x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Karpet Merah Senayan untuk Donald Trump?

Perhatian rakyat disibukkan oleh kegaduhan seperti kunjungan ke Donald Trump dan bentangan karpet merah di Senayan, mau digulung atau tidak?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akankah Donald Trump bakal mengunjungi wakil rakyat di Gedung DPR di Senayan, entah kapan, dan disambut bentangan karpet merah? Katakanlah umpamanya, sebagai kunjungan balasan atas kunjungan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon. Kalau dulu, kedatangan Barack Obama ditunggu masyarakat luas di Indonesia karena ia pernah tinggal di sini jadi punya ikatan historis, mungkin Trump dinanti karena jejak investasinya ada di sini.

Ada mirip-miripnya sih, tapi lebih banyak tidaknya. Obama ketika itu sudah jadi presiden AS, sedangkan Trump baru sosok bakal calon presiden. Dari posisi balon ke posisi calon masih perjalanan panjang, apa lagi presiden terpilih. Trump harus merebut suara dukungan agar dapat mewakili Partai Republik dan berkompetisi dengan wakil dari Partai Demokrat. Tapi siapa tahu Trump betul-betul dapat menjadi kandidat presiden dari Republik dan bahkan dipilih oleh rakyat AS untuk menggantikan Obama?

Sejarah masa depan selalu penuh kejutan bukan, seperti dulu Ronald Reagan dari layar film mampu melenggang ke Gedung Putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarah kepresidenan Trump mulai ditulis—baru paragraf awal sih. Jika Trump sukses, Setya dan Fadli setidaknya sudah berinvestasi secara politik—dan ini memang perlu, sebab memang begitulah cara berpikir politikus. Apakah sebagai pimpinan DPR mereka melanggar etika, biarlah Mahkamah Kehormatan Dewan yang bekerja dan menyimpulkannya—tapi ingat, anggota Mahkamah ini politikus juga, kan? Bisa saja terjadi, mula-mula heboh, kemudian adem ayem.

Yang menarik ialah bahwa kita sering dibuat sibuk oleh aksi-aksi non-strategis para wakil rakyat—ini sebutan formal, sebab institusinya juga bernama Dewan Perwakilan Rakyat; meskipun secara riil mereka lebih mewakili kepentingan partai dan elitenya (yang dirinya merasa menyuarakan kehendak rakyat). Kesibukan ini (atau lebih pas disebut kegaduhan?) menarik perhatian publik, mulai dari urusan karpet merah yang bikin sebagian anggota DPR tidak enak hati ketika melewatinya hingga kunjungan Ketua DPR kepada Trump yang entah megusung agenda rakyat yang mana.

Setelah anggota DPR yang tengah berkunjung ke AS itu pulang ke tanah air, niscaya kegaduhan akan berlanjut. Sudah ada yang siap-siap mempertanyakan besarnya anggaran kunjungan. Mereka mungkin juga ditunggu oleh Mahkamah Kehormatan Dewan bila memang jadi ada yang melaporkannya.

Begitulah, di usia 70 tahun, secara institusional DPR kok ya belum matang, dalam pengertian masih disibukkan dengan urusan semacam itu. Urusan karpet merah dan kunjungan yang kontroversial seharusnya sudah selesai sebagai bagian dari proses belajar. Di usia 70 tahun, hal-hal semacam itu seyogyanya sudah beres (bahwa tidak ada lagi kunjungan ke luar negeri yang memancing kontroversi dan tidak ada lagi perdebatan yang tak perlu seperti karpet merah).

Para wakil rakyat (dalam arti sebenarnya) mestinya harus lebih disibukkan dengan mendiskusikan isu-isu strategis seperti “Indonesia masa depan mau dibikin seperti apa”. Atau kalau isu yang mendesak: apa langkah strategis mengatasi dampak kemarau terhadap kehidupan rakyat—ekonomi, sosial, kesehatan, dan akhirnya ketahanan? Bukan lagi, apakah karpet merah perlu tetap dipasang atau digulung saja, apakah untuk menggulungnya perlu surat resmi atau cukup telepon saja?

Yah, makan banyak energi, waktu, perhatian, emosi, dan menuh-menuhi ruang media saja! (sumber foto: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB