x

Iklan

Deni Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Februari 2020

Senin, 29 Januari 2024 07:15 WIB

Gibran Bukan Anak Muda, Kelakuannya Mewakili Generasi Tua

Anak muda adalah spirit perlawanan terhadap kebiasaan generasi tua yang urat malunya telah putus, misalnya gerakan Anak Muda yang melakukan perlawanan terhadap perilaku KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang biasa dicontohkan oleh Generasi Tua. (Deni Kurniawan)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belakangan ini muncul politisi dengan pengetahuan dangkal sehingga sangat sempit mendefinisikan anak muda. Sederhananya politisi dangkal ini (generasi tua) memahami anak muda secara biologis (umur). Jika umur di bawah 40an maka dia adalah anak muda.

Tapi, kita anak muda perlu memahami gagal paham ini, sebab mereka adalah generasi tua dengan ciri khasnya, tidak mengerti tapi banyak bicara dan banyak panggung.

Anak muda merupakan sebuah spirit perlawanan terhadap kebiasaan generasi tua, yang semakin tua yang satu persatu urat malunya telah putus. gerakan perlawanan itu, contohnya gerakan anak muda yang melakukan perlawanan terhadap perilaku KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang biasa dicontohkan generasi tua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pengertian ini maka jelas Gibran Rakabuming Raka yang berusia 36 tahun tidak dapat dikategorikan sebagai anak muda, sebab Gibran merupakan antitesis dari anak muda.

Gibran telah melakukan tindakan yang biasa dilakukan oleh generasi tua, seperti merubah aturan demi kepentingan diri sendiri, keluarga dan kolega. Selain itu Gibran menggunakan previlegde untuk mendapat posisi sebagai cawapres.

Jika Gibran anak muda maka ia akan berpikir untuk berkompetensi agar samapi di titik yang ia mau, sebab begitulah cara anak muda berproses.

Lalu, tanpa rasa malu generasi tua membanggakan Gibran sebagai sosok anak muda. Adapula yang menyamakan Gibran dengan Sutan Sjahrir, padahal secara proses antara Gibran dan Sutan Sjahrir jelas jauh. Sjahrir lahir sebagai seorang revolusioner dengan proses panjangnya dan Gibran lahir sebagai anak presiden yang di endorse bapaknya menjadi cawapres.

Tentu, generasi tua yang berkata seperti itu sudah kehilangan akal untuk membela Gibran dengan cara apapun. Entah karena takut jebakan Hukum Pak Lurah ataukah karena tabiat generasi tua suka cocoklogi dan menganggap hal itu sebagai seni politik. Memang rasanya ingin muntah dengan kelakuan Generasi Tua.

Generasi tua yang selalu merasa diri memiliki kuasa atas anak muda dan generasi tua selalu lebih paham dari anak muda, jadi apapun yang mereka katakan, mereka pikir kita manut dan percaya.

Sudah saatnya kita sebagai anak muda mempertegas posisi kita. Jangan sampai terulang lagi, ada orang yang membranding diri dengan anak muda dengan cara jahat alat generasi tua.

Ikuti tulisan menarik Deni Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB