Mahasiswa KKN 243 Unej Kolaborasi dengan DLH Kabupaten Lumajang Sosialisasikan Pembuatan Kompos dari Sampah Organik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) berhasil melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kompos dari sampah organik.

Rabu, 24 Juli 2024 -- Di Desa Sruni, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (Unej) kelompok 243 berhasil melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kompos dari sampah organik. Tujuan dari kegiatan yang melibatkan kelompok tani setempat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya mempertahankan lingkungan bersih dan mengurangi jumlah sampah karena tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Sruni.

Rizky Hardianza dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Dia memberikan pemahaman mendalam tentang pemilahan sampah yang baik dan benar, serta metode pembuatan kompos dan POC yang efektif.

Perangkat Desa, Babinsa, kepala dusun, dan ketua RT dan RW juga hadir di kesempatan ini. Dalam wawancara, Rizky Hardianza, perwakilan dari DLH sekaligus pemateri, berharap masyarakat dapat belajar tentang masalah sampah di sekitar Desa. “Setelah kami bertemu masyarakat setempat, kami melihat masyarakat masih memiliki keingintahuan terkait pengolahan sampah, harapan kami setelah kegiatan ini nanti pemerintah dapat menindaklanjuti untuk menggali potensi untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Sruni ini”.

Selama acara tersebut, peserta diajak untuk menonton video praktik pembuatan kompos yang dibuat oleh mahasiswa KKN. Bapak Husnul M, ketua kelompok tani di Dusun Curahpakem, menyatakan, “Kegiatan ini sangat bagus karena berkaitan dengan kebersihan lingkungan”.

DLH selaku pemateri menjelaskan bahwa solusi untuk masalah sampah dapat dimulai dari dasar, seperti membedakan sampah organik dan non-organik, serta menggunakan sampah organik untuk membuat pupuk kompos, POC, atau budidaya maggot.

Pengolahan limbah organik menjadi kompos adalah cara nyata untuk mengelola sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih. Proses ini menunjukkan cara pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Pelatihan pembuatan kompos juga dapat menguntungkan masyarakat secara finansial karena kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.