Premayuga atau zaman cinta dan kehebatan sudah digambarkan Veda, dan dalam pengetahuan Islam, zaman ini diawali oleh invasi Ya'juj Ma'juj serta kehadiran Isa Kedatangan Kedua sebagai sang protagonis sekaligus penyelamat utama di muka bumi.
Di zaman kaliyuga unsur alam yang dominan adalah besi, dan orang-orang berakal (memiliki kepintaran lebih) dikaruniai kehebatan untuk mengolah besi menjadi benda-benda bermanfaat untuk peradaban. Sebagaimana bunyi firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Hadid ayat 25. Berikut potongan kutipan ayatnya:
"Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya."
Di zaman kaliyuga ini kita menyaksikan, siapa yang paling ahli dalam mengolah unsur alam besi, maka ia yang paling unggul. Kini besi digunakan sebagai alat peperangan, alat medis, alat komunikasi, alat transportasi, alat masak, dan lain sebagainya.
Sementara bagaimana dengan zaman Premayuga atau zaman cinta dan kehebatan? Pada zaman cinta ini unsur alam yang mendominasi adalah api, maka teknologi dan peradaban akan tergantikan dari unsur alam besi kepada unsur alam api sesuai kehendak semesta. Mungkin terdengar aneh, memang jika kita menggunakan kepintaran akal rasanya tidak mungkin. Namun jika kita memahaminya dengan keluasan hati yang penuh keimanan, niscaya hal ini tidaklah membingungkan.
Orang yang cerdas hatinya, maka ia yang paling pandai menciptakan peradaban dan teknologi yang bersandar pada api pada zaman tersebut. Dan bangsa yang paling unggul pada peradaban ini ... adalah bangsa yang paling besar cintanya kepada Allah, alam semesta dan makhluk-Nya.
Sebagaimana kutipan Al-Hadits akhir zaman berikut:
"Adapun jumlah mereka adalah sangat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut atau belalang, karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan Ya’juj dan Ma’juj, para pemanah dan perisai mereka."
Premayuga sebentar lagi akan kita sambut, apabila dunia sudah dipenuhi dengan cinta yang tulus tiada syarat. Sebuah zaman dengan peradaban spektakuler, dimana manusia menggunakan unsur alam api (berupa energi yang dapat disentuh tak membakar penggunanya dan dimanfaatkan sebaik-baiknya seperti halnya olahan besi) sebagai sandaran teknologi perang, komunikasi, medis, transportasi, memasak dan lainnya. Apakah sudah terbayang seperti apa teknologi futuristik yang sangat canggih ini?
Sejatinya Ilmu Mesin Kecerdasan STIFIn jenama anak bangsa, sudah menjelaskan bahwasanya potensi kecerdasan Thinking unsur alamnya adalah besi, dan potensi kecerdasan Feeling unsur alamnya adalah api. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari Seorang Pegiat STIFIn di Kota Cimahi, potensi kecerdasan Feeling lebih mendominasi di masyarakat Negeri Indonesia.
Jadi persiapkan diri kita menyambut zaman api ini dengan Fastabiqul Khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan hanya demi meraih Rida Allah semata. Sehingga hati kita yang dipenuhi cinta, mampu dan pandai mengelola api sebagai sandaran peradaban dan teknologi di masa mendatang.
Cimahi, 25 November 2023.
Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.