Bagaimana Jadinya Jika Aku tanpa Ayah dan Ibu?

Selasa, 28 Mei 2024 12:17 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di setiap malam yang sepi, aku sering kali terjaga memikirkan masa depan. Apakah aku bisa menjadi sekuat ayah? Apakah aku bisa setegar ibu? Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang membuatku merasa begitu takut dan tidak berdaya.

Kali ini, di sudut kamar kecilku, aku membuat tulisan secara khusus. Aku adalah seorang anak laki-laki yang kini beranjak dewasa, harus menghadapi kerasnya hidup. Dunia ini terasa begitu luas dan penuh tantangan, namun di setiap langkahku, ada satu pertanyaan yang selalu menghantui pikiranku: bagaimana jadinya jika aku tanpa ayah dan ibu?

Masa kecilku dipenuhi dengan kenangan indah bersama ayah dan ibu. Mereka adalah tiang penyangga hidupku, memberikan segalanya agar aku bisa tumbuh dengan baik. Ketika aku jatuh, mereka berdua selalu ada untuk mengangkatku. Ayah dengan nasihat bijaknya, dan ibu dengan kelembutannya yang menenangkan. 

Ayah, sosok yang tegar dan penuh semangat, selalu menjadi pahlawanku. Setiap kali aku merasa ragu atau takut, ayah selalu mengajakku berbicara, memberiku kekuatan untuk terus maju. Dia mengajariku untuk tidak mudah menyerah, untuk selalu bangkit meskipun dunia tampak begitu keras. Ayah adalah pemandu hidupku, memberikan arahan dan bimbingan yang tak ternilai.

Ibu, dengan senyumnya yang penuh kasih, selalu menjadi pelipur laraku. Dalam setiap pelukannya, aku merasa aman dan dicintai. Ibu selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahku, memberikan dukungan tanpa syarat. Bagiku, ibu adalah sumber cinta yang tak pernah habis, menguatkanku di setiap langkah.

Namun, seiring berjalannya waktu, hidup ini semakin penuh dengan cobaan. Ada hari-hari ketika aku merasa begitu lelah, seolah beban dunia ini terlalu berat untuk dipikul. Dalam setiap tantangan yang kuhadapi, aku selalu bertanya-tanya: bagaimana jadinya jika aku tanpa ayah dan ibu? Tanpa nasihat bijak ayah, tanpa pelukan hangat ibu, apakah aku bisa bertahan?

Aku ingat betapa kerasnya ayah bekerja, berjuang demi memastikan aku mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Setiap tetes keringatnya adalah bukti cinta dan pengorbanan yang luar biasa. Ayah sering kali mengorbankan kebutuhannya sendiri agar aku bisa mendapatkan yang terbaik. Dalam keheningan malam, aku sering mendengar langkah-langkah ayah yang tak kenal lelah, memastikan semuanya baik-baik saja.

Begitu juga ibu, yang tak pernah berhenti memberikan cinta dan perhatiannya. Meskipun lelah, ibu selalu tersenyum, memberikan semangat yang begitu besar. Dalam setiap masakannya, aku merasakan kehangatan dan cinta yang tulus. Ibu selalu berkata bahwa kebahagiaanku adalah kebahagiaannya juga.

Kini, saat aku beranjak dewasa dan harus menanggung tanggung jawab yang lebih besar, aku semakin menyadari betapa beratnya perjuangan ayah dan ibu selama ini. Aku tahu aku harus kuat, harus bisa berdiri di atas kakiku sendiri. Tapi, bagaimana jadinya jika aku tanpa ayah dan ibu? Tanpa nasihat mereka, tanpa cinta dan dukungan mereka, apakah aku bisa bertahan?

Di setiap malam yang sepi, aku sering kali terjaga memikirkan masa depan. Apakah aku bisa menjadi sekuat ayah? Apakah aku bisa setegar ibu? Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang membuatku merasa begitu takut dan tidak berdaya.

Namun, satu hal yang aku tahu pasti, ayah dan ibu telah membekaliku dengan kekuatan dan cinta yang luar biasa. Meskipun aku takut menghadapi dunia tanpa mereka, aku tahu ayah dan ibu selalu ada di hatiku, memberikan semangat dan doa yang tak pernah putus.

Ayah, ibu, aku berjanji akan berusaha menjadi yang terbaik, seperti yang selalu kalian harapkan. Aku akan terus melangkah, meskipun langkahku terkadang goyah. Aku akan menghadapi kerasnya hidup ini dengan keberanian, karena aku tahu kalian selalu ada dalam setiap langkahku.

Bagaimana jadinya jika aku tanpa ayah dan ibu? Aku mungkin akan merasa hampa, tapi aku akan terus berjuang. Karena cinta dan semangat kalian selalu menjadi kekuatan terbesarku. Terima kasih, ayah dan ibu, untuk segalanya. Aku mencintai kalian lebih dari apa pun di dunia ini.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Wahyu Kurniawan

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua