Saat dihubungi selepas upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Lapangan Beringin Pendopo Dompu, Dandim menyampaikan bahwa pimpinan Tentara Nasional Indonesia, khususnya Angkatan Darat, sudah merespon adanya gerakan-gerakan yang mengarah ke paham Komunis sebagaimana pernah diberitakan oleh media massa sebelumnya.
Menanggapi gerakan tersebut, pimpinan sudah menginstruksikan agar segala kegiatan dan atribut yang mengarah ke paham yang tidak sesuai dengan Pancasila, maka harus dihilangkan. Menindaklanjuti instruksi pimpinan, saya selaku pimpinan di Daerah sudah memerintahkan kepada staf dan Komandan Koramil dimasing-masing wilayah agar mewaspadai kegiatan serupa terutama pada event-event (Pawai Budaya, red) tersebut, tutur Dandim.
"Apabila ada muncul, segera kita amankan termasuk pelakunya" tegas Asep. Kita tidak mentolerir paham Komunis tumbuh subur di Negara ini, pasalnya Komunis sangat bertentangan dengan Ideologi Pancasila. "Jika muncul paham Komunis dan segala kegiatannya, akan ditindak tegas dan tidak ada alasan" tegas Dandim kembali.
Sebagaimana diketahui, media nasional TEMPO.CO, belum lama ini melansir pemberitaan pawai budaya di Kabupaten Pamekasan Madura Provinsi Jawa Timur, yang menggunakan atribut berbau Komunis seperti Bendera Palu Arit dan selempang yang bertuliskan tokoh sentral PKI "DN. AIDIT" dan "Pahlawan Revolusi". Pawai tersebut sontak membuat rakyat Indonesia geger, dimana ditengah Indonesia akan merayakan Kemerdekaan ke-70 tahun, namun muncul gerakan dan simbol Komunis.