Proyek Tol Cikopo-Palimanan (Cipali)
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Suplier Tanah Urugan Proyek Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Bakal Bongkar Jalan Tol Karena Tidak Dibayar Oleh PT. Nusa Raya Cipta (NRC)
Majalengka, 14 Juni 2015
Majalengka, Proyek jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) diresmikan pengoperasianya oleh Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu (13/6/2015). Peresmian jalan tol ini diklaim sebagai bukti digenjotnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Pantura hingga 60%, sehingga saat mudik lebaran 2015 dapat mengurangi kepadatan di jalur utara maupun selatan Jawa, tetapi sampai saat ini banyak Subkon yang mensuplai tanah merah untuk urugan jalan tol belum dibayar sehingga para suplier tanah urugan mengancam akan membongkar dan mengambil kembali tanah merah yang mereka suplay ke jalan tol tersebut.
Salah satunya adalah PT. NRC maincon yang mengerjakan proyek tol Cipali seksi 4&5. Para suplier perorangan yang mensuplay ke subkon nya PT. NRC merasa sangat dirugikan karena sesuai PO akan dibayar harian / setiap hari, tetapi kenyataanya ada yang sudah hampir satu tahun belum juga di bayar.
Mereka para suplier sudah kehabisan akal untuk menagih dan sudah takut bakal ditinggal pergi setelah jalan tol dinyatakan selesai dan dioperasikan. Untuk mengantisipasi ketakutanya ditinggal dan tidak dibayar maka diantara para suplier merencanakan menurunkan alat berat dan dump truck untuk membongkar serta mengangkut kembali tanah merah dan material yang pernah mereka suplay yang hingga saat ini tidak dibayar.
Andi, salah satu suplier tanah merah ke subcon CV. Satria Bakti mengatakan sudah delapan bulan belum dibayar, padahal sesuai perjanjian awal akan dibayar setiap hari (hasil curah tanah merah satu hari dibayar malamnya). Awalnya memang benar setiap hari dibayar, tetapi hanya tiga hari setelah itu minta tempo menjadi dua hari, setelah dua hari ternyata juga besoknya minta mundur lagi dan mundur lagi yang ahirnya jumlahnya menjadi banyak, imbuhnya.
Setelah kehabisan modal dan tidak bisa lagi men suplay , CV. Satria Bakti tetap belum mau membayar sampai sekarang sudah delapan bulan. pungkasnya.
Sementara para suplier lainya yang tidak bersedia disebut namanya, membenarkan pernyataan Andi dan menyatakan hal yang sama dengan Andi. Belum dibayar, hanya dikasih cash bon sedikit saja.
Para suplier dari para subcon diantaranya CV. SATRIA BAKTI, PT. BKM, PT. ESELENT, PT. ABRA, PT. PMP. Masalahnya sama semua belum dibayar, hanya dikasih cash bon saja. Mereka mengatakan berencana membongkar dan mengambil kembali tanah merah yang mereka kirim dan tidak dibayar.
Rencananya tanah tersebut akan dijual kembali kepada yang membutuhkan (kebetulan sekarang sedang banyak yang membutuhkan untuk urugan lokasi pembangunan pabrik garment) atau bisa juga digunakan untuk urug sawah agar bisa didirikan rumah.
Para suplier tanah urugan sudah tidak sabar untuk segera dibayar atau akan membongkar dan menjual kembali tanah merah tersebut. Belum dikonfirmasi kepada pihak PT. NRC, sehingga belum ada keterangan akan bagaimana untuk menanggapi hal ini. Diharapkan PT. NRC sebagai maincon dapat segera menyelesaikan masalah ini sehingga fungsi jalan tol Cipali bisa maksimal dan tanpa mengorbankan para suplier tanah merah.
Editor : Gatot Pramono.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Proyek Tol Cikopo-Palimanan (Cipali)
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler