Bantuan Satu Ekor Babi Sangat Berarti Jika Diarahkan untuk Tujuan Ekonomi
Rabu, 13 Desember 2023 05:13 WIBUsaha sayur+sayuran menjadi salah satu penopang ekonomi rumah tangga Stefanus Batuk, selain jasa ojek dan butuh harian. Lalu ia mendapat bantuan seekor babi, dan hidupnya mulai membaik.
Bantuan Satu Ekor Babi Jadi Sangat Berarti Jika Diarahkan Untuk Tujuan Ekonomi
Stefanus Batuk, ayah dari 3 orang, tinggal di Kampung Nggepis, Desa Nao, Kecamatan Satar Mese Utara Manggarai. Ia bekerja sebagai Petani sayur dan tukang ojek. Lahan di belakang Rumahnya berukuran kurang lebih 2 are dari total luasnya 6 are dimanfaatkannya bersama isteri untuk menanam sayur-sayuran, sedang bagian yang lain di atas lahan tersebut ditanami cengkeh. Isterinya yang bertanggungjawab untuk merawat sayur-sayuran setiap hari sambil mengurus anak mereka yang bernama Natalia Mayora Daiman (7 tahun), penyandang disabilitas downsydrom. Stef dan Isterinya bergabung ke dalam Kelompok Disabilitas Desa (KDD) Moeng Mose Paroki Santo Pio Langke Majok.
Usaha sayur-sayuran telah menjadi salah satu penopang ekonomi rumah tangganya. Pada setiap musim tanam (durasi maksimum 4 bulan) omset penjualan dari 3 jenis sayur dalam situasi air tersedia mencapai 1,2 juta rupiah. Selain itu, untuk menghidupi keluarganya, dia bersama isteri sering bekerja sebagai buruh harian dengan upah 50 ribu Rupiah per hari. Dalam seminggu, biasanya ada kesempatan 2 hari bekerja sebagai buruh harian untuk kerja olah lahan atau bersih rumput di kebun petani lain, sedangkan 4 hari lainnya, dia memutuskan untuk menjadi tukang ojek dengan penghasilan kurang lebih Rp 50ribu Rupiah per hari, melayani permintaan penumpang dari pagi hingga jam 5 sore.
Stefanus Batuk, Pengasuh Anak Difabel |
Pada bulan Februari tepatnya tanggal 22 tahun 2021, Stef mendapat bantuan bibit babi dari Yayasan Bina Swadaya untuk mendukung usaha sayur-sayuran yang dikembangkannya. Meski jumlah babi yang didapatnya hanya 1 ekor kala itu, tetapi kotoran dari babi tersebut telah menyuburkan lahan sayur miliknya yang berada tepat di belakang rumah atau tak jauh dari dapur rumahnya. Lahannya menjadi produktif.
Jenis sayur-sayuran yang ditanam adalah wortel, sawi dan tomat. Menurut Stef, penghasilan dari lahan berukuran 2 are ini dinilai lumayan guna membeli kebutuhan rumah tangga, khususnya susu bagi anaknya yang mengalami downsyndrom, menyetor simpanan dan membayar cicilan di Koperasi Kredit.
Puji Tuhan, ungkap Stef, dari 1 ekor babi yang dibantu oleh Yayasan Bina Swadaya melalui Yayasan Ayo Indonesia berhasil dijual dengan harga 4juta Rupiah pada awal tahun 2022. “Uang hasil dari penjualan babi ini digunakan untuk membeli bibit babi baru, perbaik rumah, dan juga untuk membiayai urusan adat/sosial. Urusan adat dan sosial kemasyarakatan (pengumpulan dana untuk kawin dan pendidikan dari warga kampung/keluarga/sahabat) menjadi pos pengeluaran wajib bagi kami orang manggarai,” ujar Stef yang hanya tamatan Sekolah Dasar ini.
Tantangan kami sekarang ini, kata Stef, dan mungkin di masa depan adalah terjadinya perubahan iklim yang berdampak kepada berkurangnya air dan munculnya penyakit yang mematikan pohon pisang milik petani hampir di seluruh kampung Nggepis bahkan seluruh desa di Kecamatan Satar Mese Utara. Untuk diketahui, batang dan buah pisang biasa dimanfaatkan sebagai pakan babi. “Saya berharap Yayasan Ayo Indonesia dan Bina Swadaya memperkenalkan kepada kami tehnologi bertani yang bisa diterapkan pada situasi iklim yang berubah seperti sekarang ini agar tetap bisa menghasilkan sayur-sayuran setiap musim tanam,”harap Ayah dari 3 orang anak ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bina Swadaya yang ikut membantu kami dalam memenuhi kebutuhan anak penyandang disabilitas.
Cara Pengelolaan dari pemeliharaan babi milik Matias tidak beda jauh dengan apa yang diterapkan oleh Stef dimana hasil penjualan babi digunakan untuk membeli bibit babi baru. Kemudian sebagian uang dari penjualan babi tersebut dipakai untuk memperbaiki rumah, beli beras, memenuhi kebutuhan anak mereka yang mengalami gangguan mental, dan membiayai urusan adat/pengumpulan dana untuk urusan sosial di kampung Jaong, Desa Jaong, Kecamatan Satar Mese, Manggarai.
Rikhardus Roden Urut, Mesti Menjadi Berarti Bagi Siapapun. Belajar terus untuk mencari lalu berbagi jika mendapatkan. |
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Pengalaman Keluarga Bonefasius Pedor Mengolah Lahan dan Kotoran Ternak jadi Sumber Rejeki
Selasa, 27 Agustus 2024 14:04 WIBKetika Ibu Tak Pernah Bercerita Lagi Penuh Hangat
Senin, 13 Mei 2024 14:30 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler