sayapnya mengepak membuka wacana warna-warni
dalam hingar global membangun dunia dengan literasi
mengurai makna tiap kata, memberi sayap tiap mimpi
dengan pena yang berkilau membangun istana imaji
tentang kebenaran masa depan dan keadilan abadi
literasi membebaskan jiwa menuju keajaiban
dengan rangkaian huruf mengarungi samudera pikiran
dalam buku dan cerita ada halaman-halaman kearifan
untuk menakhlukkan dunia dengan ilmu pengetahuan
karna hidup tak sebatas layar digital di telapak tangan
menulis menjadi petualangan tak terbatas
dengan goresan pena seorang literat dunia menyatu
di atas ombak kata-kata burung laut terbang bebas
sambil mengubah diksi tiap halaman manjadi ladang ilmu
agar imaji-imaji elok beranak pinak menjelma realitas
generasi literat merevolusi sejarah masa depan
bertempur melawan ketidaktahuan dengan pena dan buku
netra, mulut, dan tangan menyapa dunia mengalirkan ide
membangun istana kata dengan penuh arti
dan tak pernah membiarkan buku-buku kesepian
generasi literat bukan pejuang di medan pertempuran
tapi ksatria bersenjata pena dan aksara menjadi pahlawan
dengan bilah-bilah kata menyiapkan masa depan
dengan cerdas membaca dan menulis kebijaksanaan
sebab berliterasi bukan sekadar tugas tapi kewajiban
Ikuti tulisan menarik Fabian Satya Rabani lainnya di sini.