Strategi Orde Baru Membungkam Gerakan Mahasiswa di Kampus
Kamis, 24 April 2025 21:32 WIB
NKK-BKK adalah kebijakan Orde Baru untuk membungkam gerakan politik mahasiswa dan mensterilkan kampus dari kritik terhadap rezim.
Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1978. Kebijakan ini bertujuan untuk mengontrol aktivitas mahasiswa dan mencegah gerakan kritis terhadap pemerintah di lingkungan kampus.
NKK/BKK membatasi kegiatan politik mahasiswa dengan melembagakan organisasi kemahasiswaan di bawah kontrol pemerintah. Akibatnya, gerakan mahasiswa yang sebelumnya aktif dalam mengkritik kebijakan negara menjadi lebih terbatas.
Latar Belakang Kebijakan NKK BKK
Pada masa Orde Baru, mahasiswa dianggap sebagai salah satu kekuatan yang mampu menggerakkan perubahan politik. Peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari 1974) dan peran mahasiswa dalam menurunkan Soekarno pada tahun 1966 membuat pemerintah waspada terhadap potensi gerakan mahasiswa.
Pemerintah Orde Baru melihat bahwa kampus bisa menjadi pusat perlawanan, sehingga diperlukan pengawasan ketat. Kebijakan NKK/BKK dibuat untuk:
-
Membatasi ruang gerak politik mahasiswa di kampus.
-
Mengontrol organisasi kemahasiswaan melalui struktur yang diatur pemerintah.
-
Mencegah munculnya gerakan kritis terhadap kebijakan Orde Baru.
Isi Kebijakan NKK BKK
Beberapa poin utama dalam kebijakan NKK/BKK antara lain:
-
Pembubaran Dewan Mahasiswa – Lembaga independen mahasiswa diganti dengan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) yang dikontrol rektorat dan pemerintah.
-
Pelarangan kegiatan politik di kampus – Mahasiswa dilarang terlibat dalam partai politik atau aksi demonstrasi yang mengkritik pemerintah.
-
Pembatasan aktivitas organisasi – Hanya organisasi yang disetujui pemerintah yang boleh beroperasi di kampus.
-
Penekanan pada kegiatan akademik – Pemerintah mendorong mahasiswa fokus pada studi dan menghindari diskusi politik radikal.
Dampak Kebijakan NKK BKK
1. Dampak Positif
-
Stabilitas kampus – Mengurangi konflik politik di lingkungan akademik.
-
Fokus pada akademik – Mahasiswa lebih terarah pada pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Dampak Negatif
-
Pembatasan kebebasan berekspresi – Mahasiswa kehilangan ruang untuk menyampaikan pendapat kritis.
-
Melemahnya gerakan mahasiswa – Organisasi kemahasiswaan menjadi kurang independen.
-
Munculnya budaya apolitik – Mahasiswa cenderung tidak peduli dengan isu-isu sosial-politik.
Protes dan Penolakan terhadap NKK BKK
Kebijakan ini menuai kritik dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa dan aktivis demokrasi. Beberapa bentuk penolakan antara lain:
-
Demonstrasi mahasiswa di berbagai universitas, seperti UI, ITB, dan UGM.
-
Pembentukan kelompok bawah tanah yang tetap melakukan diskusi politik secara rahasia.
-
Kritik dari akademisi yang menilai NKK/BKK sebagai bentuk represi intelektual.
Pencabutan NKK BKK
Kebijakan NKK/BKK mulai dilonggarkan setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998. Reformasi 1998 membuka ruang kebebasan akademik, dan organisasi mahasiswa kembali aktif dalam mengawal demokratisasi.
Penutup
Kebijakan NKK/BKK merupakan salah satu bentuk kontrol pemerintah Orde Baru terhadap kehidupan kampus. Meskipun memberikan stabilitas, kebijakan ini juga membatasi kebebasan akademik dan melemahkan peran kritis mahasiswa. Dampaknya masih terasa hingga era Reformasi, di mana kebebasan berekspresi di kampus mulai dipulihkan.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler