x

Para ibu kelompok PKK memilah bahan pembuatan alat pembersih di Bekasi, 23 Februari 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

PKK Jangan Ngobyek Proyek

Mendagri Tjahjo Kumolo meminta PKK jangan jadi organisasi yang cari untung. Karena itu, PKK jangan cari proyek.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di depan ibu-ibu yang hadir dalam Rakornas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau biasa di singkat PKK, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menekankan pesannya. Dalam pesannya, Tjahjo meminta PKK jangan jadi organisasi yang cari untung. Karena itu, PKK jangan cari proyek. Orientasi kerjanya jangan proyekisme. Atau dalam kata lain, Tjahjo menegaskan, PKK jangan ngobyek proyek. 
 
" Jangan cari untuk untuk pribadi-pribadi dan organisasi. Jangan cari proyek," kata Tjahjo, dengan wajah serius, di Hotel Red Top, Pacenongan, Jakarta Pusat, kemarin. 
 
Pernyataan Tjahjo, seperti sebuah sindiran. Entah siapa yang disindirnya. Mungkin, Tjahjo menyindir praktek yang selama ini dilakukan PKK. Karena itu ia perlu menegaskan, di eranya PKK jangan ngobyek proyek. Tjahjo sendiri hadir di Rakornas PKK, karena dia, adalah Ketua Dewan Pembina PKK, dimana istrinya Erni Guntarti, tercatat sebagai Ketua Umum Tim Penggerak PKK tingkat nasional. 
 
Menurut Tjahjo, PKK adalah organisasi sosial yang tak berorientasi pada laba. Atau dalam kata lain, PKK sama dengan organisasi nirlaba lainnya. Karena itu ia menekankan, agar PKK dalam melaksanakan kegiatannya tak cari untung. 
 
"PKK  adalah gerakan untuk bergerak mendengar meneruskan aspirasi keluarga. PKK Organisasi sosial, karena itu pengurus PKK harus melayani dan selalu berdialog dengan seluruh lapisan masyarakat," katanya.
 
Tjahjo juga menekankan, para pengurus PKK, jangan mentang-mentang karena istri pejabat, lantas selalu minta dilayani. Pejabat dan istrinya adalah pelayanan. Maka tak elok bila minta dilayani. Justru yang harus dilakukan adalah melayani masyarakat.  
 
"Tidak minta dilayani kalau ke daerah atau ketemu masyarakat," ujarnya.
 
Selain itu, Tjahjo minta, pengurus PKK mengurangi kegiatan rutin yang sifatnya seremonial. Kegiatan mesti konkrit. Misalnya, pengurus PKK mesti cermat serta tahu dimana area-area rawan bencana di wilayahnya. Sehingga, ketika terjadi bencana, bisa bergerak cepat memberi sumbangsih meringankan korban bencana. " Misalnya membangun dapur umum," katanya.
 
Sebagai organisasi yang bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, kata Tjahjo, PKK juga mesti awas terhadap segala gejala yang terkait erat dengan keluarga. Seperti misalnya, masalah gizi buruk. 
 
"Angka kematian ibu hamil masih tinggi. Gizi anak-anak masih belum terpenuhi. Ini mesti dicermati,"ujarnya. 
 
Jadi, kata Tjahjo, kemampuan memetakan wilayah sangat penting. Misalnya, harus dipetakan wilayah yang padat penduduk. Sebab, tingkat kerawanan serta permasalahan sosial kerap muncul pada wilayah itu. Penguasaan area rawan bencana dan pemetaan wilayah kerawanan sosial ini sangat penting. 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler