Ragam atau variasi bahasa muncul karena tidak seragamnya pengguna bahasa. Penggunaan dari variasi bahasa ini disesuaikan dengan situasi yang berlaku seperti hubungan pembicara, lawan bicara, serta topik yang dibicarakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003), variasi bahasa atau ragam bahasa adalah penggunaan bahasa menurut pemakainya, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicaraan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan variasi bahasa yang digunakan oleh seseorang yang diartikan oleh para penuturnya dapat dikatakan sebagai ragam atau variasi bahasa.
Ragam bahasa adalah sebuah variasi dalam berbahasa yang muncul karena adanya keragaman manusia dalam berinteraksi. Ragam bahasa muncul karena tidak seragamnya pengguna bahasa. Penggunaan dari variasi bahasa ini disesuaikan dengan situasi yang berlaku, diantaranya faktor sosial, situasi, topik, dan tempat berlangsungnya komunikasi terjadi. Dalam penggunaan bahasa dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan atau variasi yang digunakan masyarakat dalam proses berkomunikasi. Penutur yang tidak homogen, kegiatan interaksi sosial yang beragam juga merupakan sebab terjadinya keragaman bahasa.
Pengertian Ragam Bahasa
Berikut definisi dan pengertian ragam atau variasi bahasa dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Rokhman (2013), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda berdasarkan topik yang sedang dibicarakan dan juga menurut media pembicaraan-nya.
- Menurut Rabiah (2016), ragam bahasa adalah variasi bahasa yang didasarkan menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda menurut topik yang sedang dibicarakan, menurut hubungan antar pembicara, menurut kawan bicara, menurut orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan-nya.
- Menurut Waridah (2015), ragam bahasa adalah wujud dari pemakaian bahasa yang berbeda-beda oleh penutur karena adanya faktor-faktor tertentu.
- Menurut Setiawati (2019), ragam bahasa adalah tuturan yang berkaitan dengan masyarakat dalam melakukan suatu interaksi dengan individu yang lain.
Jenis-jenis Ragam Bahasa
Menurut Chaer dan Agustina (2004), ragam atau variasi bahasa diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria, yaitu; ragam bahasa dari segi penutur, ragam bahasa dari segi pemakaiannya, ragam bahasa dari segi keformalan, dan ragam bahasa dari segi sarana. Adapun penjelasan dari jenis-jenis ragam bahasa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ragam bahasa dari segi penutur
Berdasarkan segi penuturnya, ragam bahasa dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Idiolek, merupakan ragam bahasa yang bersifat perorangan. Ragam bahasa ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Hal yang dominan dari idiolek adalah warna dari suara, melalui warna suara itu kita akan lebih mudah mengenali seseorang walau hanya dengan mendengar suaranya saja.
- Dialek, merupakan ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dialek didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal si penutur, oleh karena itu dialek juga lazim disebut sebagai dialek areal, dialek regional, atau dialek geografi.
- Kronolek, merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Dalam hal ini perbedaan ragam bahasa yang terlihat terletak pada segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksis. Variasi bahasa ini disebut juga dialek temporal. Contoh dari variasi bahasa ini ialah variasi bahasa yang digunakan pada tahun tiga puluhan, tahun lima puluhan dan masa kini. Sehingga dapat dikatakan variasi bahasa ini digunakan berdasarkan zaman yang berbeda.
- Dialek Sosial atau Sosiolek, merupakan ragam bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Pada sosiolek ini, ragam bahasa berhubungan langsung dengan pribadi penuturnya yakni usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya.
b. Ragam bahasa dari segi pemakaian
Ragam bahasa dari segi pemakaian disesuaikan dengan bidang penggunaan, gaya atau tingkat keformalan, dan sarana penggunaan. Ragam bahasa dari segi pemakaian ini digunakan berdasarkan bidangnya seperti pada bidang sastra, jurnalistik, militer, ilmiah, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan bidang kegiatan lainnya. Ciri yang nampak pada ragam bahasa dari segi pemakaian ini terlihat pada bidang kosakata. Berdasarkan segi pemakaian, ragam bahasa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Ragam bahasa sastra, ragam bahasa yang menekankan pada penggunaan bahasa dari segi estetis.
- Ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa yang bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas.
- Ragam bahasa militer, ragam bahasa yang bersifat tegas.
- Ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa yang lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan, serta segala macam metafora dan idiom.
- Ragam bahasa perdagangan, ragam bahasa yang bersifat fleksi.
c. Ragam bahasa dari segi keformalan
Berdasarkan tingkat keformalannya, ragam bahasa dibagi menjadi lima tingkat. Kelima tingkat tersebut adalah frozen, formal, consultative, casual, dan intimate. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah ragam beku, resmi, usaha, santai, dan akrab. Adapun penjelasan dari masing-masing ragam bahasa dari segi keformalan adalah sebagai berikut:
- Ragam beku. Ragam beku merupakan bagian dari variasi bahasa yang paling formal karena kaidah maupun polanya sudah dirancang secara pasti serta tidak dapat diganggu gugat atau tidak dapat diubah sama sekali. Variasi ini digunakan dalam upacara-upacara resmi. Contoh variasi bahasa ragam beku ini adalah tata cara pengambilan sumpah, ataupun upacara kenegaraan.
- Ragam resmi. Ragam resmi merupakan variasi bahasa yang digunakan pada acara-acara resmi yang digunakan untuk surat-menyurat dinas, pidato kenegaraan, ceramah keagamaan, serta buku pelajaran. Ragam resmi ini sebenarnya sama dengan ragam beku yang hanya dipakai dalam keadaan resmi, serta tidak dipakai dalam situasi tidak resmi. Contohnya diskusi mata kuliah dengan menggunakan bahasa resmi atau bahasa baku.
- Ragam usaha. Ragam usaha ini merupakan variasi bahasa yang operasional. Ragam usaha ini merupakan wujud penengah ragam formal dan ragam santai. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang cenderung pendek dan tidak lengkap. Contoh: Ambillah yang kau sukai!
- Ragam santai. Ragam santai merupakan ragam bahasa non-formal. Variasi bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbicara dengan keluarga, teman sebaya, teman, sahabat serta pacar. Ragam santai ini biasanya berupa pemendekan kata. Kosakata pada ragam santai ini biasanya dipengaruhi oleh dialek. Contohnya liburan kok nggak ajak saya mad?
- Ragam akrab. Ragam akrab ini merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh mitra tutur dan penutur yang hubungannya sudah sangat dekat. Ragam akrab ini biasa digunakan pada saat berbicara dengan keluarga maupun sahabat karib yang memiliki hubungan sangat dekat. Ragam akrab ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang pendek, disingkat-singkat, serta penggunaan artikulasi yang tidak cukup jelas. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penutur dan mitra tutur sudah mengalami kedekatan serta dapat memahami satu sama lain. Contohnya okedeh, aku otw ya gaes. Kata otw berasal dari pemendekan kata bahasa inggris yaitu On The Way dan gaes yang berasal dari bahasa inggris yaitu guys.
d. Ragam bahasa dari segi sarana
Dilihat dari segi sarana, ragam bahasa dapat digolongkan atau dapat dikelompokkan ke dalam ragam lisan dan ragam tulis, atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, yaitu misalnya dalam bertelepon dan bertelegraf. Dalam segi sarana ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tulisan, adapun penjelasan dari jenis ragam bahasa dari segi sarana adalah sebagai berikut:
- Ragam bahasa lisan, dalam berbahasa atau dalam menyampaikan informasi dilakukan secara lisan, ragam bahasa lisan akan dibantu dengan unsur-unsur non-segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gerakan-gerakan fisik lainnya.
- Ragam bahasa tulis, dalam hal ini ragam bahasa tulis digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis. Pada ragam bahasa tulis tidak dibantu dengan unsur-unsur non-segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala. Namun, sebagai gantinya dieksplisitkan secara verbal.
Daftar Pustaka
- Rokhman, Fathur. 2013. Sosiolinguistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Rabiah, S. 2016. Ragam Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Politik. The Politics Jurnal. Makassar: Universitas Hasanuddin.
- Waridah. 2015. Penggunaan Bahasa dan Variasi Bahasa dalam berbahasa dan Berbudaya. Jurrnal Simbolika, Vol.1, No.1.
- Setiawati, R.D. 2009. Variasi Bahasa dalam Situasi Tidak Formal pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako. Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol.4, No.1.
- Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.