x

Ilustrasi Hoaks. Karya: S. Hermann dan F. Richter dari Pixabay.com

Iklan

SISKA PITRIANI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Februari 2024

Selasa, 27 Februari 2024 06:39 WIB

Analisis Hubungan Media Sosial dan Media Arus Utama: Perspektif Berdasarkan Data Reportal Good Stats

Faktanya, media arus utama dan media sosial nampaknya saling bertentangan, dan masyarakat merasa harus memilih salah satu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Media sosial dan media arus utama  merupakan dua subjek yang berperan penting dalam penyebaran informasi di era digital saat ini. Di Indonesia, hubungan antara media sosial dan media arus utama mendapat perhatian yang signifikan karena kedua platform tersebut mempengaruhi perilaku konsumsi berita dan opini publik. Analisis ini menggunakan data dari Data Reportal yang dilakukan oleh Good Stats pada 7 Juli 2023 untuk mengkaji hubungan antara media sosial dan media arus utama.

Berdasarkan data yang dikutip dari Good Stats jumlah pengguna media sosial 2013 - 2023 mengalami kenaikan pengguna aktif. Jumlah pengguna media sosial terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Good stats melansi dari Data Reportal 2023, bahwasanya terdapat total 4,76 miliar pengguna aktif media sosial yang tersebar di seluruh dunia. Nilai tersebut sebanding dengan 60% populasi dunia. Pengguna media sosial mengalami pertumbuhan pesat selama 10 tahun terakhir. Di pertengahan tahun 2023 ini, jumlah pengguna media sosial bertambah sebanyak 137 juta pengguna baru. 

Di Indonesia sendiri, terdapat 167 juta pengguna aktif media sosial, yang setara dengan 60,4% dari total populasi. Sebanyak 78,5% dari pengguna internet pasti menggunakan paling tidak 1 akun media sosial. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media sosial telah memainkan peran penting dalam menentukan agenda media di Indonesia. Konten yang viral di media sosial seringkali menjadi topik utama pemberitaan media arus utama. Diskusi, perdebatan, dan kontroversi yang terjadi di platform media sosial seringkali menjadi bahan berita utama bagi media tradisional. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan  erat antara media sosial dan media arus utama dalam menentukan narasi dan fokus pemberitaan.

Salah satu tantangan terbesar dalam hubungan antara media sosial dan media arus utama adalah penyebaran disinformasi dan berita palsu. Keterbukaan dan kemudahan akses yang diberikan media sosial memungkinkan misinformasi menyebar dengan cepat di kalangan pengguna. Oleh karena itu, media arus utama seringkali menghadapi dilema dalam memverifikasi informasi sebelum menjadikannya berita. Oleh karena itu,  memastikan keakuratan dan keandalan informasi yang diberikan kepada publik merupakan tantangan besar. 

Perkembangan media sosial saat ini tidak bisa dihindari karena dengan berkembangnya era digital, penggunaan media sosial sudah menjadi hal yang wajib bagi semua orang. Media sosial selalu penuh dengan berita, mulai dari kritik positif hingga misinformasi dan rumor.

Menurut  analisis saya, peristiwa-peristiwa penting dapat dengan cepat digunakan sebagai informasi atau bahan berita terkini tanpa memerlukan verifikasi. Media arus utama harus tetap memperhatikan nilai kode etik ketika memproduksi dan menyebarkan berita dan informasi.

Di zaman modern ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi dan berita terkini dari media sosial. Media sosial memungkinkan pengguna mengetahui informasi terkini dengan lebih cepat  karena kecepatan  mengutip dari aliran media. Konten media arus utama, termasuk televisi, media cetak, radio, dan media massa online, harus memastikan bahwa setiap pesan dipertimbangkan. 

Faktanya, media arus utama dan media sosial nampaknya saling bertentangan, dan masyarakat merasa harus memilih salah satu. Jika ingin berita valid, lihatlah media arus utama. Media sosial dikendalikan oleh semua orang, terlepas dari profesi atau status sosialnya, dan konfirmasinya tidak dapat diverifikasi. Artinya, di media arus utama dan media sosial, pelakunya sama, dan sama-sama ditulis oleh manusia. Namun yang membedakan adalah media arus utama mempunyai etika, sedangkan media sosial seringkali melupakan etika dalam menjalankan berbagai aktivitas  informasi.

Dalam konteks Indonesia, hubungan antara media sosial dan media arus utama merupakan dinamika kompleks yang terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Meskipun ada tantangan seperti maraknya disinformasi, hubungan ini juga memberikan peluang untuk memperluas jangkauan informasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memperkuat pluralitas media. Oleh karena itu,  kedua jenis media ini harus bekerja secara sinergis untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kualitas informasi dan debat publik di Indonesia.

*Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Komunikasi Digital dari Program Studi Produksi Media, dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Ikuti tulisan menarik SISKA PITRIANI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler