Skandal 1MDB: Korupsi Miliaran Dolar yang Mengguncang Malaysia
Senin, 3 Maret 2025 19:13 WIB
Kasus korupsi miliaran dolar Malaysia, melibatkan Najib Razak, Jho Low, dan aliran dana ilegal ke aset mewah & film Hollywood.
***
Skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) adalah salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah modern, melibatkan penyelewengan dana miliaran dolar AS, selebritas Hollywood, jet pribadi, dan bahkan perubahan politik di Malaysia.
Kasus ini tidak hanya mengguncang Malaysia tetapi juga menarik perhatian dunia, dengan investigasi yang melibatkan setidaknya 10 negara. Berikut adalah ulasan lengkap dan kronologi peristiwa penting dalam skandal yang menggemparkan ini.
Apa Itu 1MDB?
1MDB adalah perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia yang didirikan pada tahun 2009 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Najib Razak. Tujuan awalnya adalah untuk mempromosikan pembangunan ekonomi Malaysia melalui investasi dalam proyek-proyek strategis. Namun, alih-alih mendukung perekonomian, dana 1MDB justru dialihkan secara ilegal oleh sejumlah pejabat tinggi dan rekan mereka.
Bagaimana Skandal Ini Terungkap?
Skandal 1MDB mulai terungkap pada tahun 2015 ketika media internasional, termasuk The Wall Street Journal, melaporkan bahwa hampir $700 juta dari dana 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib Razak. Laporan ini memicu investigasi oleh otoritas di Malaysia dan beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura.
Investigasi mengungkap bahwa dana 1MDB dialirkan melalui jaringan perusahaan cangkang di berbagai negara, termasuk Kepulauan Cayman, Singapura, dan Luksemburg. Uang tersebut digunakan untuk membeli aset mewah, seperti:
-
Properti mewah di New York, London, dan Los Angeles.
-
Karya seni bernilai jutaan dolar.
-
Jet pribadi dan kapal pesiar mewah.
-
Pendanaan film Hollywood, termasuk The Wolf of Wall Street yang dibintangi Leonardo DiCaprio.
Kronologi Skandal 1MDB
2009: Pendirian 1MDB
-
September 2009: Najib Razak mendirikan 1MDB sebagai perusahaan investasi pemerintah.
2009-2013: Pengalihan Dana Awal
-
2009-2013: Dana 1MDB mulai dialihkan secara ilegal melalui jaringan perusahaan shell di berbagai negara, termasuk Kepulauan Cayman, Singapura, dan Swiss.
-
2013: Investigasi internal menemukan ketidakberesan, tetapi laporan ini diabaikan oleh manajemen perusahaan.
2015: Skandal Mulai Terungkap
-
Juli 2015: The Wall Street Journal melaporkan bahwa hampir $700 juta dari dana 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib Razak.
-
Agustus 2015: Najib Razak memecat Jaksa Agung Malaysia, Abdul Gani Patail, dan Wakil Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin, yang kritis terhadap penanganan kasus 1MDB.
2016: Investigasi Internasional Dimulai
-
Juli 2016: Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengajukan gugatan untuk menyita aset senilai lebih dari $1 miliar yang dibeli dengan dana 1MDB, termasuk properti mewah, karya seni, dan jet pribadi.
-
2016: Otoritas di Swiss, Singapura, dan Luksemburg juga memulai investigasi terhadap aliran dana ilegal terkait 1MDB.
2018: Perubahan Politik di Malaysia
-
Mei 2018: Koalisi oposisi, Pakatan Harapan, memenangkan pemilihan umum Malaysia. Kemenangan ini sebagian besar disebabkan oleh kemarahan publik terhadap skandal 1MDB.
-
Juli 2018: Najib Razak ditangkap dan didakwa dengan beberapa tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan terkait 1MDB.
2019: Pengadilan Najib Razak Dimulai
-
April 2019: Pengadilan Najib Razak dimulai. Ia didakwa dengan lebih dari 40 tuduhan, termasuk pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan, dan penggelapan dana 1MDB.
-
2019: Jho Low, otak di balik skandal 1MDB, secara resmi didakwa oleh otoritas AS dan Malaysia. Namun, ia masih buron dan diperkirakan bersembunyi di luar negeri.
2020: Pemulihan Aset dan Kesepakatan Riza Aziz
-
Mei 2020: Riza Aziz, anak tiri Najib Razak, membuat kesepakatan dengan otoritas Malaysia untuk mengembalikan $107 juta sebagai ganti pembebasan dari tuntutan hukum. Riza diduga menggunakan dana 1MDB untuk mendirikan perusahaan produksi film, Red Granite Pictures.
-
2020: Pemerintah Malaysia terus berupaya memulihkan aset-aset yang hilang, termasuk melalui penjualan karya seni dan properti mewah.
2022: Najib Razak Dihukum Penjara
-
Agustus 2022: Najib Razak dihukum penjara selama 12 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam beberapa tuduhan korupsi terkait 1MDB. Ia juga didenda jutaan dolar.
2023: Perkembangan Terbaru
-
2023: Jho Low masih buron, dan upaya penangkapan terhadapnya terus dilakukan oleh otoritas AS dan Malaysia.
-
2023: Pemerintah Malaysia terus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk memulihkan sisa dana 1MDB yang masih hilang.
Pelaku Utama dalam Skandal 1MDB
Pebisnis Malaysia Low Taek Jho atau yang dikenal Jho Low dan Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
-
Najib Razak
Perdana Menteri Malaysia saat itu diduga terlibat langsung dalam pengalihan dana 1MDB. Ia dituduh menggunakan uang tersebut untuk membiayai gaya hidup mewah keluarganya. -
Jho Low
Pengusaha Malaysia ini dianggap sebagai otak di balik skema pencucian uang 1MDB. Low menggunakan dana 1MDB untuk berfoya-foya di klub malam mewah dan membiayai pesta-pesta megah dengan selebritas Hollywood. -
Riza Aziz
Anak tiri Najib Razak ini diduga menerima dana dari 1MDB untuk mendirikan perusahaan produksi film, Red Granite Pictures, yang memproduksi film The Wolf of Wall Street.
Peran Negara Lain dalam Investigasi
Skandal 1MDB melibatkan banyak negara karena dana yang dicuri dialirkan melalui sistem keuangan global. Berikut beberapa negara yang terlibat dalam investigasi:
-
Amerika Serikat: Departemen Kehakiman AS menyita aset senilai lebih dari $1 miliar yang dibeli dengan dana 1MDB.
-
Swiss: Otoritas Swiss menyelidiki aliran dana ilegal melalui bank-bank di negara mereka.
-
Singapura: Beberapa bank di Singapura didenda karena gagal mencegah pencucian uang terkait 1MDB.
Dampak Skandal 1MDB
Skandal ini menyebabkan kemarahan publik yang meluas di Malaysia. Rakyat marah karena dana negara yang seharusnya digunakan untuk pembangunan justru digunakan untuk membiayai gaya hidup mewah segelintir orang.
Pada pemilihan umum 2018, koalisi pemerintah Barisan Nasional, yang telah berkuasa selama 60 tahun, kalah telak. Kekalahan ini sebagian besar disebabkan oleh kemarahan publik terhadap skandal 1MDB. Najib Razak pun kehilangan jabatannya sebagai Perdana Menteri.
Upaya Pemulihan Aset
Pemerintah Malaysia, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad (2018-2020) dan penerusnya, terus berupaya memulihkan aset-aset yang hilang. Hingga kini, Malaysia telah berhasil memulihkan sebagian dana, termasuk dari penjualan karya seni dan properti yang dibeli dengan dana 1MDB.
Pelajaran dari Skandal 1MDB
Skandal 1MDB menjadi contoh nyata tentang bahaya korupsi tingkat tinggi dan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Kasus ini juga menunjukkan peran penting media dan lembaga penegak hukum internasional dalam mengungkap kejahatan keuangan global.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler