan untuk jahat? Again, kombinasi dari ba zi, faktor keluarga dan pergaulan serta lingkungan. Kalau diamati, ba zi individu tertentu memang menunjukkan “bakat” buat criminal. Kalau salah dididik ortunya, ketemu teman yang salah dan lingkungan yang tidak baik, maka akan makin terasahlah bakat jahatnya. Sebaliknya, kalau faktor-faktor pen triggernya tidak ada maka akan minimal atau bahkan hilanglah criminal mind nya.

 

Kita tidak bisa menghindari, people with criminal mind selalu bersama kita, ada dimana-mana. Yang bisa kita lakukan ialah menjaga diri agar tidak ikut-ikutan apalagi menjadi korban perbuatan mereka.

 

 

Ikuti tulisan menarik Suhana Lim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB