biarkan sejenak aku nikmati kenangan bersamamu
meski kelopak mata menghangat oleh rindu
biarkan sejenak saja aku tatap bayanganmu
meski kini kian tersamar oleh egomu
biarkan sejenak ku buka hatimu
tuk melihat kembali
masihkah namaku tertulis di sana
di pagi yang masih basah
sekelebatmu sentakkan lamunku
sekian waktu kita tak bersama
masih saja ragamu menghantui
setiap angan syair yang pernah kau toreh
masih terpahat indah di dasar hati
walau kini aku kian terbata
tuk mengeja huruf demi hurufnya
entah…
aku masih saja sanggup berdiri tegar
di atas puing-puing asmara
yang kau porak-porandakan
*sumbing,28:2=14
ilustrasi gambar : Naim Ali
Ikuti tulisan menarik selsa rengganis lainnya di sini.