Peran Ragam Bahasa dan Kata Baku dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Sehari-hari
Sabtu, 4 Januari 2025 08:39 WIB
Di Buat Oleh Teguh Adji Mulyadi Nim 240102110 Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Oleh Teguh Hadimuljadi pada [email protected]
Abstrak
Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan konteks, situasi, tujuan, dan audiens tertentu. Artikel ini membahas pengertian, jenis-jenis, dan fungsi ragam bahasa dalam kehidupan sehari-hari, serta menjelaskan pentingnya penggunaan kata baku dan laras bahasa. Ragam bahasa terbagi menjadi beberapa jenis, seperti ragam baku, tidak baku, formal, informal, teknikal, dan daerah, yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Penggunaan kata baku berfungsi untuk memastikan keseragaman dan kejelasan dalam berkomunikasi, sementara laras bahasa menyesuaikan gaya bahasa dengan situasi dan audiens. Pemilihan ragam bahasa yang tepat sangat penting dalam menghindari kesalahpahaman dan memperlancar komunikasi antar individu.
Kata Kunci
Ragam bahasa, kata baku, laras bahasa, komunikasi, jenis ragam bahasa.
Abstract
Language variety refers to the variation in the use of language tailored to specific contexts, situations, purposes, and audiences. This article discusses the definition, types, and functions of language varieties in everyday life, as well as the importance of using standard words and language registers. Language variety is divided into several types, such as standard, non-standard, formal, informal, technical, and regional varieties, each with distinct characteristics suited to different communication needs. The use of standard words serves to ensure uniformity and clarity in communication, while language register adjusts the style of language to the situation and audience. The appropriate selection of language variety is crucial in avoiding misunderstandings and facilitating effective communication between individuals.
Keywords
Language variety, standard words, language register, communication, types of language variety.
Pendahuluan
Bahasa merupakan sarana utama dalam berkomunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan informasi, ide, perasaan, dan pemikiran. Sebagai sistem komunikasi yang sangat fleksibel, bahasa tidak digunakan secara seragam dalam berbagai situasi. Bahasa memiliki beragam variasi yang muncul akibat perbedaan dalam konteks sosial, latar belakang pendidikan, profesi, hingga lingkungan tempat seseorang berada. Variasi dalam penggunaan bahasa ini disebut dengan ragam bahasa. Ragam bahasa memungkinkan kita untuk menyesuaikan cara berbahasa dengan situasi atau audiens tertentu agar komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
Ragam bahasa sangat erat kaitannya dengan aturan-aturan tata bahasa yang mengatur penggunaan bahasa dalam berbagai konteks. Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, seseorang mungkin menggunakan bahasa yang lebih santai dan informal. Sebaliknya, dalam situasi resmi, seperti dalam pidato atau surat resmi, bahasa yang digunakan lebih baku dan formal. Oleh karena itu, pemahaman terhadap ragam bahasa sangat penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui penggunaan bahasa yang berbeda-beda tergantung pada siapa yang diajak bicara, di mana, dan untuk tujuan apa percakapan tersebut dilakukan. Ragam bahasa ini tidak hanya mencakup perbedaan dalam kata dan ungkapan yang digunakan, tetapi juga dalam cara penyampaian dan struktur kalimat yang dipilih. Selain itu, penggunaan kata baku, yang mengikuti kaidah yang ditetapkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, juga menjadi hal yang penting dalam menjaga agar komunikasi tetap jelas dan formal, khususnya dalam konteks resmi.
Selain ragam bahasa, terdapat konsep laras bahasa yang mengacu pada gaya atau cara berbahasa yang disesuaikan dengan situasi tertentu. Laras bahasa ini berfungsi untuk menunjukkan kecocokan antara bahasa yang digunakan dengan audiens atau keadaan komunikasi. Dengan memahami ragam bahasa, kata baku, dan laras bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, menghindari kesalahpahaman, serta menunjukkan penghargaan terhadap konteks dan audiens yang ada.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai ragam bahasa, jenis-jenisnya, serta fungsi penggunaan kata baku dalam berkomunikasi. Selain itu, artikel ini juga akan membahas konsep laras bahasa dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yang sangat bergantung pada konteks, tujuan, dan audiens yang terlibat dalam suatu percakapan. Pemahaman yang baik terhadap ragam bahasa dan laras bahasa sangat penting dalam kehidupan sosial, pendidikan, maupun profesional, karena dapat mendukung terciptanya komunikasi yang jelas dan efektif.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis ragam bahasa, jenis-jenisnya, serta fungsi kata baku dan laras bahasa dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif dipilih karena fokus penelitian ini adalah pada pemahaman mendalam mengenai fenomena ragam bahasa dan penggunaannya, yang lebih menekankan pada proses, konteks, dan makna dari fenomena tersebut, bukan pada pengukuran atau kuantifikasi data.
Metode penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan utama, yaitu pengumpulan data dan analisis data. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai tahapan-tahapan tersebut:
- Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk memperoleh berbagai contoh penggunaan ragam bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam bahasa yang digunakan oleh individu dalam situasi yang berbeda-beda, baik dalam komunikasi formal maupun informal.
- Observasi: Peneliti melakukan observasi terhadap interaksi verbal yang terjadi dalam berbagai konteks, seperti percakapan sehari-hari, pidato, seminar, surat menyurat, atau media massa. Pengamatan ini dilakukan di berbagai tempat dan situasi untuk memperoleh data yang representatif mengenai penggunaan ragam bahasa dalam kehidupan nyata.
- Dokumentasi: Peneliti mengumpulkan dokumen tertulis, seperti surat resmi, pidato, artikel berita, dan laporan-laporan, untuk menganalisis penggunaan ragam bahasa dalam konteks tulisan formal dan non-formal. Dokumentasi ini memberikan gambaran lebih luas tentang penggunaan kata baku dan ragam bahasa yang digunakan dalam konteks tertentu.
- Wawancara: Wawancara dilakukan dengan narasumber yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang bahasa, seperti guru bahasa, ahli bahasa, atau profesional di bidang komunikasi. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai perbedaan penggunaan ragam bahasa di berbagai situasi dan pentingnya penggunaan kata baku dalam komunikasi yang efektif.
- Analisis Data
Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data. Data yang diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan berbagai jenis ragam bahasa yang ditemukan, serta memahami fungsi kata baku dan laras bahasa dalam komunikasi.
- Klasifikasi Ragam Bahasa: Data yang diperoleh akan dikelompokkan berdasarkan jenis ragam bahasa, seperti ragam baku, ragam formal, ragam informal, ragam teknikal, ragam daerah, dan ragam tidak baku. Proses klasifikasi ini dilakukan untuk memetakan variasi bahasa yang digunakan dalam berbagai situasi komunikasi.
- Analisis Fungsi Kata Baku: Peneliti akan menganalisis bagaimana kata baku digunakan dalam berbagai konteks, serta fungsinya dalam menjaga keseragaman dan kejelasan komunikasi. Analisis ini juga akan melihat peran kata baku dalam situasi formal dan profesional, serta perbedaannya dengan penggunaan kata tidak baku dalam percakapan sehari-hari.
- Analisis Laras Bahasa: Peneliti akan menganalisis penggunaan laras bahasa dalam konteks yang berbeda, seperti laras bahasa ilmiah, teknikal, informal, atau sosial. Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana laras bahasa disesuaikan dengan audiens, situasi, dan tujuan komunikasi.
- Interpretasi Data: Setelah mengklasifikasikan dan menganalisis data, peneliti akan menginterpretasikan hasil analisis untuk menarik kesimpulan mengenai bagaimana ragam bahasa dan laras bahasa berperan dalam komunikasi sehari-hari. Interpretasi ini juga mencakup pemahaman tentang peran kata baku dalam memastikan efektivitas dan kejelasan komunikasi.
- Validitas Data
Untuk memastikan validitas dan keandalan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan membandingkan data yang diperoleh dari berbagai sumber dan metode. Triangulasi dilakukan dengan membandingkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memastikan bahwa temuan-temuan yang diperoleh konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, wawancara dilakukan dengan lebih dari satu narasumber untuk memperoleh perspektif yang lebih luas dan mengurangi bias dalam analisis.
- Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah individu-individu yang terlibat dalam komunikasi di berbagai situasi, baik itu percakapan informal antar teman, komunikasi formal dalam organisasi atau perusahaan, maupun media massa seperti surat kabar dan acara televisi. Peneliti juga memanfaatkan berbagai teks dan dokumen yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam konteks resmi dan non-resmi.
- Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif, dengan menggambarkan berbagai jenis ragam bahasa yang ditemukan, serta fungsinya dalam konteks komunikasi. Hasil analisis juga mencakup contoh penggunaan kata baku dalam berbagai situasi formal dan non-formal, serta bagaimana laras bahasa mempengaruhi pemilihan kata dan gaya komunikasi.
Hasil dan pembahasan
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling menyampaikan pesan. Namun, dalam kenyataannya, bahasa tidak digunakan secara seragam di setiap situasi. Ada berbagai variasi atau ragam bahasa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti status sosial, pendidikan, tujuan komunikasi, bahkan lingkungan. Ragam bahasa memungkinkan kita untuk memilih kata dan struktur kalimat yang tepat sesuai dengan situasi yang ada. Artikel ini akan mengupas secara lebih mendalam mengenai pengertian ragam bahasa, jenis-jenisnya, fungsi kata baku, serta laras bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang dipilih oleh penutur sesuai dengan konteks, situasi, tujuan, dan audiens. Ragam bahasa ini bisa berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor tertentu seperti usia, pendidikan, pekerjaan, atau bahkan tempat tinggal seseorang. Ragam bahasa menunjukkan bagaimana suatu bahasa digunakan dalam kondisi tertentu dan mengacu pada pemilihan bentuk bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Penggunaan ragam bahasa yang tepat akan mempermudah penyampaian pesan dan menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Secara umum, ragam bahasa dapat ditemukan dalam berbagai bentuk komunikasi, baik itu tulisan maupun lisan. Setiap ragam bahasa memiliki aturan dan pola yang berbeda-beda, yang harus disesuaikan dengan situasi. Sebagai contoh, dalam percakapan sehari-hari, seseorang mungkin menggunakan ragam bahasa yang lebih santai dan informal, sementara dalam situasi resmi, bahasa yang digunakan lebih formal dan baku.
- Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa terbagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik tersendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis ragam bahasa:
- Ragam Baku
Ragam baku adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah atau aturan yang telah ditetapkan dalam tata bahasa Indonesia yang berlaku. Ragam ini digunakan dalam situasi formal, seperti dalam dunia pendidikan, pemerintahan, media massa, dan dokumen resmi lainnya. Ciri-ciri ragam baku antara lain:
- Mengikuti aturan tata bahasa yang benar.
- Menggunakan kata yang tepat sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia.
- Tidak mengandung kata-kata yang tidak baku atau salah ejaan.
Contoh penggunaan ragam baku:
- “Kami akan melaksanakan rapat pada hari Senin.”
- “Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi.”
- Ragam Tidak Baku
Ragam tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yang tidak selalu mengikuti kaidah baku. Ragam ini lebih fleksibel dan lebih banyak digunakan dalam konteks informal, baik dalam percakapan biasa maupun dalam komunikasi antar teman atau keluarga. Beberapa variasi dalam ragam ini termasuk penggunaan dialek, bahasa gaul, atau slang.
Contoh penggunaan ragam tidak baku:
- “Gue lagi nongkrong di kafe, nih.”
- “Yuk, cepetan berangkat, udah telat!”
- Ragam Formal
Ragam formal digunakan dalam situasi resmi, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Bahasa ini memiliki struktur yang lebih lengkap dan terorganisir dengan baik, serta memperhatikan sopan santun dalam berkomunikasi. Ragam formal sering digunakan dalam pidato, surat resmi, pengumuman, laporan, dan dalam acara-acara yang melibatkan pihak-pihak dengan status sosial atau profesi tertentu.
Contoh penggunaan ragam formal:
- “Dengan hormat, kami mengundang Anda untuk hadir dalam seminar yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2025.”
- “Sesuai dengan keputusan yang diambil dalam rapat, kami akan melaksanakan kebijakan baru mulai minggu depan.”
- Ragam Informal
Ragam informal digunakan dalam percakapan sehari-hari antara individu yang memiliki kedekatan emosional atau hubungan yang lebih akrab. Ragam ini cenderung lebih santai dan tidak terlalu memperhatikan aturan tata bahasa yang ketat. Biasanya, ragam informal lebih banyak digunakan dalam percakapan antar teman, keluarga, atau rekan sejawat.
Contoh penggunaan ragam informal:
- “Kamu nanti malam ngapain?”
- “Ayo, kita makan di luar, yuk!”
- Ragam Teknikal atau Profesional
Ragam teknikal atau profesional merujuk pada bahasa yang digunakan oleh kelompok atau komunitas dalam bidang tertentu yang memiliki terminologi khusus. Ragam ini banyak ditemukan dalam berbagai profesi seperti dunia medis, hukum, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Penggunaan kata-kata teknis memudahkan komunikasi antar profesional yang memiliki pengetahuan serupa.
Contoh penggunaan ragam teknikal:
- “Dokter akan melakukan prosedur laparoskopi untuk memeriksa saluran cerna pasien.”
- “Kontrak ini memuat klausul mengenai hak dan kewajiban pihak yang terlibat dalam perjanjian.”
- Ragam Daerah
Ragam daerah mengacu pada variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok masyarakat di suatu daerah atau wilayah tertentu. Ragam ini seringkali berupa dialek atau bahasa daerah yang memiliki ciri khas tersendiri. Bahasa daerah memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lokal dan dapat menciptakan kekayaan budaya bahasa di Indonesia.
Contoh penggunaan ragam daerah:
- “Mari kita makan sate padang.” (Bahasa Minang)
- “Kamu, mari kerjo nganggo piranti iki.” (Bahasa Jawa)
- Fungsi Kata Baku
Kata baku memiliki fungsi utama untuk menjaga keseragaman dan kejelasan dalam komunikasi. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa yang ditetapkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Penggunaan kata baku dalam komunikasi bertujuan untuk:
- Mencegah Kesalahpahaman: Kata baku membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan menghindari ambiguitas.
- Menjaga Keseragaman: Penggunaan kata baku memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam komunikasi memahami arti kata yang sama.
- Meningkatkan Keformalan: Dalam konteks resmi, penggunaan kata baku menunjukkan bahwa seseorang menghargai aturan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
Contoh kata baku:
- “Berkemampuan” (bukan “berkemampuan”)
- “Analisis” (bukan “analisa”)
- “Dokumen” (bukan “dokumen-dokumen”)
- Contoh Ragam Bahasa Baku dan Formal dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan penggunaan ragam bahasa baku dan formal, terutama dalam situasi yang memerlukan keseriusan dan ketepatan. Berikut adalah contoh penggunaan ragam baku dan formal:
- Surat Undangan Resmi
“Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada acara Seminar Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2025 di Auditorium Universitas XYZ.”
- Pidato atau Sambutan
“Selamat pagi, hadirin yang saya hormati. Terima kasih atas kehadiran Anda pada acara hari ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.”
- Laporan Resmi
“Laporan ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2024, dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas program yang telah dilaksanakan.”
- Pengertian Laras Bahasa
Laras bahasa adalah variasi bahasa yang disesuaikan dengan situasi, tujuan, dan audiens tertentu. Laras bahasa berkaitan dengan pilihan kata, gaya bahasa, dan tingkat kesopanan yang digunakan. Misalnya, dalam situasi ilmiah, laras bahasa yang digunakan lebih formal dan teknis, sedangkan dalam percakapan sehari-hari, laras bahasa lebih santai dan sederhana. Laras bahasa juga dapat dipengaruhi oleh profesi, usia, dan latar belakang sosial individu.
Contoh laras bahasa:
- Laras Ilmiah: “Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara konsumsi air putih dan peningkatan konsentrasi kerja.”
- Laras Informal: “Eh, udah tau belum? Katanya sih, minum air banyak bisa bikin kita lebih fokus.”
Kesimpulan
Dalam komunikasi sehari-hari, ragam bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam menyesuaikan cara berbahasa dengan konteks, situasi, dan audiens yang terlibat. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa terdiri dari berbagai jenis, seperti ragam baku, tidak baku, formal, informal, teknikal, dan daerah, yang masing-masing digunakan dalam situasi yang berbeda. Pemilihan ragam bahasa yang tepat sesuai dengan situasi akan membantu meningkatkan kejelasan dan efektivitas komunikasi.
Kata baku, yang sesuai dengan kaidah bahasa yang ditetapkan, memiliki fungsi untuk memastikan keseragaman dalam komunikasi, serta mencegah terjadinya kesalahpahaman, khususnya dalam konteks resmi dan formal. Penggunaan kata baku juga mencerminkan profesionalisme dan keseriusan dalam berkomunikasi.
Laras bahasa, yang menyesuaikan gaya berbahasa dengan audiens dan tujuan komunikasi, juga sangat berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi. Pemilihan laras bahasa yang tepat, baik itu ilmiah, sosial, teknikal, atau lainnya, dapat membuat pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami oleh audiens yang berbeda.
Secara keseluruhan, pemahaman yang baik terhadap ragam bahasa, kata baku, dan laras bahasa sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif, jelas, dan sesuai dengan konteks. Dengan memilih ragam dan laras bahasa yang tepat, seseorang dapat lebih mudah menyampaikan pesan dan mencapai tujuan komunikasi, baik dalam kehidupan sosial, pendidikan, maupun profesional.
Daftar Pustaka
- Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
- Widdowson, H.G. (1996). The Theory and Practice of Language Studies. Oxford: Oxford University Press.
- Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamuss besar bahasa Indonesia (KBBI) edisi keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
- Sutami, Siti. (2010). Ragam Bahasa dalam Komunikasi Sehari-hari. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Gunarwan, Iwan. (2007). Dasar-Dasar Linguistik. Bandung: Penerbit Universitas Padjadjaran.
- Sudaryanto, P. (1993). Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wacana. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
- Zulfikar, M. (2016). Analisis Ragam Bahasa dalam Konteks Sosial dan Budaya. Jakarta: Pustaka Refleksi.
- Pateda, M. (2001). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Hidayat, Yusri. (2011). Komunikasi dan Ragam Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari. Makassar: Ujung Pandang Press.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Paragraf: Pengertian, Syarat, Sifat, dan Jenis-Jenisnya dalam Penulisan Efektif
Senin, 20 Januari 2025 11:26 WIB
Pentingnya Surat-Menyurat dalam Komunikasi Formal: Fungsi, Struktur, dan Jenis Surat Resmi
Jumat, 10 Januari 2025 10:11 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler