x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menulis untuk Mengusir Kesendirian

Banyak motif melatarbelakangi aktivitas menulis. "Aku menulis untuk mengakhiri kesendirianku," kata Jonathan Foer.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Words are a lens to focus one’s mind.
-- Ayn Rand (Filosof, novelis, 1905-1982)

 

Dalam pidatonya saat menerima penghargaan Hadiah Nobel pada Desember 2006, sastrawan Orhan Pamuk mengungkapkan pertanyaan favorit yang paling sering diajukan kepada penulis seperti dirinya: “Mengapa Anda menulis?”

Penulis novel My Name is Red inipun bertutur: “Saya menulis karena saya memiliki kebutuhan bawaan untuk menulis. Saya menulis karena saya tidak bisa melakukan pekerjaan normal seperti yang dilakukan orang lain... Saya menulis karena saya marah kepada setiap orang. Saya menulis karena saya suka duduk di ruangan sepanjang hari untuk menulis....”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan terakhir yang disampaikan Pamuk itu mungkin terdengar aneh. Penulis Paul Auster pun mengatakan begitu. “Memang aneh,” tuturnya, “kita menghabiskan hidup dengan duduk sendiri di suatu ruangan sepi dengan pena di tangan, jam demi jam, hari demi hari, tahun demi tahun, berjuang meletakkan kata-kata di atas secarik kertas.”

Mengapa saya menulis? “Saya menulis bukan karena saya ingin orang menganggapku cerdas, atau menilaiku sebagai penulis bagus,” tutur Jonathan Safran Foer, seperti dikutip oleh Deborah Solomon dalam ‘The Rescue Artist’ (The New York Times, 2005), “Saya menulis untuk mengakhiri kesendirianku. Buku membuat orang merasa tidak sendirian.”

Namun George Orwell, yang menulis novel 1984 dan Animal Farm, justru menyingkapkan motif yang selfish. “Hasrat untuk tampak pintar, diperbincangkan orang, dikenang setelah kematiannya, dst..” kata Orwell. Motif ini serupa saja dengan motif yang dimiliki ilmuwan, artis, seniman, pengacara. Hanya minoritas penulis yang punya motif berbeda.

Gore Vidal, penulis novel The City and the Pillar, menganggap aktivitas menulis sebagai upaya memahami kembali peristiwa-peristiwa. “Bagiku, tidak ada yang terlihat betul-betul nyata ketika suatu momen terjadi. Inilah sebagian alasan mengapa aku menulis, sebab pengalaman tidak pernah sangat nyata hingga aku membangkitkannya kembali...”

Dengan menghidupkan kembali peristiwa masa lalu, penulis pada galibnya melakukan apa yang disebut oleh Alfred Kazin dalam tulisannya, “The Self as History”, sebagai ‘membangun rumah untuk diri sendiri, di atas kertas, dalam ruang waktu, dalam pikiran orang lain’. Di rumah itulah, ia mengunjungi ingatannya akan masa lampau.

Menulis, kata Reynolds Price, penulis A Long and Happy Life, menjauhkanku dari kegilaan atau sekarat karena depresi. “Jadi, saya terus melakukan satu hal di dunia ini yang saya merasa amat sangat nyaman. Saya memperoleh banyak kesenangan dari menulis.”

Motif penulis, karena begitu beragam, pada akhirnya berjalan ke belakang ketika pembaca tengah berusaha mencerna tulisannya. Beragam motif itu berada di balik hasrat penulis ketika menuangkan pikiran dan perasaannya, di mana pun, di Dasmaskus, Teheran, Dublin, New York, ataupun Kongo. “Saat aku duduk menulis,” kata David Grossman dalam Writing in the Dark, duduk pula penulis-penulis lain yang tidak kukenal.... yang seperti aku, terlibat dalam kerja penciptaan yang asing dan mengherankan... Aku memiliki sekutu jauh yang tidak mengenalku, dan bersama-sama kami merajut jejaring tanpa bentuk ini, merajut kekuatan untuk mengubah dunia dan menciptakan dunia, merajut kekuatan untuk memberikan kata-kata kepada yang diam.” (sbr foto: sevenvalleryswritingproject.com***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB