Tempe Ireng Khas Tegal, Berwarna Hitam Bukan Karena Pembusukan, Tetapi Karena Ragi Daun Pisang Klutuk

Sabtu, 23 November 2024 17:34 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pabrik tempe
Iklan

Tempe hitam khas Bojong Tegal ini nikmat disajikan dengan digoreng tanpa tepung dan dibuat oseng-oseng

***

Tempe yang umum kita kenal berwarna putih, tetapi di Kabupaten Tegal terdapat tempe berwarna hitam yang menjadi salah satu makanan khas daerah ini. Tempe ini bernama tempe ireng (hitam). Tempe tersebut berasal dari daerah pegunungan, tepatnya di Desa Bojong, Kecamatan Bojong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan Karena Busuk

Orang yang baru pertama kali melihat sering mengira warna hitam pada tempe ini disebabkan oleh pembusukan, padahal tidak demikian. Tekstur dan aroma tempe ireng ini berbeda dari tempe busuk, dengan rasa yang lebih gurih dan lezat dibandingkan tempe biasa. Warna hitam pada tempe ini juga bukan berasal dari kedelai hitam.

Sepengetahuan saya, tidak semua pasar di Tegal menjual tempe jenis ini. Tempe ini hanya tersedia di pasar-pasar di daerah pegunungan, seperti Pasar Bumijawa dan Pasar Bojong. Pabriknya pun hanya satu dan berskala industri rumahan, terletak di dekat Pasar Bojong. Bungkus tempe hitam ini pun masih menggunakan daun pisang.

Hitam Karena Ragi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, warna hitam pada tempe ini bukan disebabkan oleh pembusukan atau penggunaan kedelai hitam. Warna hitam tersebut berasal dari ragi yang digunakan. Adapun proses pembuatanya tidak jauh berbeda dengan tempe pada umumnya. Kedelai yang digunakan juga sama dengan tempe biasa.

Ragi yang digunakan berasal dari daun pisang klutuk. Daun pisang klutuk tersebut dijemur hingga kering, kemudian dicampurkan dengan kedelai yang telah disiapkan. Setelah itu, tempe ditata sesuai ukuran dan dibiarkan selama dua hari.

Mengenal Tempe Ireng Gara-Gara Tugas Waktu SMP

Awalnya, tempe ireng terdengar asing bagi saya. Namun, tugas mata pelajaran IPA saat saya duduk di kelas 9 SMP pada tahun 2015 memperkenalkan saya pada tempe tersebut. Saat itu, kami mendapat tugas kelompok untuk membuat makanan fermentasi, dan kelompok saya ditugaskan membuat tempe. Guru mata pelajaran ini kemudian menyarankan kami membuat tempe ireng khas Tegal.

Ia mengatakan bahwa tempe ini dijual di Pasar Bojong. Ia sendiri juga tidak tahu mengapa tempe ini berwarna hitam, tetapi yang jelas hitam pada tempe ini bukan karena pembusukan atau kedelai yang digunakan. Lebih lanjut ia menceritakan bahwa mertuanya yang tinggal di Semarang selalu minta dibawakan tempe hitam.

Mulanya kelompok kami enggan untuk ke Pasar Bojong, sebab kami tinggal di Kecamatan Bumijawa. Meskipun Kecamatan Bojong adalah tetangga Kecamatan Bumijawa, tetapi Pasar Bojong letaknya lumayan juga. Maka dari itu kami menebak-nebak saja bahwa hitam pada tempe ini dikarenakan dibungkus dengan daun pisang. Proses pembuatan pun dilakukan, tetapi jadinya tempe biasa.

Akhirnya mau tidak mau, minggu depannya kami ke Pasar Bojong. Setelah menemui penjual tempe hitam tersebut di Pasar Bojong, kami diantarkan ke tempat produksi yang tidak jauh dari Pasar Bojong. Ya masuk ke gang. Saya sendiri lupa siapa nama penjual tempe tersebut. Kami disambut dengan ramah oleh bapak pemilik tempat usaha tempe ireng tersebut. Saya sendiri juga lupa siapa nama bapak tersebut.

Ia pun mengajak kami ke dapur. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa raginya menggunakan daun pisang klutuk yang sebelumnya sudah dijemur kering. Kami diajarkan step-stepnya juga. Lalu kami pun diberikan bungkus plastik daun pisang klutuk. Yang masih saya ingat bapak tersebut mengatakan bahwa banyak juga orang yang datang ke tempat tersebut untuk belajar membuat tempa hitam.

Kelompok kami pun berhasil membuat tempe hitam tersebut. Tentu saja kelompok kami mendapat pujian dari guru IPA, sebab kelompok tempe dari kelas-kelas lain hanya membuat tempa biasa. Selain itu ia juga mengapresiasi kelompok kelompok kami yang mencari tahu hingga ke Pasar Bojong.

Tempe hitam khas Bojong Tegal ini nikmat disajikan dengan digoreng tanpa tepung dan dibuat oseng-oseng.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler