AI Gampang Haus, Satu Respon Setara Setengah Liter Air

Kamis, 24 Juli 2025 10:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kecerdasan Buatan (AI)
Iklan

Menurut studi sekitar 10 hingga 50 respon dari model GPT-3 dapat menghabiskan setengah liter air.

***

Menurut studi tersebut, sekitar 10 hingga 50 respons dari model GPT-3 dapat menghabiskan setengah liter air, atau setara dengan antara dua hingga 10 sendok teh air per respon. Angka ini mungkin terdengar kecil secara individual, namun menjadi sangat besar jika melihat skala penggunaan AI yang masif saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penting untuk dicatat bahwa perkiraan jumlah air yang digunakan bervariasi. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kueri, panjang respons, lokasi pemrosesan respons, dan elemen-elemen yang diperhitungkan dalam perhitungan. Perkiraan akademisi AS ini mencakup air yang digunakan untuk menghasilkan daya, seperti uap yang menggerakkan turbin di pembangkit listrik tenaga batu bara, gas, atau nuklir—sebuah aspek yang mungkin tidak selalu tercakup dalam laporan perusahaan teknologi.

Pusat Data adalah Otak di Balik AI yang Sangat Panas

Di balik setiap aktivitas daring yang kita lakukan, mulai dari mengirim email hingga membuat esai dengan AI, terdapat pusat data yang sangat besar. Fasilitas ini, yang beberapa di antaranya bisa seluas beberapa lapangan sepak bola, dipenuhi dengan rak-rak server komputer yang terus-menerus memproses data.

Masalah utamanya adalah panas yang dihasilkan oleh aliran listrik melalui komputer-komputer ini. Untuk menjaga suhu tetap optimal dan mencegah kerusakan, sistem pendingin menjadi krusial. Dan di sinilah air—seringkali air bersih dan tawar—memainkan peran kunci. Metode pendinginan bervariasi, namun beberapa di antaranya bahkan menguapkan air ke atmosfer hingga 80%, yang berarti air tersebut hilang dari siklus air lokal.

 Ancaman Konsumsi Air Terus Meningkat

International Energy Agency (IEA) memperkirakan bahwa satu kueri ChatGPT menggunakan hampir 10 kali lebih banyak listrik dibandingkan satu kueri pencarian Google. Konsumsi listrik yang lebih besar ini berarti panas yang lebih banyak, dan pada gilirannya, kebutuhan pendinginan yang lebih besar, yang secara langsung berkorelasi dengan penggunaan air.

Meskipun perusahaan teknologi besar tidak secara spesifik mengungkapkan angka konsumsi air untuk aktivitas AI mereka, laporan dampak lingkungan mereka menunjukkan peningkatan drastis dalam total penggunaan air sejak 2020. Google, misalnya, mencatat penggunaan air mereka hampir berlipat ganda dalam kurun waktu tersebut.

Dengan ChatGPT yang dilaporkan menjawab satu miliar kueri setiap hari, dan ini hanya salah satu dari banyak bot AI yang beroperasi, dampaknya terhadap sumber daya air sangat mengkhawatirkan. Studi AS memperkirakan bahwa pada tahun 2027, industri AI akan menggunakan empat hingga enam kali lebih banyak air setiap tahunnya dibandingkan total konsumsi air di seluruh negara Denmark.

"Semakin banyak AI yang kita gunakan, semakin banyak air yang kita konsumsi," kata Profesor Shaolei Ren dari University of California, Riverside, salah satu penulis studi tersebut.

Masa Depan yang Lebih Haus?

IEA memprediksi bahwa penggunaan air di pusat-pusat data akan berlipat ganda pada tahun 2030, termasuk air yang digunakan untuk pembangkitan energi dan pembuatan chip komputer. Google sendiri menyatakan bahwa pusat datanya menarik 37 miliar liter dari sumber air pada tahun 2024, di mana 29 miliar liter di antaranya "dikonsumsi" (kemungkinan besar mengacu pada penguapan).

Angka-angka ini menggarisbawahi urgensi untuk mengembangkan solusi AI yang lebih efisien energi dan air. Inovasi dalam sistem pendingin, penggunaan sumber energi terbarukan yang tidak memerlukan pendinginan berbasis air, dan pengembangan algoritma AI yang lebih hemat sumber daya akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak datang dengan mengorbankan kelestarian lingkungan kita

Bagikan Artikel Ini
img-content
Yudhi Mada

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Pengantar Manajemen

Minggu, 24 Agustus 2025 06:41 WIB
img-content

Seluk-beluk Hukum Dagang Kontrak

Rabu, 20 Agustus 2025 15:32 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler