Mengapa Rumah Kosong Lebih Cepat Rusak daripada Rumah Berpenghuni?

Kamis, 3 Juli 2025 17:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Rumah Kosong
Iklan

Rumah kosong lebih cepat rusak karena tidak ada perawatan rutin, sirkulasi udara buruk, dan rentan serangan hama serta kelembapan.

Meski tidak digunakan, sebuah rumah kosong justru cenderung mengalami kerusakan lebih cepat dibandingkan rumah yang ditempati. Banyak orang berpikir bahwa rumah yang tidak dihuni akan lebih awet karena tidak mengalami keausan sehari-hari. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai alasan rumah kosong lebih cepat rusak, berdasarkan faktor fisik, lingkungan, dan psikologis:

1. Tidak Ada Perawatan dan Pemeriksaan Rutin

Rumah yang dihuni biasanya mendapatkan perawatan harian atau mingguan—mulai dari menyapu lantai, mengecek instalasi listrik, membersihkan talang air, hingga merawat taman. Tanpa aktivitas tersebut, kerusakan kecil di rumah kosong tidak terdeteksi dan lama-kelamaan menjadi kerusakan besar. Misalnya:

  • Retakan kecil di tembok bisa melebar.

  • Kran bocor dibiarkan dan menyebabkan kelembapan.

  • Daun menumpuk di talang dan menyumbat aliran air saat hujan.

2. Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Buruk

Tanpa dibuka secara rutin, pintu dan jendela tetap tertutup sehingga sirkulasi udara berhenti. Udara dalam ruangan menjadi lembap dan bau apek mulai muncul. Ruangan gelap dan lembap merupakan tempat ideal bagi jamur tumbuh, terutama di langit-langit, kamar mandi, dan lemari.

Selain itu:

  • Kelembapan bisa membuat cat dinding mengelupas.

  • Material kayu seperti pintu dan kusen bisa lapuk atau berjamur.

  • Lantai menjadi licin dan berlumut.

3. Lebih Rentan Terhadap Serangan Hama

Hama seperti rayap, tikus, kecoa, atau ular senang tinggal di tempat yang sepi dan lembap. Rumah kosong adalah "surga" bagi mereka karena tidak ada aktivitas manusia yang mengusir atau membersihkan. Dalam waktu singkat, hama dapat merusak struktur rumah, kabel listrik, plafon, hingga fondasi kayu.

4. Pengaruh Cuaca Ekstrem dan Lingkungan Sekitar

Rumah adalah bangunan yang terus terpapar panas, hujan, angin, dan kelembapan. Rumah yang tidak dihuni tidak akan mendapatkan respons cepat terhadap gangguan alam ini. Akibatnya:

  • Genteng yang lepas dibiarkan hingga menyebabkan kebocoran besar.

  • Plafon rembes dan bisa roboh karena air hujan.

  • Daun dan sampah yang menumpuk bisa menyumbat saluran air.

  • Cat luar rumah mengelupas lebih cepat akibat sinar UV dan hujan asam.

5. Material Mengalami Kerusakan Karena Tidak Digunakan

Beberapa bagian rumah justru akan rusak jika tidak digunakan secara rutin, misalnya:

  • Pipa air yang tidak dialiri air bisa berkarat atau mengendap kotoran.

  • Engsel pintu dan jendela menjadi macet atau berkarat karena tidak pernah dibuka.

  • Kaca jendela lebih cepat berdebu dan lapisan pelindungnya mengelupas.

  • Perabotan seperti lemari dan ranjang berjamur karena tertutup terus-menerus.

6. Kerusakan Sosial: Vandalisme dan Pencurian

Rumah kosong juga sering menjadi sasaran pencurian atau dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, rumah kosong di daerah padat bisa menjadi tempat tinggal liar, atau tempat berkumpulnya orang asing, yang meningkatkan risiko kerusakan dan masalah hukum.

7. Nilai Ekonomi Menurun

Semakin lama rumah dibiarkan kosong dan rusak, nilainya di pasaran bisa menurun drastis. Calon pembeli atau penyewa akan menghindari rumah yang terlihat terbengkalai karena menganggapnya berisiko tinggi dan membutuhkan banyak biaya perbaikan.

✅ Solusi: Bagaimana Menjaga Rumah Kosong Tetap Terawat?

Jika Anda memiliki rumah kosong, berikut beberapa tips untuk menghindari kerusakan:

  • Minta keluarga atau tetangga memeriksa rumah secara berkala.

  • Buka jendela dan pintu minimal seminggu sekali untuk sirkulasi.

  • Gunakan lampu otomatis dengan timer untuk memberi kesan rumah berpenghuni.

  • Periksa atap, pipa, dan saluran air secara rutin.

  • Pertimbangkan untuk menyewakan rumah agar tetap aktif dan terjaga.

Kesimpulan

Meninggalkan rumah kosong bukan berarti rumah akan tetap "awet." Justru tanpa penghuni, rumah cenderung cepat rusak akibat faktor alam, biologis, dan kurangnya perhatian. Rumah, seperti halnya tubuh manusia, butuh "aktivitas" agar tetap sehat dan tahan lama. Maka jika Anda memiliki properti yang tidak ditempati, jangan biarkan kosong tanpa pengawasan. Lebih baik dicegah daripada harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan di kemudian hari.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler