Kebiasaan berikut ini mungkin sudah dianggap biasa bagi kita dan tak pernah mengkhawatirkannya. Tapi ternyata kebiasaan ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal, yang sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental. Apa saja kebiasaan itu, berikut penjelasannya:
1. Makan permen
Permen mengandung banyak gula, yang mengarah ke penambahan berat badan, dan akan meningkatkan resistensi terhadap insulin atau hormon yang membantu gula darah mengirimkan ke sel-sel untuk menyediakan energi. Akibatnya, Anda berisiko mengidap diabetes tipe 2.
2. Stres di malam hari
Biasanya tingkat hormon stres kortisol dalam darah turun sebelum tidur, dan ini akan membantu Anda rileks dan tertidur. Namun, jika Anda sangat khawatir atau terlalu senang pada malam hari, kortisol tidak berkurang, dan tidur tidak mungkin normal lagi.
3. Insomnia
Pada gilirannya, insomnia meningkatkan tingkat kortisol. Semakin tinggi tingkat kortisol, semakin tinggi godaan melawan stres dengan permen, yang mengarah poin pertama.
4. Begadang semalam suntuk
Selama tidur, tubuh meningkatkan kadar leptin, dan terkait dengan tekanan pada rasa kelaparan. Otak menerima sinyal bahwa tubuh sudah penuh. Jika Anda melewatkan waktu tidur satu malam, tubuh akan menderita kekurangan leptin, sehingga Anda akan makan terlalu banyak pada hari berikutnya.
5. Minum kopi
Mengurangi jumlah kopi dua cangkir sehari. Sebab kafein memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi kortisol, yang menyebabkan kecemasan.
6. Minim olahraga
Semakin sedikit Anda bergerak atau berolahraga, maka tubuh Anda makin kekurangan endorfin atau hormon kesenangan. Anda membutuhkan hormon ini bukan hanya agar Anda berada dalam suasana hati yang baik, tetapi juga untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
7. Diet Ekstrim
Diet ekstrim berkontribusi dalam penurunan berat badan yang dramatis, juga menurunkan tingkat estrogen, yang bisa menghentikan siklus bulanan perempuan, sampai tingkat lemak dalam tubuh menjadi normal.
8. Kurang gerak cardio
Semakin sedikit Anda berjalan atau berenang, maka tubuh Anda akan kekurangan produksi ghrelin atau hormon penekan nafsu makan. Jadi, Anda akan selalu ingin makan lebih banyak.
9. Mengobati PMS dengan permen
Gula memang berpotensi mengurangi efek kimia dalam otak yang dihasilkan selama PMS. Namun, makan permen tak akan efektif untuk menghilangkan munculnya gejala yang tidak menyenangkan, seperti mudah marah dan sedih.
Ikuti tulisan menarik yati maulana lainnya di sini.