Sorgum, Karbohidrat Alternatif bagi Penderita Diabetes

Sabtu, 31 Agustus 2024 19:34 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sorgum merupakan tanaman alternatif nasi sebagai pangan yang ramah dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus.

Penderita diabetes di Indonesia meningkat berdasarkan data yang ada, dari 10,7 juta pada 2019 dan meningkat menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Meningkatnya penderita diabetes melitus di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi nasi putih, belum lagi jika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gluten lainnya.  Konsumsi nasi putih di Indonesia umumnya tiga hingga lima kali dalam sehari. Mengonsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia susah untuk dilepas dari kebiasaan sehari hari. Nasi putih dapat meningkatkan resiko diabetes, dikarenakan lebih mudah diubah menjadi gula dibanding serealia lainnya, salah satunya adalah sorgum. Sorgum memiliki kandungan karbohidrat yang lebih sedikit dan tinggi serat. Tak hanya itu, sorgum juga mengandung gizi yang melimpah. 

Sorgum merupakan tanaman serealia dengan kandungan karbohidrat rendah dan bebas gluten yang berpotensi digunakan untuk subtitusi beras dengan kandungan gizi yang tinggi. Menurut Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementan RI pada 2013, kandungan gizi pada sorgum antara lain yaitu, Zat Besi, Kalsium, Vitamin B1 dan B3. Pada 100 gram sorgum saja, mengandung 332 Kalori, 73 gram Karbohidrat, 3,3 gram Lemak, 11 gram Protein, 28 miligram Kalsium, 1,1 milligram Zat Besi, dan 287 miligram Fosfor. Tak hanya itu sorgum juga mengandung senyawa Polifenol seperti antosianin dan tanin, serta serat yang tinggi. Kandungan Peptida Protein yang tinggi pada sorgum, membuatnya memiliki nilai fungsional sebagai Antivirus. Kandungan Antosianin pada sorgum dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Antosianin pada sorgum pula memiliki efek antioksidan. Kandungan Protein dan pati membuat sorgum tidak meningkatkan gula darah dengan cepat karena membuat daya cernanya lambat. Sehingga sorgum merupakan sumber pangan yang disarankan dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya manfaatnya sebagai alternatif nasi putih, bahkan semua bagian dari sorgum juga dapat dimanfaatkan.  Mulai dari buah/bijinya  yang dapat digunakan untuk sumber pangan, lalu batang dan malainya dapat dimanfaatkan sebagai Bioetanol atau Biofuel. Tanaman sorgum juga dapat digunakan sebagai bahan cadangan pangan karena kemampuannya yang dapat bertahan pada musim kemarau. Sorgum tidak memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya. Sorgum dapat bertahan di musim kemarau karena  akar dan struktur sistem akar sorgum bergantung pada partisi karbon ke akar. Bahkan sorgum dapat dipanen berulang kali sekitar tiga hingga lima kali dalam satu kali periode tanam. Sehingga sorgum merupakan tanaman yang efektif terutama di masa krisis pangan yang diakibatkan oleh kekeringan. 

Tanaman sorgum sangat baik untuk dibudidayakan sebagai bahan pangan  di Indonesia. Dikarenakan manfaat sorgum yang begitu banyak, pada 2023,  pemerintah Indonesia menyiapkan Peta Jalan Produksi dan Hilirisasi Sorgum sebagai bentuk diversifikasi pangan. Beberapa wilayah yang dianggap strategis disiapkan untuk memproduksi sorgum dalam rangka mewujudkan ketahanan dan penyediaan pangan yang cukup bagi masyarakat Indonesia. Pemanfaatan pangan alternatif melalui pembudidaya sorgum diselaraskan dengan upaya jaminan keamanan, kualitas, dan gizi pangan berbahan dasar sorgum. Badan POM melakukan pengawalan untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia dengan diversifikasi pangan berbahan sorgum.  BPOM telah menginisiasi sarasehan untuk memadukan pengembangan dari hulu ke hilir diversifikasi sorgum, sehingga sorgum tidak hanya dikonsumsi sebagai pangan segar namun juga dikonsumsi sebagai pangan olahan. Agar minat masyarakat terhadap konsumsi sorgum meningkat, BPOM membutuhkan edukasi terkait kandungan gizi dan produk berbahan dasar sorgum. Saat ini BPOM siap melakukan bimbingan teknis dan pendampingan kepada para pelaku usaha terutama pada usaha mikro kecil (UMK) yang memproduksi produk olahan sorgum. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sorgum merupakan tanaman yang efektif untuk sumber pangan alternatif. Tanaman sorgum memiliki kemampuan yang dapat mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian. Sorgum merupakan tanaman yang multifungsi dan zero waste karena semua bagian dari tanaman sorgum dapat dimanfaatkan. Tidak sekedar sebagai pemenuh kebutuhan karbohidrat, sorgum juga mengandung gizi yang banyak. Sorgum mengandung serat pangan dan zat besi yang sangat tinggi sehingga dapat membantu pencegahan stunting. Selain itu, sorgum mengandung  karbohidrat yang rendah  dan bebas gluten. Maka dengan pembudidayaan dan konsumsi sorgum sebagai salah satu bahan pangan di Indonesia dapat membantu mengurangi tingkat penderita diabetes di Indonesia. 

 

Daftar Pustaka:

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler