x

Iklan

Wulung Dian Pertiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tentang Kebenaran (Bagian 2 The Help)

Sinopsis The Help, film bagus menurut saya, yang tentang tampilnya kebenaran setelah pengorbanan dan perjuangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Skeeter kehilangan sangat bahkan masih terus bersedih ketika kepulangannya ke rumah selulus kuliah tanpa sambutan pengasuh kesayangan sejak kecil, Constantine. Penjelasan ibunya bahwa Constantine berhenti bekerja lalu pulang atas inisiatifnya sendiri karena kelelahan setelah memasuki usia tua, tidak masuk akal. Tidak bisakah Constantine sekedar mengiriminya surat terus terpikir oleh Skeeter hingga menuntunnya pada prasangka sesuatu telah berjalan tidak wajar. Penasarannya menjalar.

Eugenia Phelan, dipanggil Skeeter, adalah gadis muda yang baru menyelesaikan belajarnya di Universitas Missisipi dengan mimpi berkarir sebagai penulis. Skeeter mulai bekerja pada surat kabar lokal mengisi kolom serba-serbi rumah tangga yang membawanya berdekatan dengan Aibileen, asisten rumah tangga keluarga seorang sahabat Skeeter. Pengetahuan dan pengalaman Aibileen tentang keseharian mengurus rumah tangga menjadi sumber tulisan-tulisan Skeeter dan mereka bersahabat akhirnya.

Disamping berkarib Skeeter, Aibileen lama telah dekat dengan Minny sesama asisten rumah tangga. Minny bekerja pada keluarga Walter dan menjadi kesayangan Mrs. Walter karena kesesuaian kepribadian dan masa panjang bersama. Kedekatan Skeeter dengan pengabdi-pengabdi pada keluarga-keluarga menjadikannya ‘perekam’ segala perlakuan berat sebelah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Skeeter yang pemikir dan menghormati perbedaan tidak bisa memahami pengalaman Minny dipecat sepihak kemudian diusir Hilly, putri Mrs. Walter, hanya sebab Minny menggunakan kamar mandi di dalam rumah. Kamar mandi memang khusus di luar rumah untuk para pembantu, tetapi cuaca buruk, angin kencang menjelang badai menggerakkan Mrs. Walter tua mengijinkan Minny menggunakan toilet keluarga di dalam rumah. Fatal dampaknya, Minny diberhentikan, sementara Mrs. Walter tak sanggup membela karena umur senja membawanya berada di bawah rawatan Hilly, sang anak.

Tugas-tugas menumpuk, berlipat, sampai di luar kuasa dari kaca mata Skeeter, adalah beban biasa para pelayan rumah tangga. Bukan sekali Aibileen jelas kebingungan, di depan Skeeter yang tengah mewawancarainya, harus mendahulukan perintah mana dari majikan, yang mengharuskan Aibileen melakukan ini dan itu bersamaan.

Sebelah lain, para pelayan adalah sosok lembut paling peduli, paling dekat, dan pendidik pertama anak-anak, diam-diam diamati Skeeter seiring kenangan pada Constantine-nya yang penuh kasih. Skeeter memutuskan menulis. Buku bercerita pengalaman-pengalaman asisten rumah tangga mengungkap perlakuan para majikan akhirnya disetujui sebuah penerbitan di New York setelah sebelumnya Elaine Stein, seorang editornya, membaca draft kiriman Skeeter. Buku bersampul biru berjudul The Help, karya Skeeter, kemudian terbit, laris, dan dibaca banyak orang berisi liku-liku hubungan tuan dan pekerja dalam rumah tangga sekaligus tindakan sewenang-wenang para kulit putih pada kulit hitam atau majikan pada pembantu.

Amerika Serikat, utamanya Kota Missisipi, yang menyimpan sejarah penindasan manusia pada manusia atas nama egoisme ras menjadi latar novel berjudul sama, The Help, tulisan Kathryn Stockett, yang akhirnya mendasari film. Pada dunia sebenarnya, era 60-an memang masa pergerakan Amerika memperjuangkan hak-hak warga melawan kelas-kelas manusia. Mengemas apik perjuangan itu, The Help banyak menjadi nominator Academy Award dan memenagkan Oscar kriteria pemeran pembantu wanita. The Help film bagus, menurut saya, menginspirasi kuat perjuangan dan pengorbanan, dan menangnya kebenaran akhirnya, setelah liku-liku berat dan panjang. Meskipun berakhir bahagia, seperti kebanyakan film Hollywood, ada perjalanan sarat pilihan maupun kehilangan yang dijabarkan gamblang, demi akhir kemenangan adil dan benar.

Skeeter kehilangan kekasihnya yang beranggapan tulisan pada bukunya terlalu dalam menguak aib-aib keluarga kulit putih. Skeeter akhirnya mendapati kenyataan ternyata ibunya sendiri yang mengusir sang pengasuh karena sebab remeh meskipun sempat sang ibu mengirim kakak Skeeter membujuk Constantine kembali. Waktu itu terjadi, pengabdi keluarga yang setia itu ternyata telah meninggal.

Aibileen kehilangan satu-satunya putra akibat kecelakaan kerja dan tanpa perawatan memadahi di Rumah Sakit kota meskipun terluka parah, gara-gara kulit berwarna. Kemalangan itu makin memilukan karena Aibileen terlambat mengetahui kematian putranya, karena majikannya enggan meneruskan kabar dan tidak sudi Aibileen meninggalkan jam kerja.

Minny kesulitan mencari majikan baru bahkan salah satu anaknya dikeluarkan dari sekolah karena Hilly sempa memfitnahnya sebagai pencuri. Banyak kulit hitam, para asisten rumah tangga, perlu menguatkan diri pada segala kemungkinan buruk, termasuk dimusuhi seluruh kota yang didominasi kulit putih sekaligus kehilangan pekerjaan, saat memutuskan membantu Skeeter membagi cerita-cerita mereka.

Di akhir, terutama setelah buku Skeeter mengilhami seluruh kota, komunitas Jackson, sebuah tempat di Missisipi, berubah memandang perbedaan. Ras kulit hitam, banyak sebagai asisten rumah tangga, lebih berani mengemukakan hak-haknya dan menentang kesewenangan atas mereka, sedangkan ras putih, sebagai majikan, memberi ruang luas pada kesetaraan. Ada adil, anti kesewenangan, penghormatan keberagaman, kesetaraan, yang nilai-nilai benar, menang pada ujung lakon yang ditempuh bukan mudah. Ini kisah pengorbanan.

Dan kesimpulan saya sama, segelap apapun kebenaran terperangkap, suatu hari terangnya memancar karena di bumi Tuhan Yang Maha Benar, benar itu pasti benderang. Pasti, atas izin Tuhan. Jadi tetaplah memihak kebenaran.

Ikuti tulisan menarik Wulung Dian Pertiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler