Beranda Facebook kini banyak dijejali emak-emak yang jadi konten kreator dadakan. Hampir semua beranda Facebook dipenuhi para emak-emak yang mencoba peruntungan menjadi konten kreator. Namun konten yang dibuat sangat jauh dari kata layak untuk sebuah konten, yang ada malah video masak tapi penuh teks tentang monetisasi yang pembuatnya belum monetisasi.
Sebagai pengguna Facebook sejak tahun 2012, tentu fenomena ini sangat mengusik batin saya yang membuat tidak nyaman lagi bermain Facebook. Telebih, dulunya Facebook dibuat untuk menjalin silaturahmi dengan teman lama yang tidak memiliki kontaknya sehingga bisa bermutualan melalui aplikasi yang dibuat oleh Mark Zuckerberg ini.
Namun, kini semua berubah setelah ras terkuat di muka bumi menyerang Facebook dengan konten sampah nirmanfaat itu, sudah nyampah, spam lagi karena ikut tantangan harian dari Facebook.
Terlebih konten yang dibuat hanya konten keseharian yang semua ibu-ibu dijagad raya ini melakukannya, seperti masak, nyuci baju, nganterin anak ke sekolah, arisan, senam atau makan seblak. tidak ada secuil value yang bisa diambil dari konten gado-gado tersebut.
Mending kalau emang mau serius menambah penghasil tambahan dari membuat konten ada baiknya persiapkan dulu step by stepnya, jangan semua di videoin, anak lagi main di videoin, nyapu rumah di videoin sampai kita tahu isi rumah para ibu-ibu ini dari teras sampai isi dapurnya.
Fitur Facebook Profesional Emang Menjanjikan Tapi Nggak Semudah Itu Bunda
Nah, sebenarnya apa bisa kita mendapat penghasilan dari Facebook dengan membuat konten, jawabanya sangat bisa, karena sudah banyak yang membuat testimoni mendapat penghasilan ratusan Dollar dari Facebook, tapi tak semudah itu bun.
Dalam fitur Facebook profesional sendiri terdapat beberapa macam fitur monetisasi diantaranya fitur bintang, fitur ini adalah fitur yang memberikan pengguna bisa memberikan saweran untuk para kreator seperti gift di Tiktok gitulah, ada juga fitur iklan in-stream dan iklan di reels yang mana dalam konten tersebut akan disisipi iklan oleh Facebook, dan fitur langganan ketika sudah memenuhi syarat.
Buat para bunda-bunda yang ingin jadi konten kreator di Facebook, fitur Facebook profesional memang diperuntukan untuk semua pengguna Facebook yang ingin jadi konten kreator atau ingin menaikan jangkauan di Facebook sehingga bisa dikonversi menjadi sebuah keuntungan, baik itu lebih dipercaya publik, untuk personal branding atau untuk meningkatkan penjualan dan semuanya itu harus ada yang bisa “dijual”.
Kalau cuma sekadar hanya numpang eksis dengan mengupload video keseharian berharap dapat cuan mending berhenti saja karena cuma buang-buang waktu dan energi saja mending urusin rumah atau ajarin anak ngaji lebih berfaedah dan bermanfaat untuk keharmonisan rumah tangga bunda-bunda sekalian.
Konten yang Bisa Dibuat Agar Tidak Dihujat
Nah, bagi para ibu-ibu yang emang serius mau menjadi kreator dan mendapat penghasilan tambahan dari Facebook, ada baiknya buat konten seperti ini saja agar kontenmu didistribusikan dan direkomendasikan oleh Facebook.
Sebenarnya ada banyak tipe konten yang bisa diproduksi, tergantung selera pasar atau minat penonton, untuk itu kita harus tahu apa minat audiens kita apakah suka mancing, suka bola atau suka masak semuanya harus diidentifikasi.
Secara sederhana ada tiga tipe konten, yaitu konten hiburan, konten edukasi, dan konten informasi. Anda bisa tuh memilih dari ketiganya mau buat konten hiburan, edukasi atau informasi. Jika anda sudah memilih dari ketiga kategori tersebut langsung gas buat konten.
Konten hiburan yang bisa dibuat ibu-ibu apasih contohnya, semisal buat cerita keresahan di rumah tangga, saat ada suami atau keresahan jadi ibu rumah tangga atau keresahan saat bersosialisasi dengan ibu-ibu kompleks yang tentu dikemas dengan candaan.
Kalau konten edukasi buat ibu-ibu yang sederhana ya bisa buat konten tutorial masak, karena tidak semua ibu-ibu bisa masak seenak masakan ibukan, atau tutorial lain sesuai keahlian para ibu-ibu yang tentunya penonton bisa mencobanya di rumah, selain dapat penghasilan, membagikan ilmu juga kan amal jariyah.
Ketiga, konten informasi. Para ibu-ibu bisa buat konten yang sifatnya informasi yang tidak banyak diketahui orang dan membuat penasaran sehingga para audiens berdecak kagum dengn informasi yang anda bagikan, tidak usah jauh-jauh bisa buat konten nostalgia atau yang ada disekitar kita (proximity).
Namun, sebenarnya ada hal yang harus diperhatikan dan jadi modal utama kalau emang mau jadi konten kreator yang sukses, anda harus punya nilai lebih dibanding orang lain, selain itu keterpercayaan (trust), keahlian (expert), otoritatif menjadi kunci keberhasilan ketika ingin menjadi konten kreator. Gimana udah siap bertempur di dunia perkontenan tanah air?
Ikuti tulisan menarik Muhammad Rizal Firdaus lainnya di sini.
