Sehari setelah peristiwa teror di kawasan sarinah Thamrin, ada kecenderungan membuat orang percaya bahwa para pelakunya terkait dengan ISIS. Padahal belum ada kepastian bahwa merekalah yang ada di belakang peristiwa tersebut. Jangan hanya karena ISIS sedang menjadi pusat perhatian dunia, maka segala teror hanya bisa dilakukan oleh mereka.

Memang bukan suatu hal yang muskil bahwa ISIS adalah pelakunya. Organisasi ini tetap menjadi salah satu tersangka adanya aksi-aksi teror. Apalagi Indonesia merupakan negara ke-13 yang akan menjadi sasaran ISIS. Bahkan beberapa kali pimpinan ISIS menyebar video yang memberikan ancaman kepada Indonesia. Namun bukan berarti ISIS-lah yang ada di belakang teror Sarinah, sebab bukan hanya ISIS yang menginginkan instabilitas di negeri ini.

Kemungkinan lain, adalah ulah negara adidaya seperti AS dan sekutunya. Mereka melihat bahwa Indonesia tumbuh menjadi negara yang kuat di bawah pemerintahan Jokowi. Mereka tidak bisa dengan mudah mendikte Indonesia lagi. Pelan tapi pasti, pemerintahan Jokowi melakukan perlawanan terhadap dominasi negara-negara Barat. Misalnya, bekerja sama dengan musuh bebuyutan blok Barat. Antara lain seperti Rusia, China, Korea dan Iran.

Negara-negara adidaya memandang betapa berbahayanya Indonesia jika dibiarkan tumbuh menjadi kuat, apalagi dalam sektor perekonomian. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, ini menjadi riskan. sebab memberi contoh kepada negara-negara lain di kawasan Asean, dan negara-negara ketiga. Karena itu, menciptakan instabilitas adalah salah satu cara untuk menghambat kemajuan Indonesia.

Tentu saja tidak satu negara saja yang terlibat, bentuk konspirasi adalah yang paling tepat untuk menghantam Indonesia.  Sayangnya, intelejen Indonesia termasuk yang terbaik di Asia. Semua terdeteksi, walau sempat mengecoh sesaat. Boleh dikatakan teror itu gagal total untuk menimbulkan keguncangan yang dahsyat di Indonesia.

Meski begitu, kita juga jangan menjadi jumawa karena berhasil mengantisipasi teror Sarinah. Upaya yang sama akan terus ada dengan menunggu kelemahan dan kelengahan aparat yang berwenang. Masyarakat juga harus terus waspada agar tidak terjadi peristiwa yang diinginkan. Lebih baik jika bersikap proaktif sebagaimana dikatakan Kepala BIN, Sutiyoso. Masyarakat agar segera melaporkan jika melihat ada yang mencurigakan.

Ikuti tulisan menarik muthiah alhasany lainnya di sini.