x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jadikan Kompetitormu sebagai Motivator

Christiano Ronaldo dan Leonel Messi saling bersaing menjadi pemain terbaik dunia. Mereka berkompetisi, tapi sekaligus menjadi motivator satu sama lain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“It is nice to have valid competition; it pushes you to do better.”
--Gianni Versace (Perancang, 1946-1997)

 

Tujuh tahun terakhir, sepakbola dunia menjadi ajang pertarungan dua bakat terbaik: Christiano Ronaldo dan Leonel Messi. Dua pemain kelas dunia yang membela dua klub Spanyol yang bersaing ketat ini mendominasi perebutan penghargaan individu tertinggi di dunia sepakbola, Ballon d’Or. Tiga kali Ronaldo meraih penghargaan paling bergengsi ini, sementara Messi unggul satu kali.

Meskipun kedua pemain ini saling bersaing, hubungan pribadi di antara mereka baik-baik saja. Tidak ada permusuhan, atau yang seorang merasa lebih jago dibanding yang lain—walaupun orang lain kerap membandingkan keduanya dalam kepiawaian bermain bola. Masing-masing punya fans yang sebagian di antaranya nyaris fanatik.

 Namun menarik justru pandangan Ronaldo mengenai persaingannya dengan Messi. Mungkin tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, Ronaldo merasa bahwa rivalitasnya dengan Messi di lapangan justru berdampak positif. Persaingan ini, kata Ronaldo dalam wawancara dengan Majalah France Football, memicu mereka untuk terus memberikan yang terbaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ronaldo merasa bahwa dia dan Messi saling mengilhami satu sama lain untuk berusaha lebih keras meningkatkan kualitas penampilan mereka. “Messi berperan dalam memotivasi saya,” kata Ronaldo. Persaingan ini mendorongnya untuk terus memperbaiki apa yang kurang dalam kemampuannya mengolah bola. Ronaldo merasa bahwa Messi pun bersikap serupa, dan hasilnya baik bagi perkembangan sepakbola dunia.

Inilah pelajaran yang sangat baik dari kompetisi di antara dua pemain hebat tersebut, bahwa kompetitor bisa menjadi motivator dalam pengertian positif. Tak ada perseteruan yang bersifat personal, yang ada adalah kompetisi dalam olahraga—sangat sesuai dengan spirit sporitivitas. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik mendorong Ronaldo dan Messi untuk terus melatih diri agar standar permainan sepakbola mereka meningkat.

Tentu saja, ini menjadi tidak mudah bagi pemain-pemain lain untuk mengejar tingkat performansi Ronaldo dan Messi. Lantaran itu, ada yang berkelakar, sepertinya setiap tahun FIFA perlu menyediakan dua Ballon d’Or untuk pemain. Satu penghargaan diperebutkan oleh Messi dan Ronaldo, dan satu penghargaan lagi untuk diperebutkan pemain-pemain lainnya.

Bahkan, Messi dan Ronaldo bukan hanya berkompetisi untuk menjadi pemain terbaik, tapi juga bersaing dalam kemampuan mencetak gol, menciptakan rekor, dan mengumpulkan penghargaan lain bersama klub. Keduanya meletakkan kompetisi, klub yang mereka bela maupun individual, sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja atau performansi.

Tidak semua orang dapat termotivasi oleh kompetisi. Banyak orang justru menjadi melempem ketika dihadapkan pada kompetisi, atau menyerah sebelum bertanding karena kepercayaan diri yang kurang.

Dalam tulisannya, “Why Do People Like Competition?”, Robert E. Franken dan Douglas J. Bron, berhipotesis bahwa mereka yang termotivasi oleh kompetisi didorong setidaknya oleh tiga alasan. Pertama, kompetisi memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan untuk menang. Kedua, kompetisi menyediakan peluang atau alasan untuk memperbaiki performance mereka. Ketiga, kompetisi memotivasi mereka untuk melakukan upaya lebih besar sehingga mereka dapat mencapai tingkat performansi yang lebih tinggi.

Bagaimana Ronaldo dan Messi mampu meraih hasil terbaik? “Ini hanya masalah memiliki cukup kerendahan hati untuk mengetahui bahwa tanpa berlatih keras, pemain tidak akan maju,” begitu kata Ronaldo. “Jika saya bisa bermain lebih dari 60 pertandingan per musim, itu karena aku menjaga diriku. Aku tidur dengan baik, aku makan dengan baik.”

Self-awarenes Ronaldo yang begitu besar membuat pemain keturunan Portugal ini tidak lupa diri. Ronaldo tahu bahwa dirinya pemain hebat, tapi ia tetap berlatih keras. Persaingannya yang sehat dengan Messi menjadi motivator luar biasa yang mendorongnya untuk berlatih dan menampilkan permainan terbaik. Inilah pelajaran berharga yang bisa diterapkan di lapangan apa saja, bukan hanya di lapangan rumput. Seperti kata Gianni Versace, “Kompetisi menekankmu untuk berbuat lebih baik lagi.” ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

11 jam lalu

Terpopuler