Siapa di balik kaca-kaca
seperti kabut dingin menguap
mendekat kalau benar misteri
sebelah saja dari telingamu.
Kalau tak boleh oke deh
tapi, apa kau punya jawaban
di sini ada bunga mekar di jendela
terlihat jejakmu basah
Apakah hujan membuatmu
sebeku hati tak punya jawab
Baiklah, boleh mendekat,
anggukkan saja bayangmu
Namamu tak mudah dibaca
ejaannya compang-camping
Kau sengaja tak mau dikenali
oleh siapa, di antara kini
Bunga selalu bukan pilihan
bukan juga kehendakmu untuk
tidak memilih bunga apapun
apa kau mau bilang sesuatu
Tidak juga. Bagaimana kalau
mendadak langit runtuh, lalu
merebak rindu terlembut, kau
disergap pelukan sejuk
Mengertikan, tersimpan semua
cerita ihwal di balik kaca-kaca
hingga akhir membawa jejak
hujan, basah di bawah jendela
***
Jakarta Indonesiana, Desember 07, 2023.
Kangen, buat kamu di surga, tetaplah menari.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.