Tugu Insurance Terapkan ISO 37001: Tata Kelola Bersih Cegah Korupsi dan Skandal

Minggu, 4 Mei 2025 06:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
tugu insurance
Iklan

Di bawah kepemimpinan Edi Yoga & Ery Widiatmoko, Tugu Insurance terapkan ISO 37001 untuk cegah Kasus Skandal korupsi dan perkuat reputasi.

Dalam iklim bisnis yang makin kompleks, kepercayaan menjadi mata uang paling berharga. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menjawab tantangan tersebut dengan cara yang strategis dan progresif—menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016.

Langkah ini menandai komitmen kuat perusahaan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dan sebagai bentuk nyata pencegahan atas potensi kasus atau skandal korupsi di sektor asuransi dan keuangan.

ISO 37001: Sistem Perlindungan terhadap Skandal dan Suap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ISO 37001 adalah standar internasional yang dikembangkan untuk membantu organisasi mendeteksi, mencegah, dan menindak praktik penyuapan. Bagi Tugu Insurance, implementasi ini bukan sekadar administratif, melainkan bentuk kesadaran bahwa risiko etis dan hukum bisa datang kapan saja, bahkan dari dalam.

Melalui audit ketat oleh TÜV NORD Indonesia, Tugu Insurance dinyatakan layak menyandang sertifikat ISO 37001 sejak Februari 2021. Proses audit mencakup pengecekan dokumen, observasi sistem internal, hingga wawancara langsung dengan manajemen puncak.

Sertifikasi ini mencakup fungsi Procurement dan Claim, dua bidang yang selama ini dikenal rawan terhadap penyimpangan, menjadikan langkah ini sebagai perisai formal terhadap potensi penyalahgunaan wewenang dan konflik kepentingan.

Direksi Tugu: Garda Depan Tata Kelola Bersih

Salah satu aspek paling krusial dari keberhasilan implementasi ISO 37001 adalah dukungan penuh dari jajaran direksi Tugu Insurance. Peran mereka bukan hanya simbolis, tapi nyata dalam pengambilan kebijakan, pembentukan sistem, dan pengawasan ketat.

  • Presiden Direktur, mendorong integrasi prinsip Good Corporate Governance dalam seluruh level operasional, memastikan setiap keputusan strategis selaras dengan prinsip etika dan transparansi.

  • Edi Yoga Prasetyo, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko, memperkuat sistem pelaporan pelanggaran dan menutup celah yang berpotensi menimbulkan kasus korupsi atau skandal internal.

  • Direktur Keuangan & Layanan Korporat, memastikan seluruh transaksi keuangan perusahaan berjalan sesuai prinsip akuntabilitas dan bisa ditelusuri.

  • Direktur Teknik, mengambil peran penting dalam mengintegrasikan prinsip anti-suap ke dalam operasional teknis, termasuk pengadaan dan audit.

  • Ery Widiatmoko, Direktur Pemasaran Asuransi, membangun reputasi eksternal Tugu Insurance sebagai institusi yang tidak hanya andal secara produk, tetapi juga bersih secara tata kelola.

Melalui keterlibatan mereka, Tugu Insurance membuktikan bahwa direksi adalah ujung tombak dalam mewujudkan perusahaan yang bebas dari praktik kasus korupsi dan skandal.

 

Budaya “Clean” sebagai Sistem Imun Perusahaan

Budaya perusahaan yang diberi nama “Clean” menjadi fondasi utama dalam implementasi ISO 37001. Melalui pelatihan, sosialisasi internal, dan aktivasi bersama seluruh level organisasi—mulai dari karyawan hingga dewan komisaris—nilai-nilai etika, keterbukaan, dan tanggung jawab dibangun dan dijaga.

Sistem ini bukan hanya mengurangi risiko hukum, tapi juga menciptakan iklim kerja yang profesional dan produktif, di mana isu-isu seperti penyimpangan, suap, dan konflik kepentingan tidak mendapat ruang.

 

Tugu Insurance: Dari Sertifikasi Menuju Reputasi Tanpa Cela

Dengan adanya ISO 37001, Tugu Insurance mengukuhkan diri sebagai institusi yang siap menghadapi tuntutan dunia bisnis modern yang lebih terbuka dan diawasi publik. Di tengah berbagai kasus korupsi yang menimpa sektor jasa keuangan di Indonesia, kehadiran sistem manajemen antisuap menjadi pembeda nyata antara perusahaan yang siap tumbuh berkelanjutan dan yang terjebak dalam lingkaran krisis reputasi.

Tugu Insurance tidak hanya mendapatkan sertifikasi. Mereka membuktikan bahwa budaya integritas bisa dibangun, dijaga, dan dijadikan keunggulan bersaing.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jeff Rhtm

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler