x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ini Dia Beda Penulis Misterius dengan Penulis Serius

Sosial media kebanjiran tulisan. Masyarakat tampaknya bersuka ria memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menyampaikan isi hati.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

  

Si Abal buat ulah lagi.  Kemarin di Warong Kupi Caracas merobek robek dokumen rahasia kiriman Snowden, kini secara mendadak si babe mengajak DWKC membahas permasalahan yang menurutnya super genting.  Padahal DWKC baru saja meeting  dua hari lalu, terpaksalah di buat meeting luar biasa untuk mengakomodasi permintaan si Abal.  Piba minta izin tidak hadir berhubung sesuatu dan lain hal yang tidak bisa diutarakan di sosial media, sedangkan pemilik warong Tyas justru sangat senang sekali bila meeting diadakan sesering mungkin.  Berarti omzet warong bisa mencapai target.  Untunglah ada bintang tamu Oma Eni.  Oma kebetulan sedang menginap di rumah keponakan jauhnya Tyas untuk urusan mengambil uang pensiun guru.

“Bal, apa argumentasi lo mengajak DWKC rapat luar biasa, emangnya emergency ?”

Tede membombardir si Abal seketika bersua di pintu masuk warong Caracas.  Abal tenang tenang saja, nampak dia membopong setumpuk buku tebal.  Tyas tersenyum menyaksikan sobat gaek DWKC hadir lagi, sehubungan sidang istimewa  sajiannya pun luar biasa, makanan  banyak dan nikmat. Tak lama masuk Oma Eni di ruang rapat DWKC. Tede dan Abal menyapa hangat Oma Eni dan menjabat tangan erat di sertai cipika cipiki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tede, Tyas , persoalan ini harus segera kita bahas dan menemukan solusinya karena berada pada stadium 4″

Abal memberikan penjelasan sembari menghempaskan tubuhnya di kursi empuk dan meletakkan buku buku tebal itu diatas meja. Tyas ternyata ibu dan tuan rumah yang baik, di meja telah terhidang kupi, ruti dan pisang guri(h).

“tarik napas dulu ommn, yes what’s problem”

Tyas kelepasan bahasa londo, maklum ibu pemilik warong ini lama mondok di Syria, jadi omongannya rada rada ngenggris. Tede diam menatap si Abal, berusaha membaca bahasa tubuh seperti yang sedang dipelajarinya di buku referensi gestur karangan Mr Gesturika.

” The problem what is the  different beetwen serious and misterious at social media”

Abal ketularan penyakit Tyas, ngenggris pas pasan .  Tede tersenyum, dalam hatinya berkata,  boleh juga si Abal, berapa lama seh dia jadi TKI di Vietnam ?’  Oma Eni terdiam menyimak, karena ini pertama kali hadir di DWKC sebagai bintang tamu.

” udah jangan banyak ngenggris, langsung aja kasusnya opo sehingga harus diputuskan segera ? “

Tede ngak sabaran.  Justru hari ini Tede berkorban tidak bisa main tennis di lapangan asrama haji untuk memenuhi permintaan mendadak si Abal.  Terpaksa hobi nomer satu ini di jadual ulang, karena target main tenis 3 x seminggu jangan sampai tidak tercapai.  Sebenarnya main tennis itu nomer 3, pertama menurut Tede adalah silaturahim kedua makan makan dan ketiga kalau masih ada waktu dan tenaga baru masuk kelapangan.

“kasusnya begini, sekarang sering kita jumpai di sosial media selain  tulisan yang bernada serius terdapat tulisan bergenre  misterius”

Abal coba men deskripsikan masalah sembari membalik balik buku tebalnya mencari referensi terkait kosa kata serius dan misterius.  Oma Eni mulai ‘ngeh.  Pensiunan Kepala Sekolah ini memejamkan mata rapat rapat, entah ngantuk entah tafakur, mungkin Beliau mencari inspirasi guna menyampaikan sedikit solusi.

“trus, apa dampaknya bagi kemanan dan pertahanan nasional ? “

Tyas mulai ngoceh.  Ibu kita satu ini memang super woman alias super kritis, mungkin terbiasa dengan budaya timur tengah yang tidak suka ‘mbulet.   Tapi koq jauh benar analisaTyas sampe  sampe ke masalah hankam.  Apakah Tyas masih truma dengan kerusuhan di Syria.

” Bal, lo ngarti kagak, menulis adalah hak azazi manusia yang paling dalam dan patut dihargai ide atau inspirasi seseorang jurnalis”

Tede coba menjelaskan makna kebebasan menulis di sosial media  sesuai dengan referensi yang sering dibacanya dari buku Pepih Nugraha.

    • Menulis adalah anugerah Illahi, jangan dipasung dengan rambu berduri.

 

    • Menulis adalah representatif diri biarkan dia berkembang asalkan tau diri.

 

    • Menulis adalah tanggung jawab pribadi, konsekuensi ditanggung sendiri.

 

Oleh karena itu pakailah motto penasehat penakawan dan penasaran. (Tede berguman mengajari dirinya sendiri sambil melamun membayangkan petuah Buya Hamka).

“Ech Om Tede, koq nglamun ?”

Tyas setengah berteriak, mengagetkan ruang diskussi.  Tyas melihat mata omm Tede dan juga Oma Eni sudah redup ibarat lampu 5 watt, kondisi ini bermakna diskusi harus segera dituntaskan.

” Beghene, tulisan serius seh kagak masalah, tetapi terkadang muncul tulisan misterius.  Tulisan serius jelas siapa penulisnya  dan bermanfaat bagi khalayak, sedangkan tulisan misterius berbeza (pakai bahase malaysie).  Tulisan misterius patut diduga  ditulis oleh penulis misterius alias ngak jelas profilnya.  “

Abal mulai menjelaskan panjang lebar terkait sang misterius.  Tede dan Tyas menyimak, memperhatikan semangat penulis gaek ini memaparkan what that’s problems.  Oma Eni tampak mulai tersenyum, kelihatannya Bu Guru telah menemukan Jalan Keluar (JK) setelah tadi bergulat dengan penyakit SBY (Suka Bingung Ya),..hehehehehe

“Masalahnya tulisan misterius itu mulai menganggu kenyamanan blog keroyokan, nah apa solusinya tuan dan nyonya DWKC  termasuk bintang tamu Oma Eni ?”

Abal mengakhiri presentasenya.  terlihat  dia lega setelah menyampaikan uneg uneg, beban yang menyesak di dada serasa hilang sekejap, plong !.  Raut wajahnya nampak sumringgah.  Itulah  sobat, obat mujarab yang diyakini mustajab, apabila ada masalah melekat segera sampaikan kepada kerabat dekat.

” Nah solusi yang Omm Abal  tawarkan apaaaa? jangan ngomel doang,  solusi solusi solusi…. ?

Tyas ngak sabaran, sementara tamu warong mulai berdatangan. Tyas melepas pandangan ke pintu masuk warong dan memberi abal aba kepada anak buahnya untuk segera melayani. Tede mulai berpikir sejenak dan mulai menemukan solusi visi pribadi berdasarkan pengalaman menulis 3 tahun di blog keroyokan.

Oma Eni tunjuk tangan mau bicara ( Ibu Guru mungkin terbiasa di kelas selalu tunjuk tangan tingi tinggi ketika meminta kesempatan bertanya atau bicara)

“Ya silahkan Oma,….”

Serentak ketiga anggota tetap DWKC memberikan aba aba kepada Oma untuk menyampaikan pernyataan atau pendapat, syukur syukur berupa  solusi terkait kosakata serius dan kosakata misterius.  Oma membenarkan posisi duduk, mengangkat kepala tegak sempurna dan dengan suara lembut namun tegas berlogat sunda mulai berbicara :

” Misterius itu ngak jelek jelek banget, karena berdasarkan ensiklopedia kosa kata versi abdi , kata misterius itu justru bermakna kelanjutan dari kata serius.  Saking seriusnya maka si penulis naik kelas mendapat gelar kehormatan MISTER.  nah itukan setara dengan Magister di tataran Universitas.   Jadi kesimpulan abdi :  Serius itu S1 dan Misterius itu S2,..setuju,……. ?

“Begitu ya,..koq gue baru paham, di mane Oma mendapat referensi ,….?”

Tede, Abal dan Tyas serentak bertanya  seperti Penyanyi Trio Ambisi yang sering mendendangkan lagu Jangan Sampai Tiga Kali.  Raut wajah personil DWKC  rada rada kusut ditambah mulut dimoyongkan(melongo?)  menanyakan sumber informasi si Oma

Blep,…tau tau lampu mati.  PLN berulah lagi,……

*********

Salam salaman

PenasehatpenakawanpenasaraN

 [TD]

**********

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu