Penyuluhan Anti Bullying dan Gangguan Kecemasan Remaja di Medokan Semampir, Surabaya
Senin, 10 Juni 2024 20:17 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2024/06/10/f202406101310184.jpg)
Surabaya, 3 Juni 2024 – Program penyuluhan anti-bullying dan gangguan kecemasan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan remaja di RW 03 Medokan Semampir dalam menghadapi bullying dan kecemasan. Program ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja, serta mengurangi dampak negatif bullying terhadap kesehatan mental mereka.
bullying
Penelitian yang dipimpin oleh Naufal Herari Z., Putri Khusnul K., dan Firman F. ini menggunakan metode presentasi, diskusi kelompok, dan simulasi untuk menyampaikan materi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang definisi, bentuk, dan konsekuensi bullying serta strategi mengatasi kecemasan. Partisipasi aktif dalam diskusi dan simulasi situasi bullying mendorong pertukaran ide dan pengalaman antar peserta, memperkuat pemahaman kolektif tentang pentingnya mencegah bullying dan mengatasi gangguan kecemasan.
bullying
Sebelum mengikuti penyuluhan, mayoritas peserta memiliki pemahaman yang terbatas mengenai dampak negatif bullying dan cara mengatasi kecemasan. Namun, setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman mereka. Peserta juga menunjukkan peningkatan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi bullying dan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda gangguan kecemasan pada diri sendiri maupun teman-teman mereka.
Survei kuisioner yang dilakukan setelah penyuluhan menunjukkan bahwa peserta lebih termotivasi untuk melaporkan insiden bullying dan mencari bantuan jika dibutuhkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bullying memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental remaja, khususnya dalam meningkatkan tingkat gangguan kecemasan. Responden yang mengalami bullying secara rutin memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengalami bullying dengan frekuensi lebih rendah.
Acara ini menekankan pentingnya dukungan dari keluarga, sekolah, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja. Dengan adanya kolaborasi berbagai pihak, diharapkan dapat tercipta strategi yang efektif untuk menangani dan mencegah bullying serta mendukung kesejahteraan psikologis remaja.
Mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga mendapatkan manfaat besar, termasuk kemampuan bersosialisasi, membangun hubungan baik dengan masyarakat, dan mengimplementasikan teori yang dipelajari di bangku kuliah. Program ini diharapkan dapat diadopsi oleh komunitas lain sebagai model dalam memerangi bullying dan mengurangi gangguan kecemasan di kalangan remaja.
Kesimpulannya, penyuluhan anti-bullying dan gangguan kecemasan di RW 03 Medokan Semampir Surabaya berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan remaja dalam menghadapi kedua masalah tersebut. Rekomendasi diberikan untuk melanjutkan program serupa di lingkungan lain dan memperkuat kerja sama dengan komunitas untuk mencapai dampak yang lebih luas dalam melindungi kesehatan mental remaja.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus
#Kampuskompeten
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/profile-default.jpg)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2024/06/10/f202406101310184.jpg)
Penyuluhan Anti Bullying dan Gangguan Kecemasan Remaja di Medokan Semampir, Surabaya
Senin, 10 Juni 2024 20:17 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler