--Stephen Hawking (Astrofisikawan, 1942-...)
Sejak awal abad ke-20, banyak ilmuwan yang menyempatkan diri untuk menyampaikan gagasannya kepada publik yang lebih luas, bukan hanya untuk komunitas ilmiahnya semata. Buku yang meraih pembeli terbanyak dalam 100 tahun ialah karya astrofisikawan Stephen Hawking, The Brief History of Time. Buku ini terjual lebih dari 10 juta eksemplar dalam waktu 20 tahun dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 35 bahasa.
Terdapat banyak buku sains populer lain yang juga ditulis oleh ilmuwan legendaris. The Origin of Species ditulis oleh Charles Darwin dalam bahasa yang mengasyikkan. Meskipun terbit pada abad ke-19, karya penting ini tetap dapat dipahami oleh pembaca dari masa sekarang. Sebagai ilmuwan yang berusaha menjangkau pembaca luas, Darwin tergolong komunikator gagasan yang berbakat. Kita diajak mengikuti petualangannya menyusuri rimba-rimba di Amerika Selatan.
Berikut ini daftar pertama lima buku sains populer yang terbit pada abad ke-20 dan sangat layak untuk dibaca karena ditulis oleh ilmuwan yang tekun menggeluti bidangnya.
Relativity: The Special and the General Theory, Albert Einstein
Inilah penjelasan langsung teori relativitas, khusus maupun umum, oleh fisikawan yang menemukannya. Einstein berusaha menjangkau khalayak yang kurang akrab dengan pendekatan matematis mengenai teori ini. Ia membuat uraian dari sudut ilmiah maupun filosofis dalam bahasayang lebih mudah dicerna publik luas.
The Realm of the Nebulae, Edwin Hubble
Nama Hubble kini melekat pada teleskop raksasa untuk memantau angkasa. Hubble memberi sumbangan penting dalam membangun teori Dentuman Besar (Big Bang) maupun isu pokok lainnya seperti alam semesta yang mengembang. Buku ini memuat rangkaian ceramah astronom mashur ini pada 1935.
The Double Helix, James Watson
Buku ini bukan hanya menjelaskan gagasan mengenai DNA, tapi juga beragam peristiwa yang melatari penemuannya—termasuk persaingan Watson dengan mitranya, Francis Crick. The Double Helix memang dimaksudkan sebagai catatan pribadi salah seorang penemu DNA yang meraih penghargaan Nobel ini.
The Sense of Wonder, Rachel Carson
Meski mashur berkat bukunya yang lain, The Silent Spring, yang memancing perdebatan, ahli biologi ini menulis The Sense of Wonder yang mengingatkan betapa pentingnya ilmu mengenai lingkungan. Disertai foto-foto menawan, kita diajak Carson mengelilingi dunia melalui pengalaman dan petualan pribadinya.
The Selfish Gene, Richard Dawkins
Karya ini ikut menjadikan Richard Dawkins sebagai ahli biologi evolusioner terpenting sejak Charles Darwin. Ia memperkenalkan gagasan bahwa gen adalah real driver dari evolusi. Gagasan ini menukik lebih jauh ke dalam misteri evolusi sebab berbicara tentang ‘sesuatu’ yang lebih kecil dari organisme, yaitu gen. ***
Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.
