x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sejumlah Alasan Mengapa Anda Harus Jeda

Kita justru tidak akan produktif bila bekerja terus tanpa jeda. Kita membutuhkan jeda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah orang yang produktif bekerja sepanjang waktu? Apakah mereka tidak pernah beristirahat dan bekerja dengan ‘kecepatan penuh’ terus-menerus? Sabtu-Minggu, juga? Manakah yang lebih produktif dengan orang yang tidak bekerja dengan ‘kecepatan penuh’ sepanjang waktu? Yang mengambil jeda untuk mengistirahatkan tubuh, pikiran, serta emosinya?

Kita, manusia, bukanlah mesin—bahkan mesinpun memerlukan istirahat, apalagi manusia yang memiliki pikiran dan emosi/perasaan. Bahkan, bekerja terus-menerus dapat menjadi kontraproduktif. Barangkali tetap ada hasilnya, tapi dengan kualitas yang tidak seperti yang diharapkan, sebab hasil ini merupakan buah dari tubuh, pikiran, serta emosi yang sudah letih.

Jadi, siapapun memerlukan istirahat. Jeda atau istirahat dapat memulihkan sebagian ataupun seluruh kondisi tubuh, pikiran, dan emosi yang sudah letih agar Anda dapat berkontribusi lagi secara prima. Terdapat sejumlah alasan mengapa Anda perlu jeda, istirahat, di antaranya:

Pertama, memperoleh perspektif baru. Bila kita terus berkutat dengan pekerjaan secara terus-menerus, seharian penuh misalnya, kita mungkin tidak mempunyai kesadaran yang cukup mengenai sekeliling. Karena berkutat pada satu isu, kita merasa bahwa persepsi kita benar dan utuh. Padahal, situasi lingkungan mungkin sudah berubah, prioritas barangkali harus ditata ulang. Jeda memungkinkan kita untuk mengambil jarak (zoom out) dari persoalan yang sedang kita tangani dan memperoleh gambar besarnya kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, mengisi baterai kembali. Jika kita terus-menerus menggeluti pekerjaan tertentu tanpa jeda, kita mungkin semakin kekurangan energi. Mungkin pula antusiasme kita menipis. Jeda dapat kita manfaatkan untuk menyegarkan kembali energi kita, semangat kita, pikiran kita. Melalui jeda, berlibur misalnya, terbuka peluang untuk mengisi sumber daya kita dengan sesuatu yang baru.

Ketiga, rasa jenuh dapat menghampiri siapa saja yang bekerja terus-menerus, terlebih lagi bila mengerjakan proyek yang sama. Kejenuhan akan memudahkan perhatian kita teralihkan (distracted) ke hal yang lain. Jeda dapat membantu kita memusatkan kembali (refocus) perhatian kepada proyek tersebut. Juga memusatkan kembali energi, antusiasme, maupun pikiran yang sempat teralihkan.

Keempat, tak seorangpun mampu bekerja secara mandiri sepenuhnya. Nasihat, saran, maupun masukan dari pihak lain sangat dibutuhkan agar pekerjaan selesai sesuai yang dijadwalkan. Ketimbang menghabiskan waktu untuk menyelesaikan soal tertentu secara sendirian, kita dapat menghemat waktu bila mencari saran dari orang yang tepat. Dengan mengambil jeda, kita cukup leluasa untuk mendengarkan masukan dan mempertimbangkannya secara jernih.

Kelima, jeda diperlukan agar kita dapat meraih karier terbaik. Meraih karier yang diinginkan membutuhkan waktu lama. Ibarat berlari, ini bukan lari jarak pendek (sprint), melainkan lari maraton. Karena itu, penggunaan sumber daya fisik/energi, pikiran, emosional, dan spiritual perlu ditata agar tidak buru-buru habis sebelum garis finish. Jeda adalah sarana untuk mengatur pemanfaatan semua sumberdaya tersebut agar optimal.

Jadi, mengambil jeda bukanlah sesuatu yang buruk. Anda bisa mengisi baterai dengan mengikuti workshop yang memungkinkan Anda menguasai kompetensi baru atau memperkuat kompetensi selama ini. Anda bisa magang di luar perusahaan atau institusi Anda untuk menyerap pengetahuan, keterampilan, maupun pengalaman baru.

Untuk pekerjaan harian pun, jeda diperlukan sebab jeda dapat membantu Anda lebih produktif. Anda dapat membuat secangkir kopi dan berbincang sejenak dengan teman dari departemen lain, atau bermain pingpong agar tubuh sedikit berkeringat. Tentu saja, setelah itu Anda harus kembali bekerja. (sumber ilustrasi: wordlesstech.com) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

10 jam lalu

Terpopuler