x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Versi Asli ‘Gerhana Tengah Hari’ Ditemukan

Penemuan naskah asli novel Gerhana Tengah Hari akan mengubah persepsi bahwa karya-karya penting Arthur Koestler ditulis dalam bahasa Inggris.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Pintu sel dibanting di belakang Rubashov.

“Beberapa detik ia masih bersandar pada pintu dan menyalakan sebatang rokok. Di tempat tidur sebelah kanan ada dua selimut yang agak bersih dan tampaknya kasur jerami baru diisi...

Pembaca Gerhana Tengah Hari barangkali masih mengingat pembukaan novel karya Arthur Koestler itu yang diterjemahkan dengan apik oleh sastrawan Gayus Siagian dan diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Jaya, 1982. Banyak anggapan bahwa Koestler menulis karya-karya pentingnya dalam bahasa Inggris baru kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman.

Namun, penemuan Matthias Weßel baru-baru ini akan mengubah persepsi itu. Weßel (32), mahasiswa doktoral Universitas Kassel, Jerman, telah menemukan manuskrip asli novel ini dalam bahasa Jerman di Perpustakaan Pusat Zürich selagi melakukan penelitian untuk disertasinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Weßel memperoleh temuan mengejutkan ketika memeriksa arsip Emil Oprecht untuk risetnya mengenai penerjemahan karya Koestler dari Jerman ke Inggris pada akhir 1930an. Oprecht adalah pendiri perusahaan penerbitan Europa Verlag yang dikenal dengan pandangan anti-Nazinya. Ia telah memberi dukungan berharga kepada para penulis yang berada di pengasingan, termasuk Thomas Mann, Stefan Zweig, Ignazio Silone, dan Arthur Koestler muda.

Di New York Review of Books’, Michael Scammell, penulis biografi Koestler, mengutip perkataan Weßel kepadanya, “Saya mencari surat-surat dan laporan royalti, sebab saya ingin tahu berapa eksemplar novel Koestler Spanish Testament dicetak dalam bahasa Jerman.” Weßel gagal menemukan jawaban atas pertanyaan ini, tapi ia malah menemukan material berharga lain ketika ia melihat entri: ‘Koestler, Arthur. Rubaschow: Roman. Typoskript, März 1940, 326 pages.’

Manuskrip yang ditemukan oleh Weßel berupa ketikan dengan koreksi dan penambahan ditulis tangan oleh Koestler. Rubaschow adalah nama protagonis utama dalam Darkness at Noon. Bagaimana manuskrip ini sampai kepada penerbit dan akhirnya berada di Zürich, kisahnya belum lagi terang.

Arsip dari penerbit Europa Verlag ini merupakan bagian dari koleksi perpustakaan tersebut. Koestler, penulis berdarah Austria-Hungaria, menerbitkan sejumlah karyanya bersama Europa Verlag pada tahun 1930an. Gerhana Tengah Hari (Sonnenfinsternis) berkisah tentang tirani komunisme di bawah kekuasaan Stalin dan Nikolai Rubashov adalah seorang Bolshevik tua yang ikut mendirikan Soviet tapi kemudian dipenjara. Naskah asli novel ini ditulis Koestler dalam bahasa Jerman saat ia berada di pengasingan Prancis.

Selama ini, naskah asli tersebut dianggap hilang secara permanen ketika Koestler lari dari Prancis pada tahun 1940 saat Nazi menyerang. Terjemahan Inggris karyanya sudah dibuat dan diterbitkan di London dengan judul Darkness at Noon dan terjual laris di negara-negara berbahasa Inggris. Versi Jermannya justru baru terbit pada 1946 dan didasarkan atas terjemahan dari versi Inggris. Penerjemahan kembali ke Jerman dilakukan oleh Koestler. Namun karena naskah asli itu tak kunjung ditemukan, berkembang anggapan bahwa Gerhana Tengah Hari ditulis Koestler dalam bahasa Inggris.

Menariknya, kata Weßel, hampir separo dari naskah terjemahan kembali ke dalam bahasa Jerman itu identik dengan manuskrip asli yang ia temukan. “Hanya di separo kedua teksnya berbeda dari yang asli dan istilah-istilah tertentu agak berubah makna,” ujar Weßel.

Menurut Weßel, naskah asli berbahasa Jerman memiliki ‘nilai estetika tambahan’ bila dibandingkan dengan versi terjemahan kembali ke bahasa Jerman. Dengan mendasarkan diri pada naskah yang lengkap, para sarjana sastra akan lebih baik dalam memahami kelahiran novel ini maupun ide-ide kreatif penulisnya dan mengakuinya sebagai bagian dari kesastraan Jerman.

Novel Koestler ini dikenal dunia hanya dalam edisi terjemahan, yang hingga kini sudah mencapai lebih dari 30 bahasa. Setiap terjemahan merujuk kepada terjemahan Inggris-nya. Artinya, novel yang diterbitkan Pustaka Jaya adalah terjemahan Gayu Siagian dari terjemahan bahasa Inggris. Bahkan, edisi Jerman yang beredar selama ini adalah hasil terjemahan kembali dari Inggris ke Jerman, yang dilakukan oleh Koestler sendiri pada 1944.

Di samping Gerhana Tengah Hari, novel penting Koestler lainnya yang terbit dalam bahasa Jerman sebagai hasil terjemahan dari edisi Inggrisnya ialah The Gladiators. Scammell, penulis biografi Koestler, mengaku telah menemukan empat salinan naskah The Gladiators dalam bahasa Jerman di arsip Soviet beberapa tahun yang lampau ketika melakukan riset untuk biografi Koestler. Namun, ia tidak diizinkan untuk menyalin novel itu atau membawa salinan itu keluar Soviet.

Bila naskah asli Darkness at Noon dan The Gladiators diterbitkan dalam bahasa Jerman, maka sirnalah anggapan kritikus di Jerman bahwa Koestler menulis karya pentingnya hanya dalam bahasa Inggris. Koestler mungkin dapat memperoleh reputasi yang jauh lebih baik dalam kesastraan Jerman dibandingkan saat ini. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB