x

Seorang pria lansia menggunakan payung saat berdoa pada peringatan tragedi bom atom Hiroshima ke-69 di Hiroshima, Jepan (6/8). Buddhika Weerasinghe/Getty Images

Iklan

tajak pingkuk

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pak Tua

pak tua yang usianya sudah ujur akan selalu terkenang dengan masa mudanya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang laki-laki paruh baya,berjalan-jalan menghirup udara pagi.Sambil melihat-lihat suasana kampungnya sekarang yang kini telah berubah menjadi kota kecamatan yang sudah terbilang ramai oleh bangunan.milik pemerintah.dulu sekali sekitar 50 tahunan yang lalu.kota kecil ini benar benar sangat sepi.Banyak sekali pohon besar dan rimbun.Jalan hanya ada jalan setapak. Akses kekota kabupaten harus menggunakan perahu melewati sungai.Tapi sekarang jalan menuju kabupaten telah dibangun,dan beraspal mulus lagi.Jadi kalau dulu jika mau kekota kabupaten menggunakan perahu lewat sungai memerlukan waktu setengah hari.Tapi sekarang jika mau kekota kabupaten tinggal setengah jam saja.Apa yang dicari dikabupaten tinggal keluarkan mobil dari garasi,bagi yang punya mobil.Bagi yang tidak punya pakai sepeda motor saja .Takkan lama.

Pak tua juga jika ada kesempatan bertemu dengan anak anak sekolah,ia akan mengatakan bahwa anak sekolah jaman sekarang enak.dulu sekali dikecamatan ini yag namanya sd dulunya adalah sr cuma ada satu dikecamatan ini.Letaknya persis disamping kantor camat sekarang.Jadi seluruh anak-anak sekecamatan sekolahnya kesini.Jika mereka mau melanjutkan setelah tamat ya harus kekabupaten.Itupun jika ada dana beda dengan sekarang .Dikecamatan ini .Coba hitung berapa jumlah desa dikecamatan ini .dan coba hitung minimal satu saja tiap desa memiliki sekolah dasar .Berpuluh puluh kan.Bahkan desa dikecamatan kita ada juga memiliki dua sampai tiga sekolah dasar.

Anak-anak sekolah sekarang juga enak karena dikecamatan sekarang juga berdiri beberapa buah sekolah lanjutan pertama,dan juga sekolah tingkat atas.Bahkan sekarang juga kuliah dikecamatan juga dibuka.Jadi nggak repot-repot pergi kekota.Sambil menuntut ilmu sambil membangun daerah. Kualitasnya juga tak kalah dengan yang dikota.Bahkan yang kuliah dikecamatan jauh lebih berhasil membangun daerah,dibanding  yang kuliah dikota.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak tua juga akan merasa bangga bercerita bahwa ia dulunya sangat dekat dengan camat amat.Bahkan ia dan camat amatlah yang berperan aktif dalam memprakarsai suksesnya pembangunan kecamatan yang dapat kita rasakan pembangunannya sekarang. Kedekatannya dengan camat amat bagaikan saudara sekandung saja, anak camat tersebut dulunya juga berteman denga anaknya.Bahkan jika camat pergi kekota untuk berhari hari  anak nya dititipkan padanya.Lama kelamaan anak camat itu memanggil pak tua juga ayah.Dan sekarang anak camat sekarang menjadi gubernur.

Lantas anak muda akan bertanya pada pak tua .Apakah ia sekarang sering diundang kekota propinsi oleh pak gubernur,atau kenapa pak gubernur tak pernah berkonjong kekecamatan kita.Setidaknya mengunjungi pak tua.Bukan kah disini dikecamatan ini juga ia pak gubernur dan ayahnya yang sudah almarhum pernah tinggal.

Pak tua akan menjawab.Pak gubernur mana mungkin ingat.Ketika disini ia masih kecil,lalu ketika umur tujuh tahun ayahnya pindah tugas. Mana mungkin ingat ia dengan saya.

Pak  tua juga akan sanagat bangga bercerita bahwa  bangunan perkantoran camat sekarang berdiri dulunya adalah tanah miliknya.Dan karena kedekatannya dengn camat ,maka ia dapat mengetahui bahwa pemerintah memerlukan tanah yang luas untuk pembangunan perkantoran camat baru yang lebih besar.Maka ia mengusulkan tanah miliknya saja yang digunakan.

Pak tua juga akan bercerita bahwa ia dulunya begitu dekat, dan bersahabat dengan orang-orang pejabat kecamatan dan juga sangat dekat dengan keluarga mereka. Bahkan karena kedekatannya dengan para keluuarga pejabat kecamatan ia juga dekat dengan pejabat kabupaten dan keluarganya.Bahkan camat yang sekarang menjabat dikecamatan kita ini adalah anak sahabat saya,itu kepala sekolah dianu,kapolsek sekarang,ketua pu sekarang ,sianu  sianu sianu itu anak sianu yang menjabat di anu itu adalah anak sahabat karib saya dulu.

Begitulah pak tua itu bercerita dengan penuh bangga. Tapi pernahkah kita berpikir dan merenung.benarkah pak tua tersebut merasa bahagia dengan kisah-kisah masa mudanya yang membanggakan itu.Cobalah tengok.Ketika ia berkunjung kekantor camat yang camatnya adalah anak kenalannya.Pak tua berpesan pada pegawai kantor kecamatan,bahwa ia pak tua,kenalan dan sahabat ayahnya camat dulu.Yang dulu pemilik tanah dimana kantor kecamatan ini telah berdiri puluhan tahun yang lalu,ingin sekali bertemu pak camat

Pak camat yang baik hati itu dan memang punya waktu untuk menerima pak tua tersebut diruangannya lalu mempersilahkan masuk .Pak tua menyalami pak camat dengan mata berkaca-kaca .Terkenang akan persahabatannya dengan ayah dari pak camat."Oh jadi bapak dulu bersahabat dengan ayah saya.Saya tidak ingat.Karena waktu itu saya masih kecil,ketika ayah bertugas disni.Mengenai tanah yag ditempati bangunan kecamatan ini,saya pikir sudah beres.Tak perlu ada yang dibicarakan."

Pak tua hanya terdiam .Tak ada sepatah kata pun terucap.Semua kata-kata hilang .Semua keinginan untuk berbagi kisah masa lalu dengan anak sahabatnya sirna.Jaman telah berubah.

Ikuti tulisan menarik tajak pingkuk lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu