x

Iklan

indri permatasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ketika Hewan Piaraan Pergi Untuk Selamanya

seringkali hewan piaraan seperti anjing dan kucing sangat berarti layaknya sahabat. maka tak heran kalau kita merasa sedih saat mereka meninggalkan kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernahkah melihat seorang mas-mas cakep, berbadan tegap, brewokan, bersuara nge bas, bertingkah laku macho namun tiba-tiba sesenggukan saat diberi tahu bahwa anjing piaraannya sudah benar-benar pergi kembali ke hadirat Sang Maha Pencipta. Kalau saya sih pernah, dan apa yang bisa saya lakukan, ya saya hanya bisa memberikan wajah simpati sedalam-dalamnya dengan tulus, karena tak mungkin juga saya kasih puk-puk si mas kalau ndak pingin digampar mbak-mbak cantik di sebelahnya. Cengengkah si mas itu, sampai mesti dleweran air mata segala meratapi kepergian anjing kesayangannya untuk selamanya? Kalau menurut saya sih nggak. Reaksi itu murni reaksi kehilangan yang dalam, deeply condolences.

***

Bagi para penyayang binatang, kehilangan hewan peliharaan itu seperti ditinggalkan sahabat atau keluarga, maka tak mengherankan jika para pemilik itu begitu sedih dan berduka dan tidak menutup kemungkinan nestapa itu melebihi saat ditinggal mantan, tentunya bagi yang punya. Bagaimana tidak, wong hewan peliharaan itu sudah seperti sahabat  yang siap menemani dan menghibur kita tanpa pamrih, apalagi kalau kita sudah ngopeni mereka sejak kecil dan sudah melewati banyak kenangan baik dan buruk bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejatinya setiap pertemuan selalu ada akhirnya, begitupun dengan hewan kesayangan. Mereka (seperti anjing, kucing, burung, ikan, musang, hedgehog, tupai dll) memang diberikan jatah umur yang relative lebih pendek dari spesies manusia. Jadi sebenarnya wajar saja jika mereka pergi lebih dulu dan kita mesti merelakannya karena begitulah siklus kehidupan yang mesti dilalui.

Memang lebih gampang memberi saran daripada melakukannya, tapi tidak ada salahnya melakukan hal-hal seperti ini untuk mengurangi kesedihan yang timbul ketika ditinggal piaraan kita.

***

Pertama, tak perlu malu untuk menangis. Iya, menangislah, ekspresikan rasa sedihmu itu daripada harus menahan sesak di dada. Ndak perlu malu koq, sekalipun njenengan bertato dengan biseps dan triseps terbentuk sempurna. Ketahuilah bahwa menangisi kepergian anjing atau kucing kesayangan tetap terlihat dramatis dan keren, asal tidak dilakukan sambil gulung-gulung di atas trotoar.

Setelah beberapa saat dan tangis mereda, hal yang bisa dilakukan selanjutnya adalah sharing. Iya, njenengan bisa bercerita kepada orang lain, entah teman, sahabat, saudara atau pacar (kalau punya). Ceritakanlah kepada mereka kenangan-kenangan baik tentang hewan peliharaan semasa hidup. Karena zaman sudah modern, njenengan juga bisa bercerita di media sosial. Upload foto-foto lucu mereka atau momen-momen menyenangkan bersama mereka. Namun sebaiknya jangan unggah foto-foto saat terakhir mereka, apalagi kalau misal kepergian mereka karena hal yang tidak menyenangkan seperti kecelakaan. Saya berani njamin, njenengan malah bakal tambah nelangsa saat lihat foto anjing anda yang kepalanya remuk berdarah-darah karena dilindas bajaj  di pengkolan.

Oh ya, seharusnya ada di langkah kedua setelah menangis tadi. Iya, jangan lupa menguburkan hewan piaraan secara layak. Walau agak berlebihan, tapi tak ada salahnya kalau makam binatang kesayangan njenengan dibuatkan semacam pusara, sehingga bisa dikunjungi atau dikenang kapan pun mau. Tapi kalau pun tidak, ya minimal kebumikan mereka dengan baik, agar kenangan indah njenengan bersama mereka tetap terpelihara.

Akhirnya waktu juga yang akan menyembuhkan segalanya. Ketika njenengan sudah bisa move on dari semua ini, maka tak ada salahnya untuk mulai menemukan cinta lainnya dengan memelihara bintang piaraan yang lain. Jangan kapok dan mutung bahwa tidak mau memelihara hewan lainnya karena phobia ditinggal mati. Gini lho, jika njenengan memiliki rasa sayang dan cinta yang berlimpah, maka itu layak dibagi-bagi. Maksudnya dibagi-bagi untuk piaraan yang lain. Ada banyak anjing, kucing atau hewan lain yang tidak beruntung di luar sana dan mereka layak menerima kasih dari njenengan.

***

Mungkin semuanya akan terasa menggelikan bagi seseorang yang tidak pernah bergaul dengan hewan dalam kehidupannya. tapi percayalah, menangisi hewan piaraan bukan perbuatan memalukan dan membuat njenengan menjadi sosok yang pathetic. Berdukalah seperlunya untuk kemudian melangkah meraih kebahagiaan kembali. Berterimakasihlah kepada hewan-hewan piaraan yang sudah setia menemani dalam hidup dan kehidupan anda. Mereka semua sudah berjasa membuat njenengan menjadi pribadi yang lebih sabar, penyayang dan bertanggung jawab. Tak perlu takut untuk memiliki pets dan kemudian kehilangan mereka  kembali, bukankah itu semua memang harus terjadi…

*terinspirasi oleh beberapa status teman yang kehilangan hewan piaraan. Teruntuk choky, gemes, wawawiwi, belang, item, wowoz, cemeng dan semuanya yang sudah pernah hadir dalam kehidupan saya…RIP guys

 

Ikuti tulisan menarik indri permatasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu