Awan berserak meluas kaki langit. Ada, melintas begitu cepat. Ia tak sewarna apapun. Iman rindu menyala matahari.
Awan bergerak tarian kekasih. Kidung selamanya semoga sampai kepadamu. Interlud, serenade melompat-lompat kegirangan. Musikalisasi susastra sukma. Simpanlah.
Titian cahaya tersampaikan semoga kamu terus menari di sana. Baru saja malaikatmu membawa berita, katanya kamu lagi kegirangan bukan main. Syukurlah.
Sekalipun tanpa kamu, tidak ada rasa sendirian mampu menjangkau, sebab ikhlas itu senantiasa membawa aku bersamamu.
Percaya atau tidak, datanglah. Duduk berdampingan seperti dulu, awal mula cinta tersampaikan padamu, lantas kamu terbangkan dirimu balerina.
Setiap kali tafakur menjangkaumu dengan doa-doaku. Alam punya cara menyampaikan kepadaku, kamu, telah menerima terang di kediamanmu.
Dua makhluk kecil titipanmu. Alamak, kini berani pula berdebat mengagumkan. Itu sebabnya kamu masih ada di antara kami, hidup, sebagaimana imanmu.
***
Jakarta Indonesiana, Desember 08, 2023.
Kangen, buat kamu di surga, tetaplah menari.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.