x

Hasil karya membatik cap siswa siswi SDN 2 Poncokusumo

Iklan

F_300_Ayra Alaia Putri Afany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Februari 2024

Kamis, 29 Februari 2024 20:34 WIB

Mahasiswa UMM Ajak Murid SDN 2 Poncokusumo Melestarikan Batik Cap Khas Poncokusumo

Mahasiswa UMM ajak siswa/i SDN 2 Poncokusumo terjun langsung dalam proses melestarikan budaya membatik dengan langsung diajarkan membatik bersama warga desa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 102 gelombang 6 yang diampu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ahmad Sulaiman, S.Psi., M.Ed., telah menyelesaikan tanggung jawabnya mengabdi di salah satu SD Negeri di Desa Poncokusumo. Kelompok ini mengusung tema Meningkatkan Motivasi Belajar, Kreativitas, dan Self Efficacy Pada Siswa-Siswi SDN 2 Poncokusumo Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Sebagai salah satu perwujudan dari program pengabdian tersebut, mahasiswa UMM  membuat program dimana siswa/siswi SDN 2 Poncokusumo akan diajak untuk langsung terjun membuat kain batik Khas Desa Poncokusumo itu sendiri bersama warga Desa Poncokusumo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian UMM.

Pada kegiatan kali ini siswa/siswi SDN 2 Poncokusumo akan diajarkan langsung step by step cara membuat batik cap khas poncokusumo oleh ahlinya yaitu bapak Ainul dari Pokdarwis Poncokusumo. Beliau merupakan orang yang dipercaya oleh Pokdarwis poncokusumo untuk mengurus hal-hal yang berhubungan dengan batik di Desa Poncokusumo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk hari ini teman-teman dari SDN 2 Poncokusumo akan membuat batik khas poncokusumo dengan menggunakan teknik cap. Pak Ainul menjelaskan bahwa beliau membuat sendiri cap yang digunakan untuk membuat pola-pola batik khas poncokusumo. Beliau juga menunjukkan dan menjelaskan filosofi dari setiap pola-pola yang ada di dalam batik khas poncokusumo.

Seperti, pola garudeya yang ada di ujung kain batik, garudeya sendiri merupakan mitologi yang menginspirasi lambang garuda pancasila. arudeya digambarkan dalam bentuk garuda dengan kendi diatas kepalanya, yang mana kendi tersebut membawa air tirta amerta atau air yang dipercaya dapat memberikan kehidupan abadi. Kemudian ada pola segitiga berulang di pinggir kain batik, pola ini melambangkan posisi desa poncokusumo yang berada di kaki gung / lereng Gunung Semeru.

Selain itu, ada pula pola bunga wijaya kusuma yang juga merupakan bunga yang khas dengan desa poncokusumo itu sendiri. Ada pula pola aksara jawa yang bertuliskan "pancakusuma", nah disini ada yang penasaran tidak kira-kira kenapa ya yang dituliskan itu pancakusuma bukan poncokusumo? Nah, hal ini dikarenakan para penduduk asli poncokusumo merupakan keturunan suku tengger yang biasa menyebut poncokusumo dengan pancakusuma.

Terakhir, pola kotak ditengah kain disebut sebagai tumpal, tumpal yang berwarna putih bersih ini sendiri melambangkan bahwa meskipun kita sebagai manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun didalamnya tetap memiliki hati yang bersih. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini siswa/siswi SDN 2 Poncokusumo dapat menjadi lebih tertarik untuk melestarikan budaya daerahnya sendiri yaitu batik Khas Poncokusumo yang penuh arti.

Ikuti tulisan menarik F_300_Ayra Alaia Putri Afany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB