x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Anak Kecil Banyak Bertanya, Kenapa?

Orang dewasa harus banyak bersabar ketika anak balita banyak mengajukan pertanyaan. Sebaiknya jawaban akan pertanyaan disesuaikan dengan tahap berpikir mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengapa dan Kenapa

Rasa ingin tahu anak anak berumur dibawah lima tahun sungguh sangat luar biasa. Pertanyaan itu selalu dimulai dengan kata "mengapa dan kenapa."  Apabila ada sesuatu yang baru dilihat atau baru dialami maka otomatis si balita bertanya kenapa begitu, mengapa begini.  Rasa ingin tahu begini tentu saja harus dijawab oleh orang tua atau sesiapa saja yang berada di dekat si penanya.

Bukan kali ini saja cucunda Azka Zaidan Athallah bertanya tentang truk yang sedang parkir di Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur.   Sebelumnya ketika wisata ke Anyer Banten, atau sedang berkunjung ke kediaman Datuknya Azka selalu bertanya dan bertanya.  Dengan sabar kami sekeluarga menjawab pertanyaan Azka sampai dia paham dan mengerti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

azka23

Ya pada hari itu kami "wisata" ke Pasar Induk Buah dan Sayuran. Bersama Datuk, Nenek, Mbah, dan Ayah , Selasa 2 Juni 2015. di hari libur nasional waisak.  Seperti biasa Cucunda Azka dan Zafran bertandang silaturahim ke rumah Datuk di Bumi Harapan Permai. Inilah kesempatan yang selalu  dimanfaatkan secara optimal merajut keceriaan setelah seharian di sibukkan oleh pekerjaan orang tuan mencari nafkah.

Jawaban Sederhana

Setelah menikmati makan siang dengan menu  ala padang super pedas, Nenek Azka dan Besan Mbah Zafran berniat membeli buah buahan.  kebetulan pasar Induk buah dan sayur dekat dengan kediaman.  Niat itu semakin kuat mengingat beberapa hari lagi bulan suci ramadhan segera tiba.  Tampaknya perlu juga menjaga stock buah dan sayur yang cukup banyak guna menyambut gembira bulan puasa tahun 1436 Hijriah.

Azka

Karena Zafran adik Azka masih kecil maka cucu ke dua itu tinggal dirumah saja dengan Ibu dan Om Rendi, Ojan dan Tante Amalia.   Berkendara 10 menit tibalah kami di pasar Induk.  Belum juga kami turun dari kendaraan, Azka sudah mulai bertanya ketika melihat begitu banyak truk besar parkir di pelataran pasar. Kenapa truk parkir ?, kenapa truk tidak jalan, ?

Ayah Azka menjelaskan bahwa Truk itu sudah menurunkan buah dan sayur, sekarang sedang istirahat.  Azka nampaknya belum puas dengan jawaban Ayahnya, " kenapa sopir istirahat, kapan dia tidak jalan lagi ?".  Ahai cerdasnya cucuku ini.  Awak ikutan memberikan penjelasan. "Sopir istirahat dulu karena dia cape , nanti setelah hilang capenya turk akan di berangkatkan lagi ke daerah mengambil buah dan sayur." Jawaban sederhana bisa diterima logika anak.

Perkembangan Dahsyat

Kami mulai berwisata ke dalam bark barak buah.  Azka memperhatikan begitu bnayak buah buahan mulai dari melon, nenas, mangga, labu dan segala macam buah buahan ada disini. Azka memperhatikan satu truk sedang bongkar buah mangga.  Layaknya wartawan Azka bertanya " kenapa buah diturunkan ?   Seorang penjual buah nampaknya merasa berklepentingan menjawab. Mungkin dia surprise juga menyaksikan seorang bocah kecil khoq banyak bertanya di daerah kekuasaannya.

Keluarga kami tidak hendaklah membeli buah buahan secara grosir.  Memang sih pasar Induk hanya melayani pembeli grosiran dalam partai besar.  Para pembeli itu akan menjual lagi buah dan sayur ke seluruh pelosok ibukota. Nenek dan Mbak Azka menyusur bagian belakang Pasar untuk membeli buah yang di jual ketengan.  Ada juga sih pelayanan untuk pembeli rumahan namun tempatnya agak di pojok . Harga bdi jamin jauh lebih murah di banding harga super market, selain itu pembeli dengan leluasa bisa memilih buah terbaik

Pertanyaan Azka berlanjut ketika  menyaksikan mobil truk ukuran kecil sedang memuat buah buahan.  " kenapa truk itu kecil, mau dibawa kemana buah buiahan itu , barapa bayarnya ?" bombadir peryanyaan itu dijawan sesuai logika anak balita. "Truk besar tidak boleh masuk dalam kota, macet Azka. Buah itu mau dibawa ke pasar pasar tardisional dan ke mall besar untuk dijajakan oleh penjual ketengan"  Soal bayaran Datuk kurang paham,...hehehehe

azka1

Kunjungan ke pasar Induk ini  baik untuk anak anak.  Mereka  akan menyimpan memory kenangan ber wisata ke tempat "baru".   Menurut para ahli , perkembangan dahsyat otak anak akan berhenti ketika berusia 3 tahun. Maksudnya perkembangan anatomi otak, sedangkan sel sel otak itu akan hidup dan rontok secara alamiah selama tetap di input dengan ilmu pengetahuan bermanfaat.

Itulah sebanya kita sebagai orang dewasa dianjurkan untuk memberikan pengalaman sebanyak mungkin kepada anak anak balita agar mereka bisa menyimpan memory tersebut secara permanent di brain. Jangan sekali kali memberikan keterangan yang tidak mereka mengerti, Masuklah ke alam pikiran anak anak , sesuaikan pengetahuan itu dengan kemampuan daya tangkap si anak.

Salam salaman

TD

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB