Mengapa Amerika Serikat Menggunakan Sistem Electoral College?

Rabu, 6 November 2024 17:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pelajari alasan Amerika Serikat menggunakan sistem *Electoral College* untuk pemilihan presiden. Temukan sejarah, tujuan, kelebihan, dan kritik sistem ini, serta bagaimana ia menjaga keseimbangan antara negara bagian besar dan kecil.

***

Sistem Electoral College atau Kolese Elektoral di Amerika Serikat adalah mekanisme unik yang digunakan untuk memilih presiden dan wakil presiden. Sistem ini dirancang oleh para pendiri Amerika Serikat pada akhir abad ke-18 dan tetap bertahan hingga kini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alih-alih memilih presiden melalui pemilihan langsung oleh rakyat, sistem ini memungkinkan para pemilih di setiap negara bagian untuk menentukan kelompok perwakilan atau electors, yang pada akhirnya memilih presiden. Ada beberapa alasan mengapa sistem ini dipilih dan dipertahankan, meskipun telah menuai berbagai kritik.

  1. Kompromi antara Negara Bagian Besar dan Kecil

Pada saat penyusunan Konstitusi, Amerika Serikat terdiri dari negara bagian besar dengan populasi padat dan negara bagian kecil dengan populasi lebih sedikit. Ada kekhawatiran bahwa negara-negara bagian besar, seperti New York atau Virginia, akan mendominasi hasil pemilu jika presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Oleh karena itu, sistem Electoral College dirancang untuk memberikan keseimbangan.

Jumlah electors dari setiap negara bagian ditentukan berdasarkan jumlah anggota Kongres mereka, yaitu gabungan antara jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Setiap negara bagian memiliki dua Senator terlepas dari besar kecilnya populasi, yang memberikan keuntungan bagi negara bagian dengan jumlah penduduk yang lebih kecil.

Sebagai contoh, negara bagian seperti Wyoming atau Vermont memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan proporsi populasi mereka. Hal ini memungkinkan negara bagian kecil tetap memiliki peran dalam pemilihan presiden dan menjaga keseimbangan antara negara bagian besar dan kecil.

  1. Keseimbangan Kekuasaan antara Pemerintah Federal dan Negara Bagian

Amerika Serikat didirikan dengan konsep federalisme, yang membagi kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian. Para pendiri bangsa ingin memastikan bahwa negara-negara bagian tetap memiliki otonomi dalam beberapa hal, termasuk dalam memilih pemimpin tertinggi. Electoral College memberikan peran langsung bagi negara bagian dalam pemilihan presiden, sehingga setiap negara bagian dapat memilih calon yang mereka anggap paling sesuai.

Selain itu, sistem ini membuat negara bagian memiliki tanggung jawab dalam proses pemilihan, sehingga diharapkan dapat memperkuat federasi AS. Negara-negara bagian juga diberi kebebasan untuk menentukan metode memilih para electors, apakah melalui pemilihan langsung atau metode lain. Dengan cara ini, Electoral College memperkuat prinsip federalisme yang menjadi fondasi dari konstitusi AS.

  1. Ketidakpercayaan terhadap Pemilihan Langsung

Pada abad ke-18, komunikasi dan transportasi belum secanggih sekarang, sehingga informasi mengenai calon presiden sering kali terbatas. Para pendiri negara khawatir bahwa rakyat mungkin tidak memiliki informasi yang memadai untuk memilih calon yang paling layak secara langsung.

Mereka menganggap bahwa para electors, yang dipilih berdasarkan sistem Electoral College, dapat mewakili pilihan terbaik untuk rakyat karena mereka berasal dari wilayah setempat dan dianggap lebih paham mengenai kepentingan warga negara bagian.

  1. Menjaga Stabilitas Sistem dan Menghindari Kampanye yang Terlalu Terfokus

Sistem Electoral College juga dianggap bisa menjaga stabilitas dalam pemilu dan mencegah calon presiden hanya berfokus pada negara-negara bagian yang padat penduduk saja. Jika pemilihan dilakukan secara langsung, calon presiden mungkin hanya akan berkampanye di wilayah yang berpopulasi besar untuk meraih suara terbanyak, seperti di New York, California, atau Texas.

Dengan adanya sistem Electoral College, calon presiden juga harus memperhatikan negara bagian dengan populasi yang lebih kecil agar memperoleh cukup suara elektoral. Harapannya, sistem ini akan menciptakan pemerataan perhatian kampanye di seluruh wilayah AS, bukan hanya di negara bagian yang padat penduduk.

  1. Sistem Pencadang Jika Tidak Ada Mayoritas yang Jelas

Sistem ini juga memiliki solusi cadangan jika tidak ada calon yang berhasil meraih mayoritas suara elektoral. Jika hal ini terjadi, maka Dewan Perwakilan Rakyat akan memilih presiden dari tiga calon dengan suara elektoral terbanyak. Proses ini memungkinkan pemilihan presiden tetap dapat berjalan meskipun terjadi kebuntuan dalam suara elektoral.

Kritik terhadap Electoral College

Meskipun Electoral College telah menjadi bagian dari sejarah AS, banyak kritik muncul karena sistem ini kerap menghasilkan presiden yang tidak memenangkan suara rakyat secara keseluruhan (popular vote). Selain itu, beberapa pihak menganggap bahwa sistem ini terlalu fokus pada negara bagian "swing" atau negara bagian yang tidak selalu condong pada satu partai, sehingga mengabaikan negara bagian yang biasanya memiliki hasil yang lebih pasti.

Walaupun sering menjadi bahan perdebatan, Electoral College tetap bertahan hingga kini. Mengubah sistem ini memerlukan proses amandemen konstitusi, yang membutuhkan dukungan dari sebagian besar negara bagian, membuatnya sulit diubah.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler