x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seputar Kehamilan dengan Plasenta Previa

gejala-gela plasenta previa, penyebab plasenta previa, macam-macam plasenta previa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kehamilan dengan Placenta Previa

Perlu untuk diketahui bahwa fungsi dari plasenta adalah untuk mensuplai nutrisi antara diri kita dan janin melalui tali pusar janin. Jadi, plasenta ini sangat penting bagi ibu hamil. Akan tetapi, berbeda dengan apa yang dinamakan placenta previa. Placenta previa ini merupakan placenta yang terjadi dimana kondisi placentanya menempel pada bagian bawah rahim. Dengan posisi seperti itu, maka plasenta ini tidak berada pada posisi yang normal.

Plasenta previa ini bermacam-macam, ada 4 pembagian plasenta previa, dianataranya adalah sebagai berikut :

  1. Plasenta previa totalis
  2. Plasenta previa sentralis
  3. Plasenta previa partialis
  4. Plasenta previa marginalis

Banyak orang yang bertanya, apa yang menyebabkan plasenta previa ini ?

Maka, jawabannya adalah :

  1. Adanya riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
  2. Kelahiran kembar
  3. Mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok ketika usia ibu hami sudah lebih 35 tahun
  4. Pernah mengalami operasi rahim atau mempunyai kelainan rahim

Adapun ciri-ciri atau gejala terjadinya plasenta previa adalah memngalami pendarahan pada vagina setelah 20 minggu kehamilan. Selain itu dibarengi dengan rasa sakit dan kram.

Untuk itu, segeralah pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dokter akan membantu dalam penanganan yang lebih lanjut.

Ketika ibu hamil sudah memasuki usia kandungan trimester kedua atau ketiga, maka leher rahim mulai menipis dan akan terjadi peregangan untuk persiapan persalinan.  Plasenta pervia ini menempel pada bagian bawah rahim yang lemah, lebih tipis serta lebih vaskular.

Ketika usia kandungan menginjak tua, maka plasenta previa dapat mengakibatkan komplikasibagi ibu dan bayi. Selain itu, plasenta previa dapat menyebabkan pendarahan yang biasanya di trimester ke tiga. Selain itu, plasenta previa juga dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Pada keadaan kesehatan yang semakin memburuk, plasenta previa akan mengakibatkan harus dijalaninya operasi cesar dalam penanganan persalinannya.

Sedangkan pada kehamilan yang masih muda dapat mengakibatkan komplikasi persalinan yang disebabkan adanya plasenta yang berubah dari keadaan normalnya. Penanganan yang dapat dilakukan untuk plasenta previa pada kehamilan yang masih muda dengan melakukan terapi ekspektif.

Terapi ini hanya untuk ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dan juga mempunyai hb yang normal. Adapun terapi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan terapi aktif. Untuk ibu hamil penderita plasenta previa yang memang kehamilannya telah memasuki trimester akhir, maka penanganan yang dilakukan tergantung letak plasenta previanya. Dalam persalinan dilakukan dengan operasi cesar jika keadaan complete previa.

Penanganan persalinan normal bisa saja dilakukan untuk penderita partial previa. Sedangkan untuk marginal previa, plasenta tidak berada di bagian tepi serviks sehingga tidak menutupi jalan lahir.

Dokter akan memantau detak jantung ibu hamil dan memonitor tanda-tanda vital pada bayi. Apabila pendarahan tidak dapat dikontrol operasi cesar langsung diberikan tanpa memandang usia kehamilan.

Kemudian apabila pendarahan masih bisa dikendalikan dokter, maka dokter akan membahas penjadwalan operasi cesar dengan ibu hamil.

 

 

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu