Sejarah Serikat Buruh: Perjuangan Global dari Revolusi Industri hingga Era Modern

Temukan perjalanan serikat buruh dari awal Revolusi Industri hingga era modern, mencakup tantangan globalisasi, otomatisasi, dan perjuangan hak pekerja di seluruh dunia.

***

Serikat buruh adalah institusi sosial dan politik yang muncul dari kebutuhan pekerja untuk melindungi diri mereka dari eksploitasi. Perubahan besar dalam struktur kerja dan produksi selama Revolusi Industri menciptakan dasar bagi pembentukan serikat buruh. Seiring waktu, serikat buruh berkembang menjadi kekuatan politik dan sosial yang signifikan, berkontribusi terhadap pembentukan undang-undang tenaga kerja dan perlindungan pekerja.

Era Revolusi Industri (Abad ke-18 - Awal Abad ke-19)

Revolusi Industri, yang dimulai di Inggris pada akhir abad ke-18, memperkenalkan perubahan besar dalam cara produksi. Buruh menghadapi kondisi kerja yang buruk, termasuk jam kerja panjang, upah rendah, dan lingkungan kerja yang tidak aman. Sebagai respons, pekerja mulai membentuk organisasi informal seperti Friendly Societies, yang memberikan bantuan keuangan dan sosial.

Pada akhir abad ke-18, Combination Acts di Inggris melarang pengorganisasian pekerja. Namun, undang-undang ini dicabut pada tahun 1824 setelah tekanan besar dari pekerja. Gerakan seperti Chartist di Inggris pada 1830-an memperjuangkan hak politik pekerja, termasuk hak suara.

Abad ke-19: Penguatan Organisasi

Pada abad ke-19, serikat buruh mulai berkembang menjadi organisasi formal. Di Amerika Serikat, Knights of Labor didirikan pada 1869 untuk memperjuangkan reformasi tenaga kerja. Di Eropa, serikat buruh sering kali bekerja sama dengan partai politik, terutama partai sosialis dan komunis, untuk memperjuangkan hak-hak pekerja.

Perang Dunia dan Depresi Besar (Abad ke-20)

Selama Perang Dunia I dan II, serikat buruh memainkan peran penting dalam menjaga produksi industri. Pada masa Depresi Besar (1930-an), undang-undang seperti National Labor Relations Act (1935) di Amerika Serikat memberikan hak hukum kepada pekerja untuk berorganisasi dan berunding. Di Eropa, serikat buruh menjadi pilar penting dalam pembangunan negara kesejahteraan pasca-perang.

Era Pasca Perang Dunia II (1950-an–1980-an)

Pada era ini, serikat buruh mencapai puncak pengaruh politik dan sosial. Mereka berperan dalam membentuk kebijakan negara kesejahteraan di Eropa dan memperjuangkan perlindungan sosial seperti asuransi kesehatan dan pensiun. Namun, globalisasi dan otomatisasi mulai menghadirkan tantangan baru bagi serikat buruh.

Era Modern (1990-an–Sekarang)

Globalisasi ekonomi membawa tantangan baru, termasuk relokasi pabrik ke negara-negara dengan upah rendah dan meningkatnya pekerjaan informal. Teknologi dan otomatisasi juga mengurangi jumlah pekerjaan di sektor tradisional, memaksa serikat buruh untuk beradaptasi. Saat ini, serikat buruh berfokus pada isu-isu seperti kesetaraan gender, keadilan iklim, dan perlindungan pekerja di sektor informal dan digital.

Tantangan dan Masa Depan Serikat Buruh

Serikat buruh menghadapi tekanan besar di era modern, termasuk kebijakan neoliberal yang membatasi kekuatan mereka. Namun, ada kebangkitan minat terhadap serikat buruh di kalangan generasi muda, terutama di sektor teknologi dan industri kreatif. Dengan adaptasi terhadap perubahan ekonomi dan sosial, serikat buruh tetap relevan sebagai alat perjuangan pekerja.

Daftar Pustaka

• Foner, P. S. (1982). History of the Labor Movement in the United States. International Publishers.

• Hobsbawm, E. J. (1968). Industry and Empire: The Birth of the Industrial Revolution. Penguin Books.

• Tilly, C. (1995). Popular Contention in Great Britain, 1758–1834. Harvard University Press.

• Website dan sumber tambahan relevan tentang serikat buruh dan perkembangan sosial ekonomi.