x

Iklan

Charisma Rahma

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Katang, Solusi Baru Penahan Abrasi

tanaman katang dapat difungsikan sebagai tameng atau penahan abrasi. setidaknya tanaman katang ini mampu memberhentikan dan menekan pasir agar tidak leluasa bertebaran atau dengan mudah terseret ombak. Katang, tanaman merambat yang memiliki perakaran sera

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Istilah Katang nampaknya masih terdengan asing di telinga khalayak. Katang adalah tanaman liar yang biasa hidup di pinggiran pantai. Banyak orang yang tidak tahu akan tanaman ini, bahkan beberapa orang mungkin akan memandang sebelah mata tanaman ini dan akan menganggapnya sebagai gulma yang mengganggu pandangan sebelum tahu fungsinya. Katang memang bukanlah tanaman berbatang, yang memiliki karakter sebagai tanaman yang dapat tumbuh besar dan tinggi seperti jenis tanaman dengan akar tunggang lain yang digaungkan sebagai penahan abrasi. Katang adalah tanaman rambat yang memiliki akar serabut.

“Katang itu bisa dikatakan sebagai tameng abrasi,” tutur Watin (55) warga Parangtritis sekaligus sebagai pemerhati dan penggiat lingkungan di pesisir pantai selatan. Sebelumnya, Watin menjadi orang yang menjadi pelopor penanaman Cemara Udang di pesisir pantai Parangtritis. Pria yang sudah puluhan tahun tinggal di pesisir pantai selatan ini tau betul akan karakter topografi, tekstur pasir, suhu di sekitar pantai, ketinggian ombak, dan pasang surut pantai selatan. Dari pengamatan dan pengalamannya sehari-hari, Watin pun menjadi tahu tanaman yang benar-benar mampu menahan abrasi di pantai selatan Bantul ini.

Katang dinilai efektif menahan abrasi dibandingkan Cemara Udang dan tanaman Bakau. Cemara udang mudah tumbang dan hanyut terseret ombak yang kuat. Bakau memiliki karakter yang hanya dapat tumbuh pada tanah gambut dan berlumpur ataupun pada tanah liat, sementara di pesisir pantai selatan Jogja ini memiliki karakter pantai yang berpasir. Jika ditanam di lahan pasir,  perlu adaptasi dalam waktu yang lama dan belum tentu juga Bakau dapat bertahan hidup di lahan pasir. Selan itu, abrasi juga banyak terjadi pada pantai-pantai yang dasarnya tertutupi oleh pasir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Katang dapat difungsikan sebagai solusi baru penahan abrasi yang selama ini belum banyak dilirik. Abrasi memang sulit dikendalikan karena memang merupakan faktor dari alam. Tetapi, setidaknya tanaman Katang ini mampu memberhentikan dan menekan pasir agar tidak leluasa bertebaran atau dengan mudah terseret ombak. Katang, tanaman merambat yang memiliki perakaran serabut, dengan serabutnya yang banyak menjadikan pasir tidak mudah lari dan mampu ditahan oleh katang. Pasir yang tertahan oleh katang akan membentuk sebuah gunungan.

Ketika ombak yang membawa pasir menerpa Katang, secara otomatis pasir akan menutupi seluruh permukaan Katang hingga tidak terlihat. Namun, Katang memiliki keunikan tersendiri. Ketika malam hari seluruh bagian tanamannya tertutup pasir, pada keesokan harinya tanaman tersebut sudah mampu muncul kembali ke permukaan tanpa ada kerusakan sedikit pun pada seluruh bagian tanamannya. Perakaran Katang juga tetap menempel kuat pada pasir. Selain itu, Katang dapat muncul kembali dalam keadaan yang tetap subur seperti sebelum tertutup pasir dan tidak layu.

Menurut Bintari Rochim, Direktur Research & Development PT Indmira, Katang mampu berkembang biak di lahan pasir pantai yang punya karakteristik memiliki porositas tinggi, memiliki kandungan bahan organik yang rendah, berkadar garam tinggi, dan mampu bertahan pada suhu yang tinggi. Karakteristik katang yang memiliki daun tebal berbentuk mangkok, melengkung, dan berlapis lilin, menjadikannya mampu menahan penguapan dari suhu yang tinggi dan mampu menjaga kelembaban daunnya. Sehingga, karena kekuatannya di dalam bertahan itulah yang menjadikannya cocok dikembangbiakkan sebagai penahan abrasi.

Cara mengembangbiakkan Katang tidaklah sulit. Pada musim kemarau saja tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, terlebih pada musim hujan, katang dapat dengan mudahnya tumbuh dengan subur. Menurut Watin, cara terbaik membudidayakan Katang adalah dengan cara stek. Sebab, apabila mengembangbiakkan dengan menanam bijinya, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pertumbuhannya. Batang yang sudah distek langsung saja ditancapkan pada pasir, maka dengan sendirinya Katang akan tumbuh.

Watin berharap bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan Katang di pesisir pantai selatan Bantul. “Saya sudah pernah mengajukan permohonan bantuan dana untuk mengembangbiakkan katang ke Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi DIY dan dinas terkait lainnya, namun sampai saat ini masih belum juga ada tanggapan,” tutur Watin. Padahal tanaman pantai seperti Katang tersebut dapat menjadi penyangga ekologi di sekitar pantai. Terlebih, abrasi di pesisir pantai selatan Bantul ini masih terus terjadi. Sebaiknya pemerintah harus mulai melakukan beberapa cara untuk menanggulangi abrasi. Bahkan, cara termudah untuk menanggulangi abrasi pun bisa dilakukan, yakni dengan menanam Katang di sepanjang pantai.

Ikuti tulisan menarik Charisma Rahma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler