Hubungan Media Sosial dan Media Arus Utama di Indonesia
Media sosial kini telah menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social dan Hootsuite, Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook, WhatsApp, YouTube, Instagram dan X. Platform-platform ini telah menjadi sumber berita dan informasi utama bagi banyak orang. Fungsi awal media sosial adalah memudahkan pengguna untuk berpartisipasi, berbagi, dan
bertukar informasi.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang terkait dengan media sosial:
- Informasi Hoax
Dikarenakan banyaknya informasi yang beredar di media sosial, seringkali ditemukan informasi yang tidak valid atau hoax. Masyarakat yang tidak kritis dapat dengan mudah menerima informasi tanpa melakukan validasi terlebih dahulu. - Peran Jurnalis
Saat ini, setiap orang dapat menjadi produsen berita melalui media sosial. Namun, perbedaan utama antara seorang jurnalis dan produsen berita biasa adalah kode etik jurnalistik. Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk memastikan validitas sumber informasi sebelum mempublikasikannya. - Media Arus Utama
Media arus utama (mainstream media) tetap memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang terpercaya dan mendalam. Namun, keterbatasan waktu dan personel membuat media sosial menjadi platform pendukung bagi para jurnalis. Media arus utama harus memantau kinerja jurnalisnya agar berita yang dipublikasikan tidak mengandung hoax.
Dalam kesimpulan, media sosial telah mengubah cara masyarakat mengonsumsi informasi, tetapi media arus utama masih memiliki peran vital dalam memberikan informasi yang kredibel dan mendalam. Kepercayaan masyarakat pada media arus utama akan terjaga jika berita yang diterbitkan telah melalui validasi yang baik.
*) Artikel ini merupakan Tugas Mata Kuliah Komunikasi Digital Prodi Produksi Media. Dengan Dosen Pengampu Rachma Tri Widuri, S.SoS.,M.Si.
Ikuti tulisan menarik alffito deannofal lainnya di sini.