x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Belajar Arif dari Semut

Semut adalah bagian dari keajaiban alam yang mengajarkan kearifan bagi manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Semut itu warga yang baik, mereka mengedepankan kepentingan kelompok.”

--Clarence Day (Penulis, 1874-1935)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika memperhatikan gerak-gerik barisan semut yang tengah mengusung butiran nasi, barisan itu terlihat kompak. Butiran nasi berpindah dari satu semut ke semut lain. Saya membayangkan, bagaimana kira-kira percapakan Nabi Sulaiman dengan hewan lembut ini. Pasti telah berlangsung perbincangan hebat, berpuluh abad yang silam.

Saya juga teringat kepada Profesor Edward Wilson yang begitu akrab dengan semut-semut. Walau tak sehebat Nabi Sulaiman, barangkali ia juga ‘bercakap-cakap’ dengan hewan amat mungil ini tatkala mengamati perilakunya. Mantan guru besar Harvard University ini berusaha memahami perilaku hewan ini: bagaimana semut bermasyarakat?

Sebagai ahli sosio-biologi, Wilson takjub pada kehidupan bermasyarakat koloni semut. “Semut mempunyai organisasi sosial yang sangat rumit di bumi, di samping manusia,” kata Wilson. Sebagaimana dipahami oleh sejumlah ahli lainnya, semut memiliki perilaku menarik yang rasanya manusia dapat becermin padanya.

Pertama, bekerja sebagai tim. Nyaris sukar menemukan semut yang bekerja sendiri. Dengan cara tertentu, semut-semut saling berkomunikasi jika ada aktivitas tertentu yang mesti dilakukan bersama, misalnya menggotong butiran nasi. Mereka bekerja sebagai tim yang solid. Mereka meninggalkan jejak bagi semut lainnya agar dapat mengikuti jalan menuju sumber makanan dan kembali ke sarang. Semut mendahulukan kepentingan kelompok ketimbang kepentingan diri sendiri.

Kedua, saling memercayai. Kerjasama yang baik hanya dapat dibangun di atas landasan kepercayaan satu sama lain. Mereka tidak akan khawatir ada semut yang ‘melarikan’ butiran nasi untuk dirinya sendiri, sebab hal itu tidak akan terjadi. Hewan-hewan ini seakan mengerti bahwa prasangka dan ketidakpercayaan akan melemahkan kerjasama tim.

Ketiga, bersikap terbuka. Tidak ada rahasia di antara semut-semut, mereka selalu berkomunikasi satu sama lain. Ketika seekor semut mencium aroma manis dan kemudian menemukan makanan, ia akan menyampaikan informasi itu kepada semut lainnya. Mereka pun berdatangan dan bergotong royong mengangkut makanan. Boleh dikata, ini sejenis networking dan sharing, istilah yang lagi populer saat ini. Semut tidak akan menikmati makanan sendirian.

Keempat, bermitra dan berperan sesuai kemampuan masing-masing. Pembagian peran yang tepat menjadikan masing-masing semut memahami apa yang harus ia lakukan untuk tim. Tidak ada semut yang merasa paling hebat. Masing-masing dapat berkontribusi sesuai peran dan kemampuannya.

Kelima, tekun dan fokus. Salah satu tantangan yang harus dihadapi setiap tim adalah gangguan dari luar yang mampu mengalihkan perhatian dari apa yang sedang dikerjakan. Semut mampu bekerja dengan tekun dan tidak teralihkan perhatiannya sebelum satu urusan selesai.

Keenam, rotasi dan regrouping. Bila kita cermati, semut kadang-kadang berpindah kelompok, sepertinya berganti peran dengan begitu adaptif ketika menghadapi situasi tertentu. Menurut para ahli, semut bersikap terbuka untuk bergabung dengan tim baru yang memerlukan kontribusinya. Mereka saling peduli, saling menolong, hidup berdampingan.

Semut memang makhluk sosial yang hebat. Semut-semut sanggup membangun bukit yang tinggi berkat kerja kolektif yang saling menguatkan dan memberi manfaat. Sebagian kearifan ini dilukiskan dalam lirik lagu Semut Hitam karya God Bless:

Semut-semut hitam yang berjalan
Melintasi segala rintangan
Satu semboyan di dalam tujuan
Cari makan lalu pulang
Yuk ikut langkah yang terdepan
Yuk ikut ke kiri ke kanan
Semut-semut seirama
Semut-semut yang senada.
(Foto: tempo.co.) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini