x

Iklan

Almera Belva

Mahasiswa Politeknik Tempo
Bergabung Sejak: 2 Maret 2023

Sabtu, 25 November 2023 14:17 WIB

Tantangan Penggunaan Big Data dalam Penelitian Sosial


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada saat kita akan melakukan penelitian sosial, penggunaan big data menghadirkan segudang tantangan yang harus dihadapi para peneliti. Salah satu kekhawatiran mendasar adalah pada kualitas dan sumber data yang luas namun seringkali tidak terstruktur. Memastikan keakuratan informasi sangat penting untuk menjaga kebenaran pada temuan penelitian.

Masalah privasi juga menjadi perhatian, mengingat sifat data sosial yang bersifat pribadi, sehingga memerlukan praktik penanganan dan penyimpanan yang hati-hati untuk melindungi identitas individu dan informasi sensitif. Ancaman pelanggaran pada penggunaan data, dan akses yang tidak didasarkan atas persetujuan objek penelitian menambah masalah lain, sehingga memerlukan langkah-langkah keamanan yang kuat.

Kebutuhan atas penggunaan teknologi yang tidak murah juga merupakan tantangan. Proses oleh data, dan kebutuhan device penyimpanan untuk menangani kumpulan data besar secara efisien pun jadi tantangan berikutnya. Pertimbangan etis, seperti persetujuan, transparansi, dan akuntabilitas, adalah hal yang terpenting, dan peneliti harus menetapkan pedoman etika untuk semua tahapan proses penelitian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengatasi bias dan memastikan keadilan dalam data sangatlah penting, karena kumpulan data yang bias dapat melanggengkan kesenjangan sosial. Kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data menambah kompleksitas. Menafsirkan pola kompleks yang diungkapkan oleh big data memerlukan kehati-hatian.

Tantangan-tantangan ini menggarisbawahi perlunya pendekatan multidisiplin, yang menggabungkan keahlian dalam ilmu data, etika, sosiologi, dan teknologi informasi. Kolaborasi berkelanjutan antara peneliti, pengambil kebijakan, dan pemangku kepentingan sangat penting untuk mengembangkan praktik terbaik dan kerangka kerja penggunaan big data yang bertanggung jawab dalam penelitian sosial.

Contohnya pada saat kita akan membuat penelitian tentang prilaku masyarakat di suatu daerah, kita tidak bisa memastikan bahwa semua masyarakat yang akan kita jadikan objek penelitian ‘menyetorkan’ kegiatan sehari-harinya ke dunia maya. Dan apabila kita menggunakan big data pada penelitian ini, hasil dari penelitiannya mungkin saja menjadi bias, dengan alasan objek yang terdeteksi hanyalah sebagian dari masyarakat yang memiliki akses menggunakan internet.

Ikuti tulisan menarik Almera Belva lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini