Bahasa adalah alat komunikasi yabg kaya akan variasi.
Ragam bahasa merujuk pada variasi penggunaan bahasa yang muncul dalam konteks sosial, geografis, atau situasional tertentu. Melalui ragam bahasa, penutur dapat mengekspresikan identitas, budaya, dan hubungan sosial dengan lebih tepat. Kridalaksana (dalam E. Kosasih, 2005) menyatakan bahwa ragam merupakan variasi bahasa yang berbeda-beda, tergantung pada topik yang dibicarakan, hubungan antara pembicara dan lawan bicara, serta medium pembicaraan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kridalaksana (dalam Chaer, 2003), ragam bahasa merupakan bagian dari kajian sosiolinguistik yang mencerminkan interaksi masyarakat bahasa, dengan pemakaian yang disesuaikan berdasarkan fungsi, situasi, dan perasaan sosial.
Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria:
-
Iklan
Berdasarkan Cara Pandang Penutur:
- Ragam Dialek: Variasi bahasa yang muncul berdasarkan daerah geografis.
- Ragam Terpelajar: Digunakan dalam konteks akademis dan formal.
- Ragam Resmi: Digunakan dalam situasi resmi, seperti dokumen pemerintah.
- Ragam Tak Resmi: Digunakan dalam situasi santai dan akrab.
-
Berdasarkan Pokok Pembicaraan:
- Ragam Bahasa Undang-Undang: Digunakan dalam konteks hukum.
- Ragam Bahasa Jurnalistik: Digunakan dalam media dan berita.
- Ragam Bahasa Ilmiah: Digunakan dalam penelitian dan akademik.
- Ragam Bahasa Sastra: Digunakan dalam karya sastra dan puisi.
-
Berdasarkan Media Pembicaraan:
- Ragam Lisan: Komunikasi yang dilakukan secara lisan.
- Ragam Tulis: Komunikasi yang dilakukan melalui tulisan.
-
Berdasarkan Hubungan Sosial Antarpembicara:
- Ragam Bahasa Resmi: Dalam situasi formal.
- Ragam Bahasa Akrab: Digunakan di antara teman dekat.
- Ragam Bahasa Agak Resmi: Dalam konteks semi-formal.
- Ragam Bahasa Santai: Dalam situasi informal.
-
Berdasarkan Tema:
- Ragam Teknologi: Bahasa yang digunakan dalam konteks teknologi.
- Ragam Keagamaan: Bahasa yang digunakan dalam konteks keagamaan.
- Ragam Kedokteran: Bahasa yang digunakan dalam dunia medis.
Pentingnya Kata Baku
Kata baku berperan penting dalam mendukung komunikasi yang efektif dan terstruktur. Fungsi kata baku meliputi:
- Kejelasan Komunikasi: Memastikan pesan dipahami dengan jelas, mengurangi kesalahpahaman.
- Standarisasi: Menciptakan konsistensi dalam penggunaan bahasa di konteks formal, seperti dokumen resmi dan pendidikan.
- Identitas Budaya: Mencerminkan norma dan budaya bahasa, menjaga keaslian bahasa.
- Pendidikan: Menjadi acuan dalam pembelajaran bahasa, membantu pelajar memahami kosakata dan struktur yang benar.
- Formalisasi: Menunjukkan keseriusan dan profesionalisme dalam konteks resmi, seperti surat atau pidato.
Contoh Ragam Bahasa Baku dan Formal
Contoh penggunaan bahasa yang baku dapat dilihat dalam undangan pernikahan:
"Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara pernikahan yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2024, di kediaman mempelai wanita, mulai pukul 09.00 WIB – selesai."
Laras Bahasa
Laras bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi atau konteks tertentu. Laras ini mencerminkan cara kita berbicara atau menulis sesuai dengan tujuan komunikasi dan audiens yang kita hadapi. Misalnya, dalam situasi formal seperti memberikan pidato atau menulis surat resmi, kita akan menggunakan bahasa yang lebih serius dan terstruktur. Sebaliknya, saat berbicara dengan teman, kita dapat menggunakan bahasa yang lebih santai dan akrab. Menurut Wresniati (1997), laras bahasa berarti ragam bahasa yang dipergunakan oleh sekelompok pengguna bahasa tertentu sesuai dengan kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya.
Dengan memahami ragam dan laras bahasa, kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan sesuai dengan konteks, memperkuat hubungan sosial dan budaya di dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
- Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kridalaksana (dalam E. Kosasih, 2005).
- Wresniati (1997).